untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Produk akhir hasilkan berupa prototipe
media konvensional dengan jumlah 12 macam media. Kedua belas macam media tersebut terdiri dari 5 macam media berbentuk papan,
puzzle, 1 macam media berbentuk buku, 1 macam media yang berbentuk kotak, 3 macam media berbentuk kartu, dan poster
.
1. Kajian produk akhir
Produk akhir berupa media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda akan di uraikan sebagai berikut.
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH
Rencana pelaksanaan pembelajaran tematik harian RPPTH sebagai produk akhir disesuaikan dengan hasil validasi serta komentar
dan saran dari pakar media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda dan guru kelas 1 sekolah dasar. Muatan dalam
RPPTH sama denganRPPTH pada produk awal.komponen dalam RPTH pun sama antara lain: 1 Satuan pendidikanidentitass sekolah,
2 Kelassemester, 3 Temasubtema, 4 Pembelajaran, 5 Alokasi waktu, 6 Kompetensi inti, 7 Kompetensi dasar, 8 Indikator, 9
Tujuan pembelajaran, 10 Materi pembelajaran, 11 Pendekatan dan Metode pembelajaran, 12 Media, alat, dan sumber pembelajaran, 13
Langkah-langkah pembelajaran, 14 Penilaian, 15 Lampiran- lampiran.
b. Media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda
Produk akhir media konvensional berbasis kecerdasan ganda telah direvisi sesuai dengan komentar dan saran secara
perbaikan dari pakar media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda dari dua validator G.K dan M.M.
perubahan dilakukan terhadap beberapa macam media yakni membuat media yang belum terakomodasi dalam beberapa
kecerdasan ganda, membuat media lebih proporsional dan memperhatikan kerapian serta warna.
2. Pembahasan
Kurikulum KTS diganti dengan kurikulum 2013. Berdasarkan analisis kebutuhan pada sekolah dasar Negeri Klasan 1 guru kelas 1
mengatakan bahwa sekolah tersebut sudah menerapkan kurikulum 2013. Beliau sudah paham akan pentingnya suatu prosees pebelajaran aktif yang
melibatkan seluruh siswa dengan cara menggunkan media konvwnsional agar siswa mengerti materi yang telah disampaikan.
Kemampuan siswa untuk berfikir dapat dikembangkan dengan sembilan inteligensi sesuia dengan teori Howard Gardner yang dikenal
dengan teori multiple intellingence. Menurut Gardner dalam Suparno,2004:25 terdapat sembilan inttelingence yaitu 1 inteligensi
matematis-logis, 2 inteligensi ruang-visual, 3 inteligensi kinestik- badani, 4inteligensi musikal, 5 interpersonal, 6 inteligensi
intrapersonal, 7 inteligensi naturalistik, 8 inteligensi eksistensial dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 inteligensi lingkungan naturalis. Oleh sebab itu, peneliti mengembangkan produk prototipe media konvensional kelas 1 bebrbasis
kecerdasan ganda. Pengembangan protipe media pembelajaran konvensional berbasis
kecerdasan ganda dilakukan dengan metode pengembangan research dan development. Menurut Sugiyono 2011:297 metode RD adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produktertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Metode RD mempunyai 10
tahapan yaitu 1 potensi dan masalah; 2 pengumpulan data; 3 desain produk; 4 validasi produk; 5 revisi produk; 6 uji coba produk; 7
revisis produk; 8 ujicoba pemakian; 9 revisi produk; dan 10 produksi massal Sugiyono, 2011:298.
