Penghayatan yang Tepat Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 7 Sawali Ch Susanto 2011

Bahasa dan Sastra Indonesia VII 10 emas itu. Hamba tidak berani menyentuhnya ke- cuali seizin Tuan Putri,” tutur pengasuh ketiga. Patih Rangga mengerutkan keningnya. Ia kemudian menyuruh dua pengasuh sebelumnya masuk kembali. Bahkan, Putri Kajal dimintanya ikut bergabung. Suasana jadi begitu tegang karena biasanya Patih Rangga memang dapat segera menyelesaikan masalah apa pun yang terjadi di dalam istana. Akhirnya, Patih Rangga menjatuhkan putus- an bahwa yang bersalah Putri Kajal sendiri. Dia lalai dan tidak bisa menjaga barang berharga milik- nya sendiri. Karena itu, Putri Kajal harus dihukum selama sebulan tidak boleh keluar kamar. Putri Kajal menitikkan air mata. Ia mulai me- nangis sedih. Tiba-tiba, pengasuh pertama ber- sujud di depan Patih Rangga. ”Ampuni Putri Kajal, Patih Rangga. Hambalah yang bersalah telah mengambil tiara emas milik Putri Kajal. Tapi, hamba tidak bermaksud mencurinya, hamba hanya menyembunyikannya untuk semen- tara waktu. Hamba menyembunyikannya di kolong lemari pakaian,” tutur pengasuh pertama. ”Mengapa kau lakukan itu?” tanya Patih Rangga. ”Hamba mempunyai seorang anak lelaki di perbatasan kerajaan. Ia pemilik sebuah kedai. Ke- marin, ia datang menemuiku dan menceritakan ada segerombolan penjahat yang mabuk di kedainya. Saat mabuk itu, seorang penjahat bercerita punya rencana untuk merampok Tuan Putri saat melintas perbatasan. Mereka mengincar tiara emas milik Putri Kajal. Hamba tidak ingin terjadi hal merugikan pada Tuan Putri. Makanya, sengaja hamba sembunyikan tiara itu agar Tuan Putri tidak jadi pergi hari ini,” kata pengasuh pertama. ”Seharusnya kau memberitahukan hal itu pa- daku. Tapi baiklah, aku mengampunimu. Sekarang ambilkan tiara emas itu. Tuan Putri tetap akan ber- angkat hari ini,” titah Patih Rangga. Patih Rangga segera menyusun rencana men- jebak gerombolan penjahat yang akan merampok Putri Kajal. Berkat kecerdikannya dan kesigapan prajurit istana, 20 penjahat berhasil diringkus. ”Masalah ini tidak hanya selesai dengan di- temukannya tiara emas milik Putri Kajal dan siapa pencurinya. Bahkan, tidak cukup selesai dengan membatalkan rencana kepergian Putri Kajal. Kera- jaan harus mampu mengatasi kejahatan yang menjadi penyebabnya,” kata Patih Rangga ketika memberi laporan kepada Raja Salman usai men- jalankan tugas. Disarikan dari Bobo No. 38XXV, dalam http:handel.pacific.net.id, diakses 26 Maret 2008 Gambar 1.6 Patih Rangga menanyai pengasuh Putri Kajal Sebuah cerita anak yang cukup menarik, bukan? Melalui cerita tersebut, pembaca diajak untuk mengikuti kehidupan di sekitar istana yang tegang setelah diketahui tiara emas milik Putri Kajal hilang. Tahukah kamu, apa saja yang perlu kamu perhatikan agar dapat menceritakan kembali cerita tersebut? Ayo, simak uraian berikut ini

1. Menentukan Pokok-Pokok Cerita

Hal penting yang perlu kamu lakukan ketika membaca cerita anak adalah menentukan pokok- pokok cerita. Catatlah pokok-pokok cerita tersebut secara garis besar ke dalam rumusan kalimat yang singkat Peristiwa 11 Ayo, perhatikan pokok-pokok cerita Tiga Tersangka berikut ini a. Putri Kajal kehilangan tiara emas. b. Putri Kajal melaporkan kejadian itu kepada Raja Salman. c. Raja Salman menitahkan Patih Rangga untuk menyelesaikan masalah. d. Patih Rangga menyatakan kesanggupannya. e. Patih Rangga meminta keterangan dari tiga pengasuh Putri Kajal. f. Patih Rangga tidak menemukan bukti jika tiga pengasuh Putri Kajal yang mencuri. g. Patih Rangga memutuskan kesalahan dilakukan oleh Putri Kajal, yaitu telah lalai menjaga barang berharga miliknya sendiri. h. Putri Kajal mendapat hukuman, selama sebulan tidak boleh keluar dari kamar, kecuali tiara emas itu dapat ditemukan. i. Putri Kajal menangis sedih. j. Pengasuh pertama Putri Kajal mengaku bersalah karena telah menyembunyikan tiara emas. Hal itu dilakukan karena menurut anak lelakinya yang tinggal di perbatasan kerajaan, ada perampok yang mengincar tiara emas milik Putri Kajal. k. Patih Rangga menyusun rencana menjebak gerombolan penjahat yang akan merampok Putri Kajal. l. Berkat kecerdikan Patih Rangga dan kesigapan prajurit istana, 20 penjahat berhasil diringkus. m. Patih Rangga melaporkan kejadian itu kepada Raja Salman dan meminta kerajaan untuk meng- atasi kejahatan.

2. Merangkaikan Pokok Cerita dengan Bahasa yang Menarik

Berdasarkan pokok-pokok cerita yang telah kita catat, kita dapat menceritakan kembali cerita anak yang telah kita baca dengan bahasa kita sendiri. Caranya adalah dengan menambahkan kata-kata atau frasa kelompok kata di antara pokok-pokok cerita tersebut sehingga menjadi sebuah cerita yang runtut. Ayo, perhatikan contoh berikut ini Pada suatu malam, Putri Kajal kehilangan tiara emas yang sangat berharga. Kejadian itu segera dilaporkan kepada Raja Salman. Baginda Raja menitahkan Patih Rangga untuk menyelesaikan masalah tersebut. Patih Rangga menyatakan kesanggupannya. Patih Rangga segera meminta keterangan ke- pada tiga pengasuh Putri Kajal. Namun, ia tidak menemukan bukti kalau ketiga pengasuh Putri Kajal yang mencuri. Suasana istana pun berubah tegang. Akhirnya, Patih Rangga memutuskan bahwa Putri Kajal- lah yang bersalah karena telah lalai menjaga barang berharga miliknya sendiri. Putri Kajal harus menerima hukuman, yaitu selama sebulan tidak boleh keluar dari kamar, kecuali tiara emas itu dapat ditemukan. Hukuman itu membuat Putri Kajal menangis sedih. Karena tidak tega melihat Putri Kajal larut dalam kesedihan, pengasuh pertama Putri Kajal mengaku bersalah karena telah menyembunyikan tiara emas. Hal itu dilakukan karena menurut anak lelakinya yang tinggal di perbatasan kerajaan, ada perampok yang mengincar tiara emas milik Putri Kajal. Mendengar alasan itu, Patih Rangga segera menyusun rencana untuk menjebak gerombolan penjahat yang akan merampok Putri Kajal. Berkat kecerdikan Patih Rangga dan kesigapan prajurit istana, 20 penjahat berhasil diringkus. Patih Rangga segera melaporkan kejadian itu kepada Raja Salman dan meminta kerajaan untuk mengatasi segala bentuk kejahatan. Bahasa dan Sastra Indonesia VII 12 Kerja Mandiri 2 Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu 1. Carilah sebuah cerita anak yang dimuat di buku, koran, tabloid, atau majalah Kamu dapat mencarinya di perpustakan sekolah 2. Bacalah dengan saksama cerita anak yang kamu temukan Kemudian catatlah urutan peristiwanya Jangan lupa, cantumkan judul cerita dan sumbernya 3. Berdasarkan urutan peristiwa yang telah kamu catat, rangkailah menjadi sebuah ringkasan cerita yang runtut dengan menggunakan bahasa yang menarik 4. Ceritakan kembali cerita anak tersebut di depan kelas dengan penghayatan yang tepat 5. Berikan kesempatan kepada teman-temanmu untuk menanggapi penampilanmu

3. Penghayatan yang Tepat

Menceritakan kembali cerita anak yang telah dibaca akan semakin menarik jika diikuti dengan penghayatan yang tepat. Kamu perlu memerhatikan unsur-unsur nonverbal, seperti mimik, pantomimik, vokal, intonasi kalimat, atau kontak mata Usahakan semua unsur nonverbal itu mampu mendukung isi cerita sehingga orang lain dapat memahami dan menghayati isi cerita yang kamu sampaikan dengan mudah Sebagai pelatihan, berikut ini disajikan sebuah kegiatan yang cukup menarik. Ayo, lakukan dengan baik agar dapat membuahkan hasil yang maksimal D Nenek moyang kita mewariskan sebuah karya budaya yang penuh nilai keindahan, yaitu pantun. Melalui pantun, kita dapat mengekspresikan perasaan kepada orang lain secara akrab. Pantun juga dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan moral dan nilai budi pekerti. Kata Kunci: Menyebutkan Syarat-Syarat Pantun – Menulis Pantun Pada pembelajaran kali ini, kamu diajak menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun. Sebagai langkah awal, ayo perhatikan terlebih dahulu beberapa bait pantun berikut ini MENULIS Menulis Pantun 1 . Menyebutkan syarat-syarat pantun. 2 . Menulis pantun dengan pilihan kata yang sesuai dan memerhatikan syarat pantun. Materi: Pantun. Dok. Penerbit Gambar 1.7 Belajar menulis pantun