Bahasa dan Sastra Indonesia VII
160
1. Barisderet 2. Lajurkolom
3. Garis pembatas
4. Kata-kata 5. Bilangan
2. Berdasarkan data yang telah kalian catat, kaitkan antara latar tempat, waktu, dan
suasana dalam cerpen dengan kenyataan sosial saat sekarang 3.
Setelah selesai, kumpulkan hasilnya kepada guru untuk dinilai nya, Bunda keberatan. Namun demi kebaikan
Via, Bunda pun rela. Setiap awal bulan, Ayah dan Bunda ber-
gantian ke Salatiga. Biasanya, mereka tiba Minggu pagi. Sore harinya mereka sudah
kembali ke Bandung, karena esok paginya harus ke kantor. Bunda pun selalu menyempatkan diri
mengambil rapor Via. Atau menemani Via ikut piknik sekolah. Saat ulang tahun Via, Ayah dan
Bunda cuti untuk merayakannya bersama. Ah
, tiba-tiba ada aliran haru di dada Via. Keraguannya terhadap kasih sayang Bunda,
hilang sudah.
Sumber: Bobo No. 33XXX
C
Dok. Penerbit
MEMBACA
Menemukan Informasi secara Cepat dari Tabel
atau Diagram
1. Mengenali bagian-bagian tabel atau diagram. 2. Menemukan maknaisi tabel atau diagram.
3. Mengubah tabel atau diagram dalam bentuk narasi.
Materi:
Penemuan informasi dari tabel atau diagram.
Gambar 10.4 Kerja kelompok perlu dibiasakan
Guna memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pembaca, seorang penulis sering menggunakan tabel atau diagram untuk menyajikan data tertentu. Dengan tabel atau diagram, kita
lebih cepat dan mudah menemukan data yang dicari.
Kata Kunci:
Mengenali Bagian-Bagian – Menemukan Makna – Mengubah Tabel Bagaimanakah cara menjelaskan tabel dan grafik tersebut ke dalam bentuk narasi? Ayo, perhatikan
uraian berikut ini
1. Mengenali Bagian-Bagian Tabel atau Diagram
Tabel merupakan daftar berisi ikhtisar sejumlah besar data informasi. Biasanya berupa
kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga mudah disimak. Sebuah tabel terdiri atas lima bagian,
yaitu deret baris, lajur kolom, garis pembatas, kata-kata, dan bilangan.
Ayo, perhatikan bagian-bagian tabel berikut ini
No. Bentuk Kenakalan
Jumlah Persentase
1. Berbohong
30 100
2. Pergi keluar rumah tanpa pamit
30 100
Kasih Sayang
161
Keterangan:
1. Baris atau deret berupa bagian tabel yang mendatar horisontal dari kiri ke kanan. Tabel tersebut terdiri atas dua baris. Baris yang pertama tidak dihitung karena merupakan judul kolom.
2. Lajur atau kolom merupakan bagian tabel yang tegak vertikal dari atas ke bawah. Tabel tersebut terdiri atas empat kolom. Setiap kolom memiliki judul, yaitu No. nomor, Bentuk Kenakalan, Jumlah, dan Persentase .
3. Garis pembatas merupakan bagian kolom yang digunakan untuk membatasi baris atau kolom agar lebih mudah dilihat dan dibaca.
4. Kata-kata merupakan bagian tabel yang menjadi judul kolom atau pernyataan pada setiap baris. 5. Bilangan merupakan bagian tabel yang menyatakan rincian data pada kolom atau baris.
Tabel tersebut merupakan sebuah contoh yang sederhana. Ada juga tabel yang lebih rumit dan kompleks. Pada setiap kolom atau baris biasanya disertai dengan subjudul kolom yang diletakkan
di bawah judul kolom atau subpernyataan yang diletakkan di bawah pernyataan pada baris. Diagram merupakan gambar sketsa untuk menjelaskan sesuatu dengan melukiskan bagian-
bagiannya, cara kerjanya, dan sebagainya. Setiap bagian dalam diagram biasanya dilukiskan dengan sketsa tertentu dengan warna atau arsiran yang berbeda, tergantung dari bentuk diagram
yang digunakan. Ada beberapa jenis diagram, antara lain, sebagai berikut.
a. Diagram gambar, yaitu diagram yang menyatakan suatu peristiwa dengan bantuan kenyataan
yang disederhanakan atau diperkecil. b.
Diagram garis, yaitu diagram yang menyatakan suatu peristiwa dalam bentuk kurva. c.
Diagram lingkaran, yaitu diagram yang menyatakan suatu peristiwa dalam bentuk lingkaran 360 derajat yang dipotong-potong menjadi segmen.
d. Diagram peta, yaitu diagram yang melukiskan peristiwa yang biasanya berdasarkan peta
bumi atau geografi. e.
Diagram batang, yaitu diagram yang melukiskan peristiwa dalam bentuk seperti batang. Ayo, perhatikan contoh tabel, diagram batang, dan diagram lingkaran berikut ini
Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja
Berdasarkan data di lapangan, dapat disajikan hasil penelitian tentang kenakalan remaja. Kenakalan itu sebagai salah satu perilaku menyimpang dalam hubungannya dengan keber-
fungsian sosial keluarga di Pondok Pinang, pinggiran kota metropolitan Jakarta. Adapun ukuran yang digunakan untuk mengetahui kenakalan seperti yang disebutkan dalam kerangka konsep,
yaitu 1 kenakalan biasa; 2 kenakalan yang menjurus kepada pelanggaran dan kejahatan; dan 3 kenakalan khusus. Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 responden, dengan
jenis kelamin laki-laki 27 responden, dan perempuan tiga responden. Mereka berumur antara 13–21 tahun. Responden terbanyak berumur antara 18–21 tahun.
Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja yang Dilakukan oleh 30 Responden
No. Bentuk Kenakalan
Jumlah Persentase
1. Berbohong
30 100
2. Pergi keluar rumah tanpa pamit
30 100
3. Keluyuran
28 93,3
4. Begadang
26 86,7
5. Membolos sekolah
7 23,3
6. Berkelahi dengan teman
17 56,7
7. Berkelahi antarsekolah
2 6,7
8. Membuang sampah secara sembarangan
10 33,3
9. Mengendarai kendaraan bermotor tanpa SIM
21 70,0
10. Kebut-kebutanmengebut
19 63,3
11. Mencuri
14 46,7
12. Menyalahgunakan narkotika
22 73,3
Sumber: http:www.depsos.go.id, dengan pengubahan
Bahasa dan Sastra Indonesia VII
162
Diagram Batang
3 0 2 5
2 0 1 5
1 0 5
Berbohong Pergi keluar rumah tanpa pamit
Keluyuran Begadang
Membolos sekolah Berkelahi dengan teman
Berkelahi antarsekolah Buang sampah sembarangan
Mengendarai kendaraan bermotor tanpa SIM Kebut-kebutanmengebut
Mencuri Menyalahgunakan narkotika
123 123
12 12
123 123
123 1234
1234 1234
2. Menemukan MaknaIsi Tabel atau Diagram
Cara menemukan makna atau isi tabel atau diagram. a.
Cermatilah judulnya Judul tabel atau diagram memberikan gambaran secara umum tentang data yang hendak disajikan di dalamnya.
b. Perhatikan data-data yang menonjol, baik yang terbesar maupun yang terkecil Data tersebut
memudahkan pembaca dalam menemukan makna isi tabel atau diagram secara cepat Berdasarkan data terbesar atau terkecil dalam tabel atau diagram berjudul Bentuk-Bentuk
Kenakalan Remaja yang Dilakukan oleh 30 Responden di depan, kita dapat menemukan makna seperti berikut ini.
Berdasarkan tabel atau diagram berjudul Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja yang Dilakukan oleh 30 Responden
dapat diketahui bahwa bentuk kenakalan yang paling banyak dilakukan oleh remaja adalah berbohong dan pergi keluar rumah tanpa pamit. Tampaknya, perilaku berbohong
dan pergi keluar rumah tanpa pamit sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Sedangkan berkelahi antarsekolah termasuk bentuk kenakalan yang jarang terjadi di kalangan remaja. Dari 30 responden,
hanya dua responden yang pernah berkelahi.
3. Mengubah Isi Tabel atau Diagram ke dalam Bentuk Narasi
Data dalam tabel atau diagram dapat disajikan dalam bentuk narasi cerita, yaitu dengan menceritakan isi tabel atau diagram secara rinci sesuai dengan kelompoknya. Mengubah isi
tabel menjadi bentuk narasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a.
Perhatikan judul tabel atau diagram Judul memberikan gambaran secara umum isi tabel atau diagram yang akan dinarasikan.
b. Perhatikan judul kolom pada setiap kelompok data dalam tabel atau diagram Perhatikan
juga keterangan yang ada di samping kiri, kanan, atau bawah tabel atau diagram c.
Perhatikan deretan data sesuai dengan judul kolom masing-masing Jika ada data yang sama dapat dirangkaikan sekaligus ke dalam sebuah pernyataan.
Diagram tersebut dapat diubah bentuknya, misalnya, menjadi diagram lingkaran seperti berikut
Diagram Lingkaran Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja
Berbohong Pergi keluar rumah tanpa pamit
Keluyuran Begadang
Membolos sekolah Berkelahi dengan teman
Berkelahi antarsekolah Buang sampah sembarangan
Mengendarai kendaraan bermotor tanpa SIM
Kebut-kebutanmengebut Mencuri
Menyalahgunakan Narkotika
123 123
123 12
12 12
12 12
123 123
123
Tabel tersebut dapat diubah menjadi bentuk diagram batang seperti berikut ini.
Diagram Batang Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja
Diagram Lingkaran
2 1 7
7 2 6
2 8 3 0
3 0 2 2
1 4 1 9
2 1 1 0