Menggunakan Kata sesuai dengan Konteksnya

Pengalaman 27 Catatan harian 23 Juli 2007 Hari ini, aku memasuki minggu pertama duduk di bangku SMP. Aku masih dihinggapi rasa malu untuk bergaul. Maklum, sejak SD aku memang tergolong anak yang kurang pede. Aku selalu minder di depan teman-temanku. Aku lebih memilih menyendiri dan membaca buku daripada bergurau bersama mereka. Tanpa kuduga, ada seorang gadis kecil berkepang dua yang tersenyum manis sambil mengulurkan tangannya. Mengajakku berkenalan. ”Kenalkan, namaku Anisa Parengkuan. Panggil saja Nisa,” katanya lembut. Aku jadi ragu-ragu. Namun, melihat ketulusan yang terpancar di kedua bola matanya, aku sambut perkenalan itu dengan hati berbunga. Aku membalas senyumnya. Baru kali ini, aku merasakan indahnya sebuah perkenalan. Berdasarkan contoh catatan harian tersebut, apa saja yang perlu diperhatikan dalam menulis buku harian? Ayo, simaklah uraian berikut ini

1. Mencatat Pokok-Pokok Pengalaman, Pemikiran, dan Perasaan dalam Buku Harian

Jika kamu perhatikan contoh catatan harian tersebut dengan saksama, ada tiga hal yang diungkapkan oleh sang penulis. Pertama, pengalaman. Kedua, pemikiran. Ketiga, perasaan. Semua hal tersebut berkaitan dengan peristiwa atau kejadian yang ditulis. Pengalaman meng- ungkapkan peristiwa yang dialami oleh penulis. Pemikiran mengungkapkan renungan dan pemikiran penulis berkaitan dengan peristiwa yang diungkapkan. Adapun perasaan mengungkapkan bagai- mana perasaan penulis ketika mengalami peristiwa tersebut. Ayo, perhatikan dengan cermat pengalaman, pemikiran, dan perasaan yang terungkap dalam catatan harian tersebut Apa yang ditulis R.A. Kartini pada dasarnya adalah peristiwa sehari-hari yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Pada masa sekarang, tulisan semacam itu dikenal dengan istilah buku harian. Jadi, buku harian memuat catatan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Buku harian mengungkap pengalaman, pemikiran, dan perasaan yang dialami oleh penulisnya. Kata Kunci: Menuliskan Pokok-Pokok Pengalaman – Menulis Buku Harian Ayo, perhatikan dengan saksama contoh catatan dalam buku harian berikut ini

2. Cara Pengungkapan

Setiap orang mempunyai gaya dan cara yang berbeda-beda dalam mengungkapkan penga- laman, pemikiran, dan perasaan ke dalam buku harian. Secara garis besar, ada dua cara yang dapat digunakan, yaitu cara pengungkapan langsung dan tidak langsung. Cara pengungkapan langsung dilakukan secara lugas dan apa adanya. Adapun cara pengungkapan tidak langsung, misalnya, dilakukan dengan menggunakan bentuk ungkapan, peribahasa, atau majas. Aku masih dihinggapi rasa malu untuk bergaul. Maklum, sejak SD aku memang tergolong anak yang kurang pede. Aku selalu minder di depan teman-temanku. Aku lebih memilih menyendiri dan membaca buku dari- pada bergurau bersama mereka. Perasaan Catatan 23 Juli 2007 Pengalaman Pemikiran Hari ini, aku memasuki minggu pertama duduk di bangku SMP. Namun, melihat ke- tulusan yang terpancar di kedua bola matanya, aku sambut perkenalan itu dengan hati ber- bunga. Bahasa dan Sastra Indonesia VII 28 Bagai disambar petir, aku terkejut bukan kepalang ketika Nisa tiba-tiba memberikan sebuah kado. Namun, melihat ketulusan yang terpancar di kedua bola matanya, aku sambut perkenalan itu dengan hati berbunga. Aku terkejut ketika Nisa tiba-tiba memberikan sebuah kado. Aku menyambut perkenalan itu dengan senang hati. Ayo, perhatikan contoh cara pengungkapan langsung dan tidak langsung dalam tabel berikut Kamu dapat menggabungkan cara pengungkapan langsung dan tidak langsung sekaligus dalam buku harian agar lebih menarik.

