Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Kubis

kurang efisien. Untuk efisiensi ekonomi keduanya bertanda negatif artinya petani kubis dapat meningkatkan efisiensi ekonomi untuk mendapat keuntungan maksimum sejalan dengan peningkatan keanggotaan dan frekuensi penyuluhan. Namun frekuensi penyuluhan tidak signifikan untuk EI. Kinerja yang lebih baik antar petani ditunjukkan oleh aplikasi yang baik dari teknologi seperti pemupukan, aplikasi pestisida, dan penggunaan benih bermutu. Petani yang menjadi anggota kelompok lebih cepat memperoleh informasi pasar dan harga output yang terjadi sehingga mereka lebih responsif dalam mengalokasikan inputnya pada tingkat biaya minimum. Dummy akses terhadap kredit bertanda negatif dan signifikan AI namun tidak signifikan untuk EI. Hal ini menunjukkan bahwa petani yang mempunyai akses ke lembaga keuangan lebih efisien dalam mengelola usahataninya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sedikit petani yang mempunyai akses ke lembaga keuangan formal seperti bank. Dalam mengelola usahataninya petani yang kekurangan modal lebih senang meminjam sarana produksi ke para tengkulak yang akan dibayar setelah panen, karena prosedurnya mudah dan tidak perlu agunan. Kredit usahatani ditujukan untuk meningkatkan produksi. Petani membutuhkan biaya setelah periode panen untuk penanaman selanjutnya karena keterbatasan modal yang dimiliki. Ketersediaan dan kemudahan akses terhadap kredit secara langsung akan meningkatkan penggunaan input dan akhirnya meningkatkan output sehingga pendapatan pun meningkat. Status kepemilikan meliputi status lahan milik, sewa dan garap. Hasil penelitian menunjukkan koefisien dugaan bertanda negatif untuk IA dan IE, namun tidak signifikan untuk kedua efisiensi. Tanda negatif untuk IA menujukkan bahwa petani pemilik lebih dapat meminimalkan biaya untuk mencapai output pada teknologi sekarang. Dengan kata lain pemilik lebih mampu mengkombinasikan inputnya pada tingkat biaya minimum jika terjadi perubahan harga dan mereka lebih mendekati pada produksi frontiernya. Dummy sistem penanaman menunjukkan tanda yang negatif untuk TI dan EI sesuai dengan yang diharapkan dan positif dan signifikan untuk AI. Hal ini berimplikasi bahwa petani yang menggunakan konservasi yang searah kontur atau teras bangku dapat menurunkan inefisiensi teknisnya untuk mencapai produksi frontiernya. Tanda positif untuk AI menunjukkan bahwa petani dengan sistem penanaman searah kontur atau teras bangku dapat mencapai biaya minimumnya. 6.10. Pengaruh Perbedaan Kemiringan Lahan terhadap Sebaran Efisiensi Teknik, Efisiensi Alokatif dan Efisiensi Ekonomi Usahatani Kentang Berdasarkan analisis sebelumnya, kentang banyak ditanam di lahan berlereng dengan kemiringan yang tinggi. Dari hasil pendugaan fungsi produksi sebelumnya terlihat bahwa kemiringan lahan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap produksi kentang di dataran tinggi. Dengan demikian analisis dilanjutkan untuk melihat perbedaan efisiensi yang disebabkan oleh perbedaan kemiringan lahan. Tabel 33 menggambarkan hubungan antara kemiringan lahan kelerengan dengan efisiensi teknik, alokatif dan ekonomi. Tabel 33 memperlihatkan semakin tinggi kemiringan lahan tingkat efisiensi teknis, alokatif maupun ekonomi secara umum semakin menurun. Hal Tabel 33. Hubungan Kemiringan Lahan dengan Efisiensi teknik TE, Efisiensi Alokatif AE dan Efisiensi Ekonomi EE pada Usahatani Kentang di Jawa Barat, 2011 Kemiringan TE AE EE 0-9 85 58 48 10-19 84 48 37 20-29 84 42 35 30-39 83 41 32 40-49 82 36 28 50 72 31 24 Rataan 84 47 38 Sumber : data primer, diolah ini dapat diterangkan bahwa dengan kemiringan lahan yang tinggi dan curam, petani lebih sulit mengelola usahataninya. Lahan dengan kelerengan yang tinggi rawan dengan erosi sehingga kualitas lahan semakin menurun. Penurunan kualitas lahan ini diantisipasi petani dengan menambah jumlah pupuk anorganik, namun sebagian petani terutama bila yang mengelola adalah buruh tani, penggunaan sarana produksi seadanya karena terkait dengan risiko. Hal ini akan berdampak pada efisiensi alokatif dan ekonomi. Gambar 12. menunjukkan hubungan antara kemiringan dengan tingkat efisiensi. Semakin tinggi kemiringan lahan, kecenderungan yang terjadi adalah