Uraian Unsur puisi berikut ini yang tidak perlu disun-

Bahasa dan Sastra Indonesia VII 106 A MENDENGARKAN Menanggapi Cara Pembacaan Puisi 1. Mengemukakan cara pelafalan, intonasi, dan ekspresi pembaca puisi. 2. Memberi tanggapan dengan alasan yang logis pembacaan puisi yang didengar atau disaksikan. Materi: Cara menanggapi pembacaan puisi dan implementasinya. Puisi termasuk salah satu genre bentuk sastra yang paling populer. Hampir setiap orang mengenal- nya. Kegiatan baca puisi seperti telah menjadi tradisi untuk memeriahkan acara tertentu, misalnya, peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan, kegiatan baca puisi juga sering dilombakan. Jika diperhatikan, banyak ekspresi yang tampak ketika seseorang membaca puisi. Ada yang ekspresif dan penuh penghayatan, ada yang overacting berlebihan, ada juga yang seadanya dan nyaris tanpa ekspresi. Kata Kunci: Mengemukakan – Memberi Tanggapan dengan Alasan Pada pembelajaran kali ini, kamu diajak menanggapi cara pembacaan puisi. Bagaimanakah cara memberikan tanggapan yang tepat? Ayo, simak uraian berikut ini

1. Mencatat Cara Pelafalan, Intonasi, dan Ekspresi Pembaca Puisi

Hal yang perlu kamu lakukan ketika menyaksikan pembacaan puisi adalah sebagai berikut. a. Memerhatikan pembacaan puisi dengan saksama. b. Mencatat unsur-unsur pembacaan, yaitu pelafalan , intonasi , dan ekspresi . Pelafalan berkaitan dengan kejelasan vokal dan artikulasi. Bunyi vokal dan konsonan dilafalkan dengan jelas sehingga dapat ditangkap dengan baik oleh pendengar. Intonasi berkaitan dengan proses penghayatan terhadap isi puisi. Puisi yang dibaca dengan penghayatan yang tepat akan berpengaruh terhadap ketepatan intonasi lagu kalimat yang meliputi tekanan keras lembut, jeda perhentian, tempo cepat lambat, dan nada tinggi rendah ucapan. Seorang pembaca puisi yang baik akan mampu memberikan intonasi yang tepat terhadap setiap kata yang diucapkan sesuai dengan nada dan suasananya. Ekspresi berkaitan dengan penampilan pembaca puisi ketika sedang beraksi di atas pentas. Aspek-aspek yang termasuk ke dalam unsur ekspresi adalah mimik gerak-gerik roman muka, termasuk kontak mata dan gesture gerak anggota tubuh, termasuk perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Catatan terhadap cara pelafalan, intonasi, dan ekspresi pembaca puisi dapat dituangkan ke dalam tabel seperti contoh berikut ini. Nama Pembaca Puisi: Rudi Bahlawan Judul Puisi : Sindangkerta Karya Ahda Imran Dok. Penerbit Gambar 7.1 Ekspresi saat membaca puisi Unsur Keterangan Catatan Ya Tidak Lafal a. Suara dapat didengar dengan jelas b. Bunyi vokal dan konsonan dilafalkan dengan jelas – – Lingkungan 107 Menurut pengamatan saya, pembacaan puisi Sindangkerta karya Ahda Imran yang dilakukan Rudi Bahlawan secara umum cukup baik dan menarik. Suaranya terdengar cukup jelas, cepat lambatnya atau tempo pengucapan sangat mendukung suasana puisi, mimik dan gerakan tangan pun mampu mendukung suasana puisi secara keseluruhan. Namun, ada beberapa unsur yang belum diperhatikan dengan sungguh- sungguh. Pemberian tekanan suara, misalnya, masih terkesan datar dan monoton. Penempatan jeda masih sering keliru sehingga dapat mengaburkan makna puisi. Mengenai nada atau tinggi rendahnya ucapan juga belum mendukung suasana puisi. Hal serupa adalah mengenai kontak mata, gerakan kepala, gerakan kaki, dan perpindahan tempat. Tatapan mata Rudi masih terpaku pada teks dan belum menjalin kontak mata dengan penonton. Gerakan kepala masih monoton dan belum dilakukan secara maksimal. Gerakan kaki masih terkesan kaku, bahkan hanya bertumpu pada kaki sebelah. Rudi juga hanya berdiri terpaku di satu tempat. Pada dasarnya Rudi cukup berbakat. Jika Rudi berlatih secara disiplin dan sungguh-sungguh, saya yakin dia akan menjadi seorang pembaca puisi yang hebat. Kelebihan di- sertai dengan alasan pen- dukung. Kekurangan disertai deng- an alasan pendukung. Saran Bubuhkan tanda cek pada kolom yang sesuai.