3. Menggunakan Bahasa yang Ekspresif

Bahasa yang ekspresif dapat diungkapkan dengan menggunakan berbagai cara, di antaranya, menggunakan ungkapan, peribahasa, majas, atau ujaran langsung. Ayo, perhatikan dengan saksama penggunaan bahasa ekspresif pada tabel berikut ini Ayo, mencoba menulis buku harian dalam kegiatan berikut Kerja Mandiri 2 Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu 1. Ingat-ingatlah peristiwa mengesankan yang terjadi pada dirimu kemarin 2. Berdasarkan peristiwa tersebut, ungkapkan pengalaman, pemikiran, dan perasaan pada buku harian dengan memerhatikan cara pengungkapan Cantumkan waktu penulisan dan ungkapkan dengan bahasa yang ekspresif 3. Bacakan hasil kerjamu di depan kelas dengan penghayatan yang tepat 4. Setelah itu, kumpulkan pekerjaanmu bersama pekerjaan teman yang lain untuk dijilid sebagai pelengkap perpustakaan sekolah ”Kenalkan, namaku Anisa Parengkuan. Panggil saja Nisa,” katanya lembut. Ujaran langsung berupa kalimat langsung yang diapit oleh tanda petik. Namun, melihat ketulusan yang terpancar di kedua bola matanya, aku sambut perkenalan itu dengan hati berbunga . Majas hiperbola, yaitu mengungkapkan sesuatu secara berlebihan. Dengan perasaan grogi dan senam jantung, dag dig dug, aku memberanikan diri maju ke depan kelas mendampingi Nisa. Ungkapan idiom, yaitu gabungan dua kata atau lebih yang mengandung makna baru. Bagai disambar petir, aku terkejut bukan ke- palang ketika Nisa tiba-tiba memberikan sebuah kado. Majas hiperbola, yaitu mengungkapkan sesuatu secara berlebihan. Bahasa yang Ekspresif Cara Pengungkapan Cara Pengungkapan Langsung Cara Pengungkapan Tidak Langsung Pengalaman 29 A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang benar Kerjakan di buku tugasmu 1. Langkah pertama yang perlu dilakukan ketika mendengarkan sebuah dongeng agar dapat menemukan hal menarik, yaitu . . . . a. menemukan tokoh dongeng dan karak- ternya b. merangkaikan ide-ide menarik dalam dongeng c. menemukan ide-ide menarik dalam dongeng d. menemukan tema dan amanat dalam dongeng 2. Perhatikan kutipan dongeng berikut ini Di sebuah padang rumput di Afrika, seekor singa sedang menyantap makanan. Tiba-tiba, seekor burung elang terbang rendah dan me- nyambar makanan kepunyaan singa. ”Kurang ajar” kata Singa. Sang Raja hutan itu sangat marah sehingga memerintahkan seluruh bina- tang untuk berkumpul dan menyatakan perang terhadap bangsa burung. Dikutip dari dongeng Kelelawar yang Pengecut dalam www.e-SmartSchool.com, diakses 28 Maret 2008 Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan kutipan dongeng tersebut, yaitu . . . a. Cerita tersebut terjadi di Afrika. b. Singa marah karena makanannya di- ambil burung. c. Singa mengumpulkan seluruh binatang untuk diajak menangkap burung, hidup atau mati. d. Singa mengumpulkan seluruh binatang dan menyatakan perang terhadap bang- sa burung. 3. Pernyataan berikut ini yang paling ekspresif, yaitu . . . a. ”Kurang ajar Makananku kau ambil Awas kau, ya” b. Makanan singa disambar oleh burung elang. c. Singa marah besar melihat makanan- nya diambil elang. d. Singa marah dan mengumpulkan se- luruh binatang untuk diajak berperang melawan bangsa burung. Uji Kompetensi 4. Langkah yang perlu dilakukan setelah mendata pokok-pokok cerita pengalaman agar menjadi cerita pengalaman yang runtut dan menarik, yaitu . . . . a. menyusun kerangka cerita b. menemukan cerita pengalaman c. menentukan latar cerita d. menentukan rangkaian peristiwa 5. Aspek-aspek berikut yang perlu diperhatikan agar mampu bercerita dengan penghayatan yang menarik, yaitu . . . . a. suara, lafal, intonasi, gesture, dan mimik b. suara, penampilan, busana, dan gesture c. gesture, mimik, kontak mata, dan busana d. kontak mata, busana, suara, dan lafal 6. Pernyataan berikut yang termasuk cerita pengalaman dengan urutan yang baik, yaitu . . . a. Limbah pabrik sudah menusuk hidung meskipun jaraknya masih sekitar satu kilometer. Limbah tersebut berasal dari pabrik tahu milik Juragan Karta. b. Kecil menjadi kawan, besar menjadi lawan. Ungkapan tersebut menggam- barkan bahwa api mempunyai manfaat yang banyak tetapi juga dapat men- datangkan bahaya. c. Untuk keperluan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai Meteorologi dan Geofisika diperlukan alat yang dapat mengukur kecepatan angin dan me- ngukur tekanan udara. d. Semula, aku menduga bahwa lelaki bertu- buh kekar itu hendak memukulku. Namun, dugaanku keliru. Lelaki itu justru sangat bersahabat dan tersenyum ramah kepa- daku. 7. Kata atau frasa dalam kamus beserta pen- jelasan maknanya dengan tambahan kelas kata, lafal, etimologi, dan contoh pemakaian disebut . . . . a. nomina b. verba c. klausa d. lema