Menjawab Pertanyaan dengan Benar

Perindustrian 59 1. Cita-cita Gideon Hartono sejak kecil adalah menjadi . . . . a. insinyur c. guru b. dokter d. menteri 2. Bisnis yang ditekuni Gideon Hartono adalah bisnis apotek . . . . a. korporasi c. profit b. mandiri d. waralaba 3. Baru-baru ini, Gideon Hartono mendapat- kan penghargaan dari . . . . a. Pemerintah DI Yogyakarta b. Menteri Perindustrian c. Museum Rekor Indonesia MURI d. Asosiasi Pengusaha Indonesia 4. Gideon Hartono gagal mengambil program dokter spesialis di almamaternya, yaitu Fakultas Kedokteran . . . . a. Universitas Gadjah Mada b. Universitas Padjajaran c. Universitas Airlangga d. Universitas Diponegoro 5. Gideon Hartono lahir di Yogyakarta pada tanggal . . . . a. 8 Agustus 1961 b. 9 September 1962 c. 10 Oktober 1963 d. 11 November 1964 6. Gideon Hartono adalah seorang WNI keturunan . . . . a. China c. India b. Arab d. Swedia 7. Wartawan Suara Karya mewawancarai Gideon Hartono di kantor perwakilan Apotek K-24 di . . . . a. Jakarta c. Yogyakarta b. Bandung d. Surakarta 8. Hobi yang digeluti Gideon Hartono sejak remaja adalah usaha . . . . a. filateli b. fotografi c. suiseki d. korespondensi 9. Yang mengelola bisnis Agatha Foto milik Gideon Hartono adalah . . . . a. Tulus Benyamin b. Tulus Hartono c. Tulus Karnadi d. Tulus Jatmika 10. Selain video shooting, Gideon Hartono ju- ga menggeluti bidang . . . . a. biro iklan b. biro perjalanan c. rumah produksi d. hotel dan restoran