2. Memberikan Tanggapan terhadap Pembacaan Puisi

Dengan data seperti dalam contoh di atas, kita lebih mudah memberikan tanggapan. Selanjutnya, kita perlu merangkaikan hal-hal dalam data tersebut menjadi sebuah tanggapan yang runtut, logis, dan jelas. Ayo, perhatikan contoh berikut ini Berdasarkan contoh di atas, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan tanggapan terhadap pembacaan puisi. Pertama, kelebihan; kedua, kekurangan disertai dengan alasan yang masuk akal; ketiga, saran agar pembacaan puisi pada kesempatan berikutnya menjadi lebih baik. Intonasi a. Tekanan keras lembutnya ucapan sesuai dengan suasana puisi b. Jeda perhentian sesuai dengan makna puisi c. Tempo cepat lambatnya ucapan sesuai dengan suasana puisi d. Nada tinggi rendahnya ucapan sesuai dengan suasana puisi Ekspresi a. Melakukan kontak mata dengan penon- ton b. Gerak-gerik roman muka sesuai dengan suasana puisi c. Gerak tangan sesuai dengan suasana puisi d. Gerak kepala sesuai dengan suasana puisi e. Gerakan kaki sesuai dengan suasana puisi f. Perpindahan tempat untuk mendukung suasana puisi Tekanan suara belum mendukung suasana puisi Penempatan jeda sering keliru sehingga mengaburkan makna puisi Nada ucapan belum mendukung suasana puisi Kontak mata masih terfokus pada satu titik, yaitu teks puisi yang dibaca Gerakan kepala masih monoton dan belum dilakukan secara maksimal Gerakan kaki masih kaku dan hanya bertumpu pada kaki sebelah Hanya berdiri di satu tempat se- hingga kurang mendukung sua- sana puisi – – – – – – – – – – Bahasa dan Sastra Indonesia VII 108 Sebagai uji coba, berlatihlah menanggapi pembacaan puisi secara berkelompok Ayo, laksanakan kegiatan berikut ini dengan saksama B BERBICARA Menanggapi Cara Pembacaan Cerpen 1. Menangkap isi, pesan, dan suasana cerpen yang didengarkan. 2. Mengungkapkan lafal, intonasi, dan ekspresi pembaca cerpen. 3. Menanggapi cara pembacaan cerpen. Materi: Cerpen. Cerita pendek cerpen termasuk genre sastra yang cukup populer. Setiap hari Minggu, koran memuatnya sebagai salah satu rubrik yang diunggulkan karena sangat diminati pembaca. Minat itu disebabkan karena banyaknya manfaat yang didapatkan dari membaca cerpen. Kamu pasti pernah membaca cerpen dalam koran, bukan? Kata Kunci: Menangkap – Mengungkapkan – Menanggapi Dok. Penerbit Gambar 7.2 Menyimak pembacaan cerpen Kerja Kelompok Coba kerjakan bersama kelompokmu 1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota 2. Salah seorang anggota dari masing-masing kelompok membaca puisi berikut Derai Derai Cemara Karya: Chairil Anwar cemara menderai sampai jauh terasa hari akan jadi malam ada beberapa dahan di tingkap merapuh dipukul angin yang terpendam aku sekarang orangnya bisa tahan sudah berapa waktu bukan kanak lagi tapi dulu memang ada suatu bahan yang bukan dasar perhitungan kini hidup hanya menunda kekalahan tambah terasing dari cinta sekolah rendah dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan sebelum pada akhirnya kita menyerah 3. Gunakan tabel seperti yang dicontohkan di depan untuk mencatat unsur-unsur yang akan dikomentari 4. Diskusikan dengan sesama anggota tentang hal-hal yang telah dicatat sebagai dasar untuk memberikan komentar 5. Berilah komentar melalui juru bicara dengan cara yang sopan disertai dengan alasan yang logis