Menentukan Pokok-Pokok Cerita Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 7 Sawali Ch Susanto 2011

Bahasa dan Sastra Indonesia VII 12 Kerja Mandiri 2 Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu 1. Carilah sebuah cerita anak yang dimuat di buku, koran, tabloid, atau majalah Kamu dapat mencarinya di perpustakan sekolah 2. Bacalah dengan saksama cerita anak yang kamu temukan Kemudian catatlah urutan peristiwanya Jangan lupa, cantumkan judul cerita dan sumbernya 3. Berdasarkan urutan peristiwa yang telah kamu catat, rangkailah menjadi sebuah ringkasan cerita yang runtut dengan menggunakan bahasa yang menarik 4. Ceritakan kembali cerita anak tersebut di depan kelas dengan penghayatan yang tepat 5. Berikan kesempatan kepada teman-temanmu untuk menanggapi penampilanmu

3. Penghayatan yang Tepat

Menceritakan kembali cerita anak yang telah dibaca akan semakin menarik jika diikuti dengan penghayatan yang tepat. Kamu perlu memerhatikan unsur-unsur nonverbal, seperti mimik, pantomimik, vokal, intonasi kalimat, atau kontak mata Usahakan semua unsur nonverbal itu mampu mendukung isi cerita sehingga orang lain dapat memahami dan menghayati isi cerita yang kamu sampaikan dengan mudah Sebagai pelatihan, berikut ini disajikan sebuah kegiatan yang cukup menarik. Ayo, lakukan dengan baik agar dapat membuahkan hasil yang maksimal D Nenek moyang kita mewariskan sebuah karya budaya yang penuh nilai keindahan, yaitu pantun. Melalui pantun, kita dapat mengekspresikan perasaan kepada orang lain secara akrab. Pantun juga dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan moral dan nilai budi pekerti. Kata Kunci: Menyebutkan Syarat-Syarat Pantun – Menulis Pantun Pada pembelajaran kali ini, kamu diajak menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun. Sebagai langkah awal, ayo perhatikan terlebih dahulu beberapa bait pantun berikut ini MENULIS Menulis Pantun 1 . Menyebutkan syarat-syarat pantun. 2 . Menulis pantun dengan pilihan kata yang sesuai dan memerhatikan syarat pantun. Materi: Pantun. Dok. Penerbit Gambar 1.7 Belajar menulis pantun Peristiwa 13 Pantun Budi Tanam pisang tumbuh kelapa Terbit bunga pucuk mati Budi tuan saya tak lupa Sudah terpaku di dalam hati Dari Daik pulang ke Daik Sehari-hari berkebun pisang Budi baik dibalas baik Dalam hati dikenang orang Kapal berlayar dari Tarakan Ambil gaji sewa kemudi Mati ikan karena umpan Mati saya karena budi Banyak ubi dijual ubi Ubi jalar tumbuh di ladang Banyak budi perkara budi Budi baik dikenang orang Dikutip dari http:us.geocities.com Berdasarkan contoh pantun tersebut, dapatkah kamu menyebutkan syarat-syarat penulisan pantun? Untuk lebih jelasnya, ayo kita simak uraian berikut

1. Syarat-Syarat Pantun

Coba amati sekali lagi contoh pantun di atas agar dapat menentukan syarat-syarat penulisan pantun Untuk lebih jelasnya, ayo perhatikan tabel berikut ini Unsur Pantun Syarat-Syarat Pantun Jumlah baris pada setiap bait Terdiri atas empat baris Jumlah suku kata pada setiap baris Terdiri antara 8–12 suku kata Fungsi baris ke-1 dan ke-2 Sebagai sampiran Fungsi baris ke-3 dan ke-4 Sebagai isi Rima Rima baris ke-1 = rima baris ke-3 Rima baris ke-2 = rima baris ke-4 Sering disebut dengan rumus rima a-b-a-b

2. Menulis Pantun

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menulis pantun, yaitu pilihan kata diksi dan syarat-syarat pantun. Pilihan kata diksi dalam pantun harus diperhatikan dengan cermat untuk menemukan bunyi akhir rima yang sesuai dengan syarat-syarat pantun. Hal pertama yang perlu ditentukan adalah isi pantun, bukan sampiran. Sampiran baru diten- tukan setelah isi pantun benar-benar sesuai dengan pesan yang hendak disampaikan.

3. Menyunting Pantun

Menyunting pantun artinya memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam naskah pantun agar menjadi pantun yang baik sesuai dengan syarat-syaratnya. Untuk menyunting pantun, kamu perlu memahami kembali syarat-syarat pantun. Bagian-bagian pantun yang perlu disunting, antara lain, sebagai berikut.