Mendata Pokok-Pokok Cerita Merangkaikan Pokok-Pokok Cerita

Peristiwa 9 C MEMBACA Menceritakan Kembali Cerita Anak yang Dibaca Menceritakan kembali cerita anak dengan urutan yang tepat dan bahasa yang menarik. Materi: Cerita anak. Dok. Penerbit Gambar 1.4 Memilih cerita anak untuk dibaca Banyak hikmah yang dapat kita petik dari cerita anak. Kita dapat menimba pengalaman hidup berdasarkan cerita itu. Dengan demikian, kita dapat bersikap lebih arif dan bijaksana dalam menjalani hidup dan kehidupan. Sikap arif dan bijaksana dapat kita peroleh jika kita benar-benar mampu memahami dan menghayati isi sebuah cerita. Kemampuan memahami dan menghayati isi cerita dapat dilihat dari kemampuan kita dalam menceritakan kembali cerita tersebut. Kata Kunci: Menentukan Pokok-Pokok Cerita – Merangkaikan – Menceritakan Kembali Ayo, baca dengan saksama cerita anak berikut ini Tiga Tersangka Oleh: J. Chawla Jadi bagaimana bisa seorang pencuri masuk ke dalam kamar putri kesayangannya. Raja Salman segera menitahkan Patih Rangga menyelesaikan masalah ini. ”Aku percaya kau bisa menyelesaikan kasus ini seperti biasanya,” titah Raja Salman di hadapan Patih Rangga. Patih Rangga mengangguk menyatakan ke- sanggupannya. Ia segera bertanya kepada pengawal yang bertugas menjaga kamar Putri Kajal semalam. Akhirnya, didapat keterangan, ada tiga orang yang memasuki kamar Putri Kajal. Mereka adalah para pengasuh Putri Kajal yang memang mempunyai hak istimewa dapat memasuki kamar Putri Kajal dengan leluasa. ”Sekarang juga aku menginginkan mereka menghadapku satu per satu,” seru Patih Rangga kemudian. Ketiga pengasuh Putri Kajal tidak ada yang mengaku menyembunyikan tiara itu. Mereka semua mengatakan tidak mengerti dan tidak tahu. Seperti yang dikatakan pengasuh ketiga berikut ini. ”Tugas hamba adalah mempersiapkan per- hiasan yang akan dipakai Putri Kajal hari ini. Tapi, hamba sama sekali tidak mengetahui hilangnya tiara Gambar 1.5 Putri Kajal terkejut melihat petinya kosong Putri Kajal terkejut ketika membuka peti kayu tempat ia menyimpan tiara emas semalam. Benda berharga itu sekarang sudah tidak ada di tempatnya lagi. Padahal, pagi ini ia bermaksud mengunjungi kerajaan tetangga. Dan, seperti biasa, ia harus me- ngenakan tiara emas itu. Tanpa banyak buang waktu, Putri Kajal lang- sung melaporkan kejadian itu kepada Raja Salman. Karuan saja Raja Salman terkejut. Ia sudah menu- gaskan dua pengawal di pintu kamar Putri Kajal. Bahasa dan Sastra Indonesia VII 10 emas itu. Hamba tidak berani menyentuhnya ke- cuali seizin Tuan Putri,” tutur pengasuh ketiga. Patih Rangga mengerutkan keningnya. Ia kemudian menyuruh dua pengasuh sebelumnya masuk kembali. Bahkan, Putri Kajal dimintanya ikut bergabung. Suasana jadi begitu tegang karena biasanya Patih Rangga memang dapat segera menyelesaikan masalah apa pun yang terjadi di dalam istana. Akhirnya, Patih Rangga menjatuhkan putus- an bahwa yang bersalah Putri Kajal sendiri. Dia lalai dan tidak bisa menjaga barang berharga milik- nya sendiri. Karena itu, Putri Kajal harus dihukum selama sebulan tidak boleh keluar kamar. Putri Kajal menitikkan air mata. Ia mulai me- nangis sedih. Tiba-tiba, pengasuh pertama ber- sujud di depan Patih Rangga. ”Ampuni Putri Kajal, Patih Rangga. Hambalah yang bersalah telah mengambil tiara emas milik Putri Kajal. Tapi, hamba tidak bermaksud mencurinya, hamba hanya menyembunyikannya untuk semen- tara waktu. Hamba menyembunyikannya di kolong lemari pakaian,” tutur pengasuh pertama. ”Mengapa kau lakukan itu?” tanya Patih Rangga. ”Hamba mempunyai seorang anak lelaki di perbatasan kerajaan. Ia pemilik sebuah kedai. Ke- marin, ia datang menemuiku dan menceritakan ada segerombolan penjahat yang mabuk di kedainya. Saat mabuk itu, seorang penjahat bercerita punya rencana untuk merampok Tuan Putri saat melintas perbatasan. Mereka mengincar tiara emas milik Putri Kajal. Hamba tidak ingin terjadi hal merugikan pada Tuan Putri. Makanya, sengaja hamba sembunyikan tiara itu agar Tuan Putri tidak jadi pergi hari ini,” kata pengasuh pertama. ”Seharusnya kau memberitahukan hal itu pa- daku. Tapi baiklah, aku mengampunimu. Sekarang ambilkan tiara emas itu. Tuan Putri tetap akan ber- angkat hari ini,” titah Patih Rangga. Patih Rangga segera menyusun rencana men- jebak gerombolan penjahat yang akan merampok Putri Kajal. Berkat kecerdikannya dan kesigapan prajurit istana, 20 penjahat berhasil diringkus. ”Masalah ini tidak hanya selesai dengan di- temukannya tiara emas milik Putri Kajal dan siapa pencurinya. Bahkan, tidak cukup selesai dengan membatalkan rencana kepergian Putri Kajal. Kera- jaan harus mampu mengatasi kejahatan yang menjadi penyebabnya,” kata Patih Rangga ketika memberi laporan kepada Raja Salman usai men- jalankan tugas. Disarikan dari Bobo No. 38XXV, dalam http:handel.pacific.net.id, diakses 26 Maret 2008 Gambar 1.6 Patih Rangga menanyai pengasuh Putri Kajal Sebuah cerita anak yang cukup menarik, bukan? Melalui cerita tersebut, pembaca diajak untuk mengikuti kehidupan di sekitar istana yang tegang setelah diketahui tiara emas milik Putri Kajal hilang. Tahukah kamu, apa saja yang perlu kamu perhatikan agar dapat menceritakan kembali cerita tersebut? Ayo, simak uraian berikut ini

1. Menentukan Pokok-Pokok Cerita

Hal penting yang perlu kamu lakukan ketika membaca cerita anak adalah menentukan pokok- pokok cerita. Catatlah pokok-pokok cerita tersebut secara garis besar ke dalam rumusan kalimat yang singkat