Ruang Lingkup Evaluasi Program

14 pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input guru, siswa, kurikulum, dan peralatan dilakukan secara harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan, mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Output pendidikan adalah kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses atau perilaku sekolah. Setiap jenis evaluasi memiliki fungsi yang berbeda. Evaluasi input meliputi fungsi kesiapan penempatan dan seleksi. Evaluasi proses meliputi formatif, diagnostik dan monitoring, sedangkan evaluasi output meliputi sumatif. Fungsi kesiapan penempatan dan seleksi adalah mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program tersebut. Fungsi seleksi, yaitu penilaian bertujuan keperluan seksi, seperti ujian saringan masuk perguruan tinggi tertentu berdasarkan kriteria tertentu. Fungsi formatif, yaitu penialain yang dilaksanakan pada akhir program mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar. Fungsi diagnostik dan monitoring adalah mengidentifikasi kelemahan-kelemahan siswa dan faktor penyebabnya serta menetapkan cara untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut. Fungsi sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan ada akhir unit program dengan tujuan melihat hasil yang dicapai oleh siswa. 15 Pada akhirnya, evaluasi berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh proses pendidikan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Pihak yang terlibat dalam Evaluasi Program Pendidikan

Pada evaluasi program pendidikan ada beberapa pihak yang terlibat dalam melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar kesesuaian program yang telah dijalankan. Pihak yang terlibat adalah. a. Evaluator Evaluator adalah orang yang berperan dalam pengembangan dan penerapan kurikulum di sekolah. Evaluator bisa berasal dari evaluator dalam dan evaluator luar Arikunto Jabar, 2014. Evaluator dalam adalah orang yang melakukan evaluasi program yang merupakan anggota pelaksana program yang di evaluasi. Dengan adanya evaluator yang berasal dari dalam maka evaluator memahami program yang akan dievaluasi sehingga evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi tepat sasaran. Evaluator luar adalah orang yang tidak terkait dengan kebijakan dan implementasi program. Dengan adanya evaluator yang berasal dari luar maka kesimpulan yang dibuat akan lebih sesuai dengan kenyataan dan keadaan karena evaluator bertindak secara objektif selama melaksanakan evaluasi dan mengambil kesimpulan. 16 b. Guru Guru adalah tenaga professional yang paling nyata mempunyai peran dalam evaluasi. Hal ini dikarenakan guru sebagai perencana, pelaksana, dan evaluator kurikulum bagi kelas. Guru sebagai perencana pengajaran artinya bahwa guru membuat perencanaan pengajaran dan persiapan sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai pengelola pengajaran artinya guru mampu untuk menciptakan situasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Guru sebagai evaluator artinya bahwa guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilakukan selama proses belajar mengajar untuk mengetahui apakan tujuan sudah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. c. Komite Sekolah Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. Dalam evaluasi, komite sekolