Menyunting Puisi Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 7 Sawali Ch Susanto 2011

Keindahan 103 A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang benar Kerjakan di buku tugasmu Perhatikan kutipan wawancara berikut ini Kemudian kerjakan soal nomor 1 dan 2 Bisakah diceritakan tentang Dunia Tanpa Koma? Setting serial televisi Dunia Tanpa Koma adalah Jakarta, Maret 2005, ketika Indonesia sudah memiliki pemerintahan baru. Presiden dan Wapres yang baru terpilih Oktober 2004. Peran utama serial ini adalah tokoh Raya Maryadi diperankan oleh Dian Sastro- wardoyo. Raya Maryadi seorang lulusan jurusan Politik dan Pengkajian Feminisme di New York University. Dia terjun ke dunia jurnalistik di Jakarta dan bergabung dengan majalah berita mingguan Target . Cerita berkisar bagaimana Raya menghadapi intrik politik di dalam kantor. Penugasan-penugasan awal di mana dia tersandung beberapa kali. Kisah asmara antarwartawan, sampai akhirnya Raya dan kawan-kawannya menyusuri jaringan narkoba. Mengapa judulnya Dunia Tanpa Koma? Judul Dunia Tanpa Koma menggambarkan dunia jurnalistik berita yang tanpa jeda, yang tak memiliki ”jam kerja” yang ketat 9 to five seperti profesi lain. Artinya, jika ada bom yang meledak pukul 3 pagi, atau peristiwa penembakan di hari Minggu, wartawan berita harus alert dan bersedia tetap bekerja. Konsep skenario serial ini adalah peristiwa peliputan tokoh Raya dan kawan-kawannya setiap hari dalam waktu 24 jam. Jadi, satu episode meliputi peristiwa 24 jam hingga menjelang deadline di akhir pekan. Dikutip dari www.layarperak.com, dengan pengubahan 1. Pernyataan berikut yang sesuai dengan isi wawancara tersebut, yaitu . . . a. Peran utama serial Dunia Tanpa Koma adalah tokoh Raya Maryadi yang di- perankan oleh Dian Sastrowardoyo. b. Raya Maryadi adalah sarjana Politik dan Pengkajian Feminisme di Universitas Indonesia. c. Setting Dunia Tanpa Koma adalah New York, Amerika Serikat. d. Cerita Dunia Tanpa Koma berkisar ten- tang bagaimana Raya menghadapi go- sip tentang dirinya. 2. Simpulan yang tepat berdasarkan kutipan wawancara pada soal nomor 1, yaitu . . . a. Setting serial televisi Dunia Tanpa Koma adalah Jakarta, Maret 2005, ketika Indonesia sudah memiliki pemerintahan baru. b. Cerita dalam serial televisi Dunia Tanpa Koma berkisar bagaimana Raya meng- hadapi intrik politik di dalam kantor tem- pat dia bekerja. c. Dian Sastrowardoyo sangat tepat me- merankan tokoh Raya Maryadi. d. Serial televisi Dunia Tanpa Koma meng- gambarkan dunia jurnalistik berita yang tanpa jeda dan mengambil setting Kota Jakarta pada bulan Maret 2005. 3. Kalimat berikut ini yang menggunakan verba tak transitif, yaitu . . . a. Anita sedang membeli novel terbaru karya Ahmad Tohari di toko buku. b. Sejak pagi Pak Abdullah sibuk menulis di ruang kerjanya yang sempit. c. Penjual bakso itu jatuh terjerembab. d. Setiap pulang dari Palembang, ayah se- lalu diantarkan paman. 4. Pernyataan berikut yang tepat digunakan untuk mengungkapkan keunggulan tokoh idola, yaitu . . . a. Jujur saya akui bahwa Ronaldinho ada- lah pemain sepak bola asal Brasil. b. Semua orang tahu kalau Steven Gerrard adalah pemain sepak bola andal. c. Saya memang sangat mengidolakan Krisdayanti. Setiap dia pentas, saya menyaksikannya. d. Saya mengidolakan Taufik Hidayat kare- na dalam usia muda ia sudah meraih prestasi tinggi di bidang bulu tangkis sehingga mampu mengharumkan nama bangsa. 5. Berikut ini perlu dikemukakan ketika men- ceritakan tokoh idola, kecuali . . . . a. aliran kepercayaan yang dianut b. identitas tokoh c. keunggulan tokoh d. hal-hal yang dapat diteladani 6. Berikut ini termasuk bagian dari identitas tokoh idola, kecuali . . . . a. nama lengkap b. tempat dan tanggal lahir c. pendidikan d. prestasi Uji Kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia VII 104 7. Peristiwa sambung-menyambungnya isi dua baris puisi yang berurutan disebut . . . . a. aliterasi b. enjambemen c. asonansi d. alur 8. Tanda yang dibubuhkan dalam teks puisi menunjukkan tanda . . . . a. menurun b. meninggi c. aksentuasi lemah d. aksentuasi kuat 9. Keindahan alam yang dirasakan oleh penyair perlu diolah lebih lanjut dengan mengguna- kan kepekaan . . . . a. imajinasi b. inderawi c. perasaan d. nurani

10. Unsur puisi berikut ini yang tidak perlu disun-

ting, yaitu . . . . a. diksi b. rima c. isi d. gaya

B. Uraian

Jawablah pertanyaan berikut ini di buku tugasmu Perhatikan kutipan wawancara berikut ini Bagaimana membangun lingkungan yang kondusif? Kita harus membangun masyarakat Aceh secara bertahap, tetapi pasti dan konsisten dalam jangka waktu 5–10 tahun. Mungkin bisa lebih. Kita harus sabar, tetapi tekun dan konsisten. Sekarang ini masya- rakat sudah tercabik-cabik karena kehilangan semuanya, tentu kita harus bantu mereka dalam keadaan darurat ini, seperti membantu memberikan makanan, minuman, tempat tinggal tenda, memakam- kan mayat, mengobati yang sakit, menyatukan kembali keluarga yang terpisah. Sejauh apa upaya mendapatkan tenda keluar- ga itu? Terus terang sulit sekali mencari tenda keluarga karena biasanya perusahaan menciptakan tenda- tenda besar. Bukan berarti tidak perlu tenda-tenda besar. Itu tetap perlu daripada kepanasan dan kehujanan. Tetapi, dipisahkannya antara suami dengan istri dan anak-anak itu berarti mereka tidak ada privacy. Kebutuhan mereka sebagai manusia harus dipahami: kebutuhan untuk fisik, yaitu makan, kebutuhan biologis, kebutuhan psikis. Dikutip dari www. tokohindonesia.com 1. Tentukan pikiran, pendapat, dan gagasan yang dikemukakan narasumber dalam kutip- an wawancara tersebut 2. Rumuskan simpulan kutipan wawancara pa- da soal nomor 1 ke dalam beberapa kalimat 3. Ceritakan secara tertulis tokoh idolamu de- ngan mengemukakan identitas dan keistime- waan tokoh 4. Berikan tanda pembacaan yang tepat pada teks puisi berikut sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pembacaan puisi secara indah Persetujuan Dengan Maut Karya: Asa Jatmiko Karena kita telah bersetuju dengan maut. Menjadikannya sahabat dalam setiap puisi. Menjadi kesadaran setiap langkah nurani. Kelelawar malam mengabarkan bau bangkai. Tetapi gagak hitam terbang ke tanah landai. Sebab kehidupanlah meniscayakan transaksi. Dan maut telah kita rengkuh di dada kiri. Menjadi kekasih yang setia melayani. Maut sendiri adalah sepi yang butuh ditemani. 5. Buatlah sebuah puisi yang berkenaan dengan keindahan alam yang pernah kamu saksikan Jangan lupa, berilah judul yang menarik BAB 7 LINGKUNGAN Tak terasa, kita sudah sampai pada Bab 7. Pada bab ini kita akan belajar menanggapi pem- bacaan puisi. Berikutnya kita masih akan belajar memberikan tanggapan. Kita akan memberikan tanggapan mengenai pembacaan cerpen. Setelah itu, kita akan mengungkap hal-hal yang dapat diteladani dari seorang tokoh melalui catatan biografinya. Kita akan membaca biografi tokoh. Selanjutnya, kita belajar mengubah teks wawancara menjadi teks narasi. Kegiatan ini akan diakhiri dengan mengerjakan soal- soal uji kompetensi. Nah, setelah mem- pelajari Bab 7 ini kita dapat menanggapi pembacaan puisi dan pembacaan cerpen. Kita juga dapat mengungkapkan hal-hal yang pantas diteladani dari tokoh melalui biografinya dan dapat mengubah teks wawancara menjadi bentuk narasi. Bahasa dan Sastra Indonesia VII 106 A MENDENGARKAN Menanggapi Cara Pembacaan Puisi 1. Mengemukakan cara pelafalan, intonasi, dan ekspresi pembaca puisi. 2. Memberi tanggapan dengan alasan yang logis pembacaan puisi yang didengar atau disaksikan. Materi: Cara menanggapi pembacaan puisi dan implementasinya. Puisi termasuk salah satu genre bentuk sastra yang paling populer. Hampir setiap orang mengenal- nya. Kegiatan baca puisi seperti telah menjadi tradisi untuk memeriahkan acara tertentu, misalnya, peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan, kegiatan baca puisi juga sering dilombakan. Jika diperhatikan, banyak ekspresi yang tampak ketika seseorang membaca puisi. Ada yang ekspresif dan penuh penghayatan, ada yang overacting berlebihan, ada juga yang seadanya dan nyaris tanpa ekspresi. Kata Kunci: Mengemukakan – Memberi Tanggapan dengan Alasan Pada pembelajaran kali ini, kamu diajak menanggapi cara pembacaan puisi. Bagaimanakah cara memberikan tanggapan yang tepat? Ayo, simak uraian berikut ini

