Penelitian Pendekatan Nilai Keberlanjutan Sustainable Value
71
Nilai ini memperlihatkan berapa banyak lebih besarkecil nilai yang dapat diciptakan perusahaan dari sumberdaya yang digunakan dibandingkan dengan
opportunity cost -nya.
5. Menghitung berapa banyak nilai keberlanjutan yang dapat diciptakan
perusahaan sustainable value. Perhitungan Nilai keberlanjutan SV: .................................................................. 34
∑
……………………………….……………….. 35 dengan :
SV
ir
= nilai keberlanjutan dari usahatani yang diobservasi r
= jumlah sumberdaya yang digunakan usahatani yang diobservasi Y
i
= value added
dari perusahaan yang diobservasi X
i
= jumlah sumberdaya yang digunakan oleh usahatani yang diobservasi
Y = value added
dari benchmark X
= jumlah sumberdaya yang digunakan oleh benchmark Nilai keberlanjutan SVir positif 0 menunjukkan bahwa perusahaan
telah menggunakan sumberdayanya lebih efisien dibandingkan dengan benchmark
nya. Nilai keberlanjutan negatif 0 menunjukkan bahwa perusahaan telah menggunakan sumberdayanya kurang efisien dibandingkan dengan
benchmark nya
Untuk membandingkan return yang dihasilkan perusahaan dengan return benchmark
yang dapat diciptakan dari penggunaan sumberdaya perusahaan opportunity cost diukur dengan return to cost RtC. Nilai ini sama dengan
konsep benefit- cost ratio. RtC dikenal pula sebagai efisiensi keberlanjutan sustainable efficiency.
… … … … … … … … . . 6 Nilai RtC 1 menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari
return penerimaan per unit sumberdaya. Hal ini berarti perusahaan lebih efisien
dalam menggunakan sumberdaya dibandingkan dengan benchmarknya. Hahn et al., 2006. Dengan kata lain value added yang diciptakan oleh
72
perusahaanusahatani lebih besar dari opportunity cost dari sumberdaya yang digunakan oleh benchmarknya.
Secara umum, benchmark dapat ditentukan dengan menggunakan: a nilai dari praktik terbaik perusahaan usahatani, b rata-rata dari seluruh perusahaan
usahatani atau c nilai dari ekonomi nasional. Dalam studi ini bobot rata-rata dari
seluruh usahatani diambil untuk perhitungan tolok ukur van Passel, 2008 3.5. Pengukuran Nilai Keberlanjutan dengan Menggunakan Pendekatan
Efisiensi 3.5.1. Formulasi dari
Benchmark
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, dua pendekatan yang digunakan dalam analisis frontier adalah pendekatan parametrik dan non parametrik.
Pendekatan parametrik seperti stochastic frontier dapat mengukur error dan gangguan lainnya seperti efek inefisiensi. Pada pendekatan keberlanjutan ini
digunakan pendekatan parametrik untuk mengestimasi fungsi produksi frontier karena dapat menangkap efek efisiensi dan ganguan diluar kontrol petani Coelli,
1998. Van Passel 2009 merumuskan fungsi produksi sebagai: ln
, ……………………………. 37
Dimana Y
it
adalah output usahatani ke i pada tahun t, X
it
adalah input yang digunakan dalam proses produksi usahatani ke i pada tahun t,
β adalah vector dari parameter yang tidak diketahui, v
it
error term, u
it
inefisensi teknik. Jumlah X
it
yang efisien dapat digambarkan sebagai berikut : , , … , ,
…….………………………………… 38 Secara spesifik fungsi produksi stochastic frontier dengan memasukkan variabel
lingkungan dan sosial adalah: ln
, , …….……………………………... 39
Untuk seluruh usahatani diindex dengan i; VA
i
adalah value added nilai tambah; X
i
adalah vector dari input ekonomi konvensional, Z
i
adalah vector dari asset lingkungan dan sosial.
β adalah parameter yang tidak diketahui; v
i
random error
untuk menangkap kontrol dari manajer; ui non negative random error untuk menangkap inefisiensi teknik. Jumlah xi dan zi yang efisien dapat digambarkan
sebagai :
73
, , … , , , … , , …………………………… 40
, , … , , , ………………………………… 41
Diasumsikan tidak ada perbedaan yang dibuat antara input ekonomis konvensional x
i
dengan asset lingkungan dan sosial z
i
. Dengan asumsi semua input berkontribusi terhadap VA di dalam system keberlanjutan, maka
dimasukkan sumberdaya r yang meliputi bentuk capital ekonomi, lingkungan dan sosial, sehingga :
, , … , , ………………………………………. 42 Dengan demikian nilai keberlanjutan dari usahatani dengan n sumberdaya
yang berbeda dapat dihitung sebagai : ∑
…... 43 Notasi r menyatakan sumberdaya capital ekonomi, lingkungan, social dari
usahatani ke-iI dan VA
i
adalah nilai tambah untuk usahatani ke i. Dengan menggunakan analisis efisiensi, kemudian dihitung tolok ukur :
, ,…, ,
……….………………… 44 Dengan memasukkan persamaan 44 ke persamaan 43 maka
perhitungan nilai keberlanjutan dari usahatani ke i dengan usahatani spesifik tolok ukur dapat dihitung:
∑ ……….. 45
3.5.2. Formulasi Nilai Keberlanjutan dengan Mengggunakan Fungsi
Produksi Cobb Douglas
Van Passel 2009 mengembangkan nilai keberlanjutan dengan menggunakan pendekatan efisiensi dengan model Fungsi Produksi Frontier Cobb
Douglas. Pilihan model ini didasarkan pada elstisitas input yang konstan, skala usaha yang konstan, dan elastisitas substitusi input sama dengan satu.
Diasumsikan bentuk fungsional dari Cobb Douglas dengan dua sumberdaya r
1
dan r
2
untuk memproduksi Value Aded = VA nilai tambah. Usahatani ke-i tidak menggunakan input 100 efisien, sehingga u
i
berbeda dengan nol. Formulasi yang dikemukakan oleh Figge dan Hahn 2005 dan Van Passel 2009 adalah:
Persamaan fungsi produksi frontier Cobb Douglas:
74
ln ln
ln ……………………….. 46
Untuk melakukan perhitungan, pertama harus membersihkan ukuran output VA dari komponen gangguan u
i
sehingga dapat dikerjakan dalam kerangka deterministik menjadi:
ln ln
ln ln
; ln
ln ………………………………..……..... 47
Selanjutnya dicari efisiensi teknik sumberdaya r
efisien
pada tingkat tertentu. Ini dapat diturunkan secara simultan dari persamaan 39 dan rasio
sumberdaya r1r2=k. Pemecahan secara simultan diperoleh setelah parameter dari fungsi Cobb Douglas sudah diestimasi dengan menggunakan metode
maksimum likelihood. Setelah diestimasi maka akan diperoleh persamaan: ln
ln ln
ln ln
= ln …………………………..…… 48
Notasi VA
i
adalah output frontier yang diprediksi, dan VA adalah output yang diobservasi. Dengan demikian r
efisien
adalah : . exp
. …............................................. 49
exp .
.............................................. 50 Perhitungan untuk lima variabel dapat dilihat pada Lampiran 5. Dengan
memasukkan persamaan 49 dan 50 ke persamaan 45, maka nilai keberlanjutan dapat dicari. Nilai keberlanjutan dari usahatani i dengan hanya menggunakan dua
sumberdaya dengan asumsi menggunakan teknologi Cobb Douglas, maka nilai keberlanjutan adalah:
.
. .
.
.
…………... 51