Pengembangan media pembelajaran konvensional berbasis
kecerdasan ganda telah melalui tahap validasi oleh dua pakar media pembelajaran berbasis kecerdasan ganda dan dua orang guru kelas 1
Sekolah Dasar. Penilaian yang dilakukan oleh validator berpedoman pada empat belas aspek dalam instrumen dalam validasi yang dapat dilihat pada
bab III. Keempat belas aspek tersebut antara lain: media pembelajaran konvensional; 1 mencakup materi pelajaran yang ada dalam subtema, 2
menunjang ketercapaian tujuan pembalajran, 3 memfasilitasi siswa untuk terlibat aktif, 4 memudahkan peserta didik memahami materi pelajaran
yang ada dalam subtema, 5 sesuai dengan tingkat daya tangkap peserta didik, 6 menggunakan gambar yang jelas, 7 menggunakan pilihan
warna yang menarik perhatian siswa, 8 efektif untuk siswa dalam kelompok sedang, 9 mudah digunkan oleh guru dan siswa, 10 memiliki
bentuk yang menarik bagis siswa, 11 tahan lama dan dpaat digunakan berulang-ulang, 12 menggunakan bahan pembuatan yang mudah
diperoleh, 13 menggunakan bahan yang sesuia dengan tingkat perkembangan siswa, 14 memuat kecerdasan linguistik, kecerdasan
matematis-logis, kecrdasan ruang-visual, kecerdasan kinestik-badani, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal,
kecerdasan naturalistik, dan kecerdasan eksistensial bagi siswa. Berdasarkan hasil validasi dari pakar media pembelajaran
konvensional berbasis kecerdasan ganda dan guru kelas 1 sekolah dasar, diketahui nahwa media pebelajaran konvensional berbasis kecerdasan
ganda yang dikembangkan termasuk da lam kategori “ baik” dengan rata-
rata 3,94 dan layak digunkan sesuai dengan revisi. Berikut tabel uraian hasil validasi dari keempat validator .
Tabel 6. Hasil Validasi Keempat Validator No
Validator Rata-rata
Kriteria
1 Pakar media pembelajaran
konvensional berbasis
kecerdasan ganda G.K 3,50
Baik
2 Pakar media konvensional
berbasis kecerdasan ganda M.M
3,54 Baik
3 Guru kelas 1 Sekolah dasar
F.H 4,50
Sangat baik 4
Guru kelas 1 Sekolah Dasar E.S
4,22 Sangat baik
Jumlah 15,76
Rata-rata 3,94
Kriteria Baik
Tabel tersebut menunjukkan hasil perolehan skor secara keseluruhan dari empat validator mengenai kualitas media pembelajaran
konvensional berbasis kecerdasan ganda. Berdasarkan data pada tabel tersebut, dapat dilihat bahwa pakar media pembelajaran konvensional
berbasis kecerdasan ganda G.K memberikan skor rata-rata 3,50 dengan kategori “ Baik” selanjutnya pakar media pembelajaran konvensional
berbasis kecerdasan ganda M.M dengan memberikan skor rata-rata 3,54 dengan kategori “ Baik”. Guru kelas 1 Sekolah Dasar F.H memberikan
skor 4,50 dengan kategori “ Sangat Baik” , dan guru kelas 1 Sekolah Dasar E.S memberikan skor 4,22 dengan kategori “ Sangat Baik”. Kemudian
dapat diketahui bahwa rata-rata perolehan skor dari keseuruhan hasil validasi adalah 3,94 dan termasuk dalam kategori “Baik”. Berdasarkan
hasil tersebut, produk media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda yang dikembangkan memiliki kualitas yang baik dan
layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran Dalam penilitian ini, produk akhir yang dihasilkan berpatokan pada
spesifikasi produk yang dikembangkan. Spesifikasi produk yang dikembangkan tersebut sebagai berikut.
Media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda yang memuat materi subtema aku merawat tubuhku terdiri atas:
a. Papan cara merawat anggota tubuh
Papan ini berisikan bagian-bagian anggota tubuh yang perlu dirawat ,dan ada beberapa kartu yang akan dipasangkan oleh siswa. Gambar
– gambar yang ada didalamnya yaitu tangan, telinga, mata, mulut,
hidung, dan kaki
Gambar 1 Papan cara merawat tubuh
Gambar 2 Kotak penyimpanan kartu cara merawat anggota tubuh
b. Kartu gambar cara merawat tubuh
Kartu ini berisi gambar-gambar yang berkaitan dengan cara merawat tubuh agar sehat. Kartu berjumlah 5 buah ini terdiri dari 5 kartu
gambar dan 5 kartu konsep, kartu ini dapat digunakan siswa dalam kelompok sedang. Kartu ini berguna untuk mengenalkan bagian-
bagina tubu yang perlu dirawat.
Gambar 3. Kotak Penyimpanan dan kartu gambar cara merawat tubuh
c. Poster
Poster ini berisikan tentang cara merawat seluruh anggota tubuh dengan baik dan benar, yang terdapat dalam poster itu seperti cara merawat
rambut, cara merawat kuku, cara merawat gigi , cara merawat badan, dan lain sebagianya.