1. Mencatat Cara Pelafalan, Intonasi, dan Ekspresi Pembaca Puisi

Hal yang perlu kamu lakukan ketika menyaksikan pembacaan puisi adalah sebagai berikut. a. Memerhatikan pembacaan puisi dengan saksama. b. Mencatat unsur-unsur pembacaan, yaitu pelafalan , intonasi , dan ekspresi . Pelafalan berkaitan dengan kejelasan vokal dan artikulasi. Bunyi vokal dan konsonan dilafalkan dengan jelas sehingga dapat ditangkap dengan baik oleh pendengar. Intonasi berkaitan dengan proses penghayatan terhadap isi puisi. Puisi yang dibaca dengan penghayatan yang tepat akan berpengaruh terhadap ketepatan intonasi lagu kalimat yang meliputi tekanan keras lembut, jeda perhentian, tempo cepat lambat, dan nada tinggi rendah ucapan. Seorang pembaca puisi yang baik akan mampu memberikan intonasi yang tepat terhadap setiap kata yang diucapkan sesuai dengan nada dan suasananya. Ekspresi berkaitan dengan penampilan pembaca puisi ketika sedang beraksi di atas pentas. Aspek-aspek yang termasuk ke dalam unsur ekspresi adalah mimik gerak-gerik roman muka, termasuk kontak mata dan gesture gerak anggota tubuh, termasuk perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Catatan terhadap cara pelafalan, intonasi, dan ekspresi pembaca puisi dapat dituangkan ke dalam tabel seperti contoh berikut ini. Nama Pembaca Puisi: Rudi Bahlawan Judul Puisi : Sindangkerta Karya Ahda Imran Dok. Penerbit Gambar 7.1 Ekspresi saat membaca puisi Unsur Keterangan Catatan Ya Tidak Lafal a. Suara dapat didengar dengan jelas b. Bunyi vokal dan konsonan dilafalkan dengan jelas – –