4. Menyimpulkan Isi Bacaan

Simpulan isi bacaan merupakan pendapat akhir berdasarkan isi bacaan yang dibaca. Agar dapat menyimpulkan isi bacaan dengan baik, kamu harus dapat menentukan isi bacaan yang paling penting sari bacaan. Sari bacaan biasanya sangat erat kaitannya dengan judul. Ayo, perhatikan bacaan berikut Enam Puluh Tahun Setia Membuat Lampu Sentir Kampung Gesikan terletak di Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kampung ini dikenal sebagai penghasil lampu sentir , lampu tradisional yang terbuat dari kaleng bekas dengan bahan bakar minyak. Salah se- orang penghasil lampu sentir ini adalah Mbah Tugiyem. Mbah Tugiyem telah menekuni usaha ini selama hampir 60 tahun. Membuat lampu sentir walaupun sederhana tetap memerlukan keterampilan. Yang dilakukan pertama adalah membentuk potongan kaleng untuk badan lampu. Setelah itu, potongan kaleng disusun dan disolder dengan menggunakan patri. Alas dan tiang lampu diisi penuh dengan pasir sehingga tidak jatuh tertiup angin. Pada tahap akhir, lampu dihaluskan dan dipasangi sumbu. Dikutip dari www.indosiar.com, dengan pengubahan Pertanyaan Bacaan Pilihlah jawaban yang benar sesuai dengan isi bacaan Bahasa dan Sastra Indonesia VII 60 Coba kerjakan dengan baik di baik tugasmu 1. Bacalah kembali teks Berbisnis dengan Hati dengan cepat 2. Tentukan gagasan utama tiap paragraf 3. Buatlah simpulan isi bacaan tersebut 4. Laporkan hasilnya kepada guru untuk dinilai Judul bacaan di atas adalah Enam Puluh Tahun Setia Membuat Lampu Sentir. Kamu dapat menyimpulkan isi bacaan di atas seperti berikut. Berdasarkan berita berjudul Enam Puluh Tahun Setia Membuat Lampu Sentir yang dimuat di situs www.indosiar.com, dapat disimpulkan bahwa Mbah Tugiyem adalah orang yang setia menekuni pembuatan lampu sentir selama 60 tahun. Ayo, menguji kemampuanmu dengan mengerjakan pelatihan berikut ini Kerja Mandiri 2 D MENULIS Menuliskan Kembali Sebuah Dongeng 1. Menentukan pokok-pokok dongeng. 2. Menulis dongeng berdasarkan urutan pokok- pokok dongeng. Materi: Menulis Dongeng. Ada banyak tokoh dongeng yang dikenal di Indonesia. Misalnya, di DKI Jakarta ada dongeng Si Pitung. Di Jawa Tengah ada Joko Tarub, di Papua ada Towjatuwa, di Bali ada Manik Angkeran, dan sebagainya. Kata Kunci: Menentukan Pokok-Pokok Dongeng – Menuliskan Kembali Pada pembelajaran kali ini, kamu diajak menuliskan kembali dongeng yang pernah kamu baca atau kamu dengar. Dalam dongeng terdapat pesan moral. Jika dongeng tersebut kamu tuliskan kembali dengan bahasamu sendiri tentu akan lebih menarik. Sekarang, ayo dengarkan dengan saksama dongeng yang akan disampaikan guru berikut ini Dok. Penerbit Gambar 4.6 Menuliskan kembali dongeng yang dibaca Si Pitung Cerita rakyat dari DKI Jakarta Si Pitung adalah seorang pemuda yang saleh dari Rawa Belong. Ia rajin belajar mengaji pada Haji Naipin. Selesai belajar mengaji, Si Pitung berlatih silat. Setelah bertahun-tahun, kemampuannya me- nguasai ilmu agama dan bela diri makin meningkat. Pada waktu itu, Belanda sedang menjajah Indonesia. Si Pitung merasa iba menyaksikan pen- deritaan yang dialami oleh rakyat kecil. Sementara itu, Kumpeni sebutan untuk Belanda, sekelompok Tauke, dan para tuan tanah hidup bergelimang Perindustrian 61 kemewahan. Rumah dan la- dang mereka dijaga oleh para centeng yang galak. Dengan dibantu oleh te- man-temannya, Si Rais dan Jii, Si Pitung mulai merencanakan perampokan terhadap rumah para Tauke dan tuan tanah kaya. Hasil rampokannya dibagi-bagikan pada rakyat miskin. Di depan rumah ke- luarga yang kelaparan diletak- kannya sepikul beras. Keluarga yang dibelit hutang rentenir diberinya santunan. Dan anak yatim piatu dikiriminya bing- kisan baju dan hadiah lainnya. Kesuksesan Si Pitung dan kawan-kawannya dikarenakan dua hal. Pertama, ia memiliki ilmu silat yang tinggi serta dikabarkan tubuhnya kebal akan peluru. Kedua, orang-orang tidak mau mencerita- kan di mana Si Pitung berada. Namun demikian, orang kaya korban perampokan Si Pitung bersama Kumpeni selalu berusaha membujuk orang-orang untuk membuka mulut. Kumpeni juga meng- gunakan kekerasan untuk me- maksa penduduk memberi keterangan. Pada suatu hari, kumpeni dan tuan-tuan tanah kaya berhasil mendapat infor- masi tentang keluarga Si Pitung. Maka, mereka pun menyandera kedua orang tuanya dan Haji Naipin. Dengan siksaan yang berat, akhirnya mereka men- dapatkan informasi tentang di mana Si Pitung berada dan rahasia kekebalan tubuhnya. Berbekal semua informasi itu, polisi Kumpeni pun me- nyergap Si Pitung. Tentu saja Si Pitung dan kawan- kawannya melawan. Namun, malangnya, informasi tentang rahasia kekebalan tubuh Si Pitung sudah terbuka. Ia dilempari telur-telur busuk dan ditembak. Ia pun tewas seketika. Meskipun demikian, untuk Jakarta, Si Pitung tetap dianggap sebagai pembela rakyat kecil. Diadaptasi secara bebas dari Rahmat Ali, Si Pitung, Cerita Rakyat Betawi 1 , Jakarta: PT Grasindo, 1993 Apa saja yang perlu kamu lakukan agar dapat menuliskan kembali sebuah dongeng? Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam menuliskan kembali sebuah dongeng, antara lain, sebagai berikut.

1. Menentukan Latar Dongeng

Latar dongeng berkaitan dengan tempat dan waktu terjadinya cerita. Ayo, perhatikan contoh latar dongeng Si Pitung dalam tabel berikut ini

2. Menentukan Tokoh dan Karakternya

Sebuah dongeng pasti ada tokohnya. Tokoh inilah yang menjadi pusat cerita dan yang menentukan keberadaan unsur dongeng lainnya. Ayo, perhatikan contoh tokoh dan karakternya dalam dongeng Si Pitung berikut ini Pertanyaan tentang Latar Dongeng Jawaban Di mana dongeng tersebut terjadi? Dongeng berlangsung di Rawa Belong. Kapan dongeng tersebut terjadi? Dongeng berlangsung pada masa penjajahan Belanda. Tokoh utama dongeng Si Pitung adalah seorang pemuda bernama Si Pitung yang berasal dari Rawa Belong. Ia dikenal sebagai pemuda yang menguasai ilmu agama dan bela diri. Dia juga dikenal sebagai pemuda pemberani yang suka merampok harta para Tauke dan tuan tanah kaya untuk dibagikan kepada rakyat miskin.

3. Menentukan Rangkaian Peristiwa

Secara umum, rangkaian peristiwa dalam dongeng menggunakan tahap-tahap: a. perkenalan : memperkenalkan tokoh utama, b. penampilan masalah : tokoh utama mulai menghadapi masalah, c. klimaks puncak ketegangan : tokoh utama mengalami konflik puncak ketegangan, d. antiklimaks ketegangan menurun : konflik yang dihadapi tokoh utama mulai menurun, dan e. peleraian atau penyelesaian : konflik yang dihadapi tokoh utama selesai. Gambar 4.7 Poster film yang berkaitan dengan Si Pitung Rep. www .rar ekungfumovies.com