Gambar 4. Poster
d. Papan garis bilangan
Papan garis bilangan ini merupakan papan yang digunakan untuk melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan 1-
10. Papan garis bilangan ini memudahkan siswa bisa berhitung dengan baik.
Gambar 5. Papan Garis Bilangan
Gambar 6. Kotak Penyimpanan soal
e. Papan penjumlahan berhitung
Merupakan papan yang dibuat dengan membuat beberapa kotak-kotak yang bertulis 0-10, karena papan ini dibuat untuk anak kelas 1 yang
baru belajar penjumlahan dari 0-10
Gambar 7. Papan Penjumlahan
Gambar 8. Kotak Penyimpanan soal
f. Pohon tata tertib dirumah dan disekolah
Merupakan sebuah pohon yang dibuat dari karton keras , dimana pohon mewakili tempat untuk siswa untuk menempelkan beberapa tata
tertib yang ada dirumah dan disekolah.
Gambar 9. Pohon Tata Tertib di Rumah dan di Sekolah
Gambar 10. Kotak Penyimpanan kartu Tata tertib di Rumah dan di Sekolah
g. Papan perjodohan
Merupakan sebuah papan yang berisi gambar-gambar keadaan atau kegiatan cara merawat anggota tubuh, pada sisi kiri papan terdapat
gambar-gambar; 1 Sabun mandi, 2 Sisir, 3 shampo, 4 sikat gigi, sedangkan pada sisi kanan terdapat gambar ; 1 Kepala berambut ada dua
buah, 2 kotak penyimpanan sabun mandi, 3 pepsodentodol. Masing- masing sisi papan 4 buah gamabar, dengan total 8 gambar di kedua
sisinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 11. Papan perjodohan
h. Puzzle
Merupakan potongan-potongan dari menggosok gigi , gambar mandi , dan juga memotong kuku. Setiap gambar terbagi atas 6-8 keping
puzzle yang memiliki ukuran dan bentuk yang sangat mirip. Melalui kegiatan menyusun keping-keping puzzle menggossok gigi, gambar
mandi dan memotong kuku, siswa diharapkan dapat memahami cara merawat tubuh dengan baik. Puzzle ini juga melatih siswa untuk
berpikir, menentukkan pola, melatih ketangkasan serta berimajinasi. Berikut gambar keping puzzle dan susunanya.
Gambar 12. Puzzle cara merawat anggota tubuh
Gambar 13. Kotak penyimpanan puzzle
i. Kartu gambar menggosok gigi
Kartu ini menggambarkan 3 buah kartu yaitu kartu gigi, kartu pasta gigi, dan kartu sikat gigi. Kartu ini akan menunjukkan pada anak
bagaiman menyikat gigi dengan baik.
Gambar 14. Kotak penyimpanan kartu menggosok gigi
j. Kotak berisikan sabun,sikat gigi, pepsodent
Dalam kotak ini berisikan sabun mandi, sikat gigi, pepsodent, dan sampo, benda-benda yang ada didalam kotak ini akan diperlihatkan
kepada siswa dalam kelompok sedang. Dalam kelompok sedang siswa akan diminta menyebutkan benda apa saja yang ada dalam kotak
tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 15. Kotak berisi alat-alat merawat tubuh
k. Kartu doa
Kartu doa merupakan kartu yang berisikan tentang doa awal pembelajaran dan doa penutup pembelajaran.
Gambar 16. Buku doa Doa pembuka
Gambar 17. Buku Doa Doa Penutup
l. Teks lagu
Teks lagu ini berisikan tentang lagu jeruk saya bulat yang akan dinyanyikan oleh siswa agar siswa dapat termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran.
Gambar 18. Teks Lagu
95
BAB V PENUTUP
Bab V ini akan diuraikan mengenai 1 kesimpulan, 2 keterbatasan penelitian dan 3 saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ,maka dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Pengembangan prototipe media konvensional kelas 1 berbasis
kecerdasan ganda menggunkaan lima tahapan sebagai berikut ; 1 analisis potensi dan masalah berasal dari prngganti kurikulum
sehingga membutukan perangkat pembelajaran khusus media pembelajaran, 2 pengumpulan data dilakukan menggunakan
wawancara dan kuesioner digunakan untuk mengonfirmasi data analisis validasi media konvensional. Hasil pengumpulan data
tersebut kemudian dianalisis, 3 desain produk dilakukan dengan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis kecerdasan
ganda. Selanjtnya dirancang format media sesuai materi yang dirancang dalam RPP. Selanjutnya adalah pengumpulan bahan
untk masing-Masing media yang kemudian diolah sesuai dengan format, 4 validasi produk dilakukan dengan membuat instrumen
kuesioner validasi produk, pembuatan instrumen validasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI