Mendiskusikan Tata Cara Bertelepon

Nilai-Nilai Kemanusiaan 127 Kalimat mana sajakah yang kamu anggap kurang efektif? Sudahkah kamu perbaiki? Seka- rang, ayo coba kamu cocokkan jawabanmu dengan pernyataan berikut ini Kalimat yang Kurang Efektif Kalimat Efektif dan Sopan Tolong, cepat sedikit, ya? Selamat malam.

3. Bertelepon dengan Berbagai Mitra Bicara Sesuai dengan Konteks Pembicaraan

Ketika bertelepon, kita harus berbicara sesuai dengan konteks pembicaraan, yaitu apa yang kita bicarakan, dengan siapa kita berbicara, dan dalam situasi yang bagaimana kita berbicara atau apa tujuan kita berbicara melalui telepon . Berbicara dengan teman sebaya, misalnya, tentu berbeda situasinya dengan ketika kita berbicara dengan orang yang dihormati. Kita perlu mempertimbangkan nilai rasa sebuah kata yang kita gunakan. Kata sapaan ”Anda” atau ”Kamu”, misalnya, memiliki nilai rasa yang kurang santun jika digunakan untuk menyapa orang yang lebih tua atau dihormati. Ayo, perhatikan contoh penggalan percakapan melalui telepon dengan berbagai mitra bicara berikut ini Bertelepon dengan teman sebaya Halo, dengan siapa, nih? Mau bicara sama siapa? Saya Ahmad, teman sekelas Dhika. Tolong, carikan dia sekarang juga, ada informasi penting yang akan saya sampaikan. Dhika, ada informasi penting dari Kepala Sekolah. Kita diminta jadi panitia seminar tentang Hak Perlindungan Anak di kalangan pelajar. Kamu sanggup apa tidak? Soalnya, panitia harus segera dibentuk. Kalau tidak sanggup, aku sudah menyiapkan penggantinya. Bagaimana, Dhika? Silakan aja cari yang lain, kelihatannya aku nggak bisa. Halo, selamat malam Dengan siapa ini? Ada yang bisa saya bantu? Selamat malam. Saya Ahmad, teman sekelas Dhika. Maaf, bisakah saya bicara dengan Dhika? Ada informasi penting yang akan saya sampaikan. Baik, terima kasih. Selamat malam, Dhika. Ada informasi penting dari Kepala Sekolah. Kita diminta untuk menjadi panitia seminar tentang Hak Perlindungan Anak di kalangan pelajar. Kamu tidak keberatan, kan? Maaf, Ahmad, aku tidak bisa, tolong cari peng- gantinya, ya Sama-sama, Ahmad. Selamat malam. Desi : ”Dewi, hari ini aku kurang enak badan. Tolong, izinkan aku sama Bu Rusminah, ya?” Dewi : ”Kok tumben? Memangnya kamu sakit apa? Udah periksa ke dokter belum?” Desi : ”Nggak tahulah, Dewi. Sejak kemarin, badanku panas dingin. Kata dokter, aku kena demam.” Dewi : ”Okelah, Desi. Nanti kusampaikan kepada Bu Rusminah. Tapi ingat, kamu harus istirahat yang cukup biar lekas sembuh.” Desi : ”Trims, Dewi.” Sekarang, ayo bandingkan dengan percakapan melalui telepon berikut ini Bertelepon dengan orang yang dihormati Desi : ”Maaf, Bu, hari ini saya kurang enak badan. Jika boleh, hari ini saya mohon izin tidak masuk sekolah, Bu.” Bu Rusminah : ”Kamu sakit apa, Desi? Sudah periksa ke dokter?” Desi : ”Tidak tahu, Bu. Sejak kemarin, badan saya panas dingin. Kata dokter, saya kena demam.” Bu Rusminah : ”Baiklah, Desi. Ibu mengizinkan kamu tidak masuk sekolah hari ini. Beristirahat yang cukup ya, supaya lekas sembuh” Desi : ”Baik, Bu. Terima kasih.” Bahasa dan Sastra Indonesia VII 128 Kerja Berpasangan Ayo, cermati perbedaan bahasa pada contoh bertelepon di atas Ketika bertelepon dengan teman sebaya, bahasa yang digunakan Desi cenderung tidak baku. Tetapi, saat bertelepon dengan orang yang dihormati, Desi menggunakan bahasa baku. Selain itu, kesantunan bertelepon kepada orang yang dihormati lebih ketat daripada bertelepon dengan teman sebaya. Oleh karena itu, ketika kita bertelepon dengan mitra bicara, kita perlu menyesuaikan dengan konteks situasi pembicaraan. Selanjutnya, ayo baca pojok bahasa berikut ini Pojok Bahasa Kata Sapaan dan Kata Acuan Kata sapaan merupakan kata penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan untuk menyapa mitra bicara orang yang diajak bicara. Coba perhatikan contoh penggunaan kata sapaan berikut ini 1. Apakah Saudara benar-benar membatalkan rencana untuk pergi ke Medan? 2. Kak Rudi sedang pergi ke mana, Bu? 3. Kapan Paman berlibur ke Semarang? Kata Saudara, Bu, dan Paman pada kalimat 1, 2, dan 3 termasuk orang kedua, yaitu orang yang diajak bicara. Sekarang, coba kamu bandingkan dengan kalimat berikut ini 4. Saudara Ahmad sedang mengikuti seminar di aula Dinas Pendidikan Nasional. 5. Hal itu sudah disampaikan oleh Bu Camat berulang-ulang. 6. Sejak sepekan yang lalu, Paman Barja bekerja sebagai karyawan di sebuah bank swasta. Kata-kata Saudara, Bu, dan Paman pada kalimat 4, 5, dan 6 bukan sebagai kata sapaan, melainkan kata acuan, yaitu kata penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan untuk mengacu pihak ketiga orang yang dibicarakan. Kata acuan pada umumnya dapat diganti dengan kata ganti orang ketiga, seperti dia, ia, atau beliau. Sekarang, coba kamu bandingkan lagi dengan kalimat berikut ini 7. Sekarang Ahmad tidak lagi mempunyai saudara yang tinggal sekota. 8. Arisan itu dihadiri oleh ibu-ibu anggota Darma Wanita. 9. Seorang paman yang baik pasti akan menyayangi keponakannya. Kata-kata saudara, ibu, dan paman pada kalimat 7, 8, dan 9 bukan sebagai kata sapaan atau kata acuan, melainkan nomina kata benda. Huruf pertama nomina ditulis dengan huruf kecil. Uraian yang disampaikan di atas sudah cukup jelas. Tentu pengetahuanmu mengenai tata cara bertelepon maupun penggunaan bahasa yang baik dan sopan dalam bertelepon semakin banyak. Sebagai uji coba, ayo kerjakan kegiatan berikut ini Coba kerjakan bersama teman sebangkumu 1. Perbaikilah kalimat yang tidak efektif dalam penggalan percakapan melalui telepon berikut ini menjadi kalimat yang baik dan efektif a. Penerima telepon : ”Halo, Anda mau cari siapa?” Penelepon : ”Saya Rahman, teman sekelas Santi. Maaf, kalau boleh, saya mau bicara dengan Santi.”