Menandai Penjedaan dalam Puisi

Keindahan 99 D MENULIS Menulis Puisi 1. Menulis baris-baris puisi yang berisi keindahan alam. 2. Menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik. 3. Menyunting puisi yang ditulis sendiri. Materi: Penulisan puisi berkenaan dengan keindahan alam. Dok. Penerbit Gambar 6.5 Mengungkapkan keindahan alam melalui baris-baris puisi Pernahkah kamu menyaksikan panorama laut ketika senja? Pernahkah kamu menyaksikan pano- rama pagi ketika sang surya tersenyum malu-malu dari balik punggung bukit? Indah sekali, bukan? Keindahan alam itu akan makin bermakna jika diabadikan ke dalam sebuah teks sastra. Melalui puisi, misalnya, kita dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan kita ke dalam baris-baris puisi yang indah dan memesona. Kata Kunci: Menulis Baris-Baris Puisi – Menyunting Puisi Ayo, coba kamu perhatikan puisi berikut ini Kemudian cobalah menentukan kesan yang ingin diungkapkan oleh penyair dalam puisi tersebut Coba kerjakan soal berikut sebagai tugas rumah 1. Carilah sebuah puisi pada buku kumpulan puisi, koran, atau majalah 2. Salinlah puisi tersebut pada kertas folio Selanjutnya, bubuhkan tanda pembacaan yang tepat pada teks puisi tersebut 3. Lakukan latihan membaca puisi tersebut sesuai dengan tanda pembacaan yang telah kamu bubuhkan Gantilah jika ada tanda pembacaan yang kamu anggap kurang tepat 4. Bawalah pekerjaanmu ke sekolah pada hari yang ditentukan guru dan bacakan puisi tersebut di depan kelas secara bergiliran 5. Laksanakan dengan sebaik-baiknya, guru akan memberikan penilaian Tugas Mandiri 2 Sekarang, ayo coba laksanakan tugas berikut ini dengan baik Pangandaran Karya: Moh. Syarif Hidayat Dan hujan menjadi sahabatku yang kekal; Pasir putih, batu karang, dan goa-goa masa silam Seperti properti pentas kesepian dalam rinai gerimis Aku pun menahan nafas yang sesak Mata menerawang ke hutan yang dijaga kera-kera Menjadi sejarah kita yang rahasia. Sumber: www.cybersastra.com Bahasa dan Sastra Indonesia VII 100 Dalam puisi Pangandaran, penyair mengungkapkan kesannya tentang keindahan alam yang pernah dirasakan dan disaksikan. Pada puisi tersebut, penyair mengungkapkan kesannya tentang keindahan alam Pantai Pangandaran ketika hujan tiba. Begitu kuatnya kesan sang penyair, sampai- sampai ia menuliskan hujan menjadi sahabatku yang kekalpasir putihbatu karangdan goa-goa masa silamseperti properti pentas kesepian dalam rinai gerimis . Kamu tentu pernah merasakan kesan yang sama ketika menyaksikan keindahan alam. Tidak ada salahnya kesan-kesanmu tentang keindahan alam itu diabadikan ke dalam sebuah puisi. Ayo, simaklah uraian berikut agar pengetahuanmu tentang menulis puisi menjadi lebih dalam

1. Menulis Baris-Baris Puisi yang Berisi Keindahan Alam

Kesan yang kamu peroleh setelah menyaksikan keindahan alam merupakan modal yang cukup berharga untuk menulis sebuah puisi. Kesan itu perlu diolah lebih lanjut berdasarkan kepekaan imajinasimu dalam menangkap kesan-kesan estetis keindahan. Pengolahan kesan terhadap keindahan alam sangat ditentukan oleh gaya style penulisnya. Oleh karena itu, banyak puisi dengan gaya yang beragam meskipun objeknya sama. Berdasarkan kepekaan imajinasi itu, penyair menuangkan kesan terhadap keindahan alam melalui bahasa. Se- lanjutnya, kesan itu diwujudkan dalam baris-baris puisi. Secara umum, proses penulisan puisi yang berkenaan dengan keindahan alam dapat di- gambarkan seperti skema berikut ini. Penyair Keindahan Alam Bahasa Kesan Keindahan Puisi Kepekaan Imajinasi Berdasarkan skema tersebut, berarti seorang penyair selalu berinteraksi dan berkomunikasi dengan suasana yang terjadi di sekitarnya termasuk keindahan alam. Sekarang, ayo pergi ke taman sekolah Bawalah buku dan alat tulis Catatlah apa saja yang kamu lihat, kamu dengar, kamu cium, atau kamu rasakan Mungkin kamu akan mendapatkan sejumlah kata, seperti taman , wangi , harum , melati , kumbang , terbang , sunyi , sedih , mentari , muram , bunga , dan masih banyak lagi. Berdasarkan kata-kata dalam catatanmu, kamu dapat merangkaikannya menjadi baris-baris puisi seperti berikut ini. Hangat sinar mentari Menghias taman bunga Harum melati menyengat Sang kumbang terbang melayang-layang Muram wajah sang kumbang Hinggap di kelopak melati Sunyi hatinya Menanti sang kekasih tak datang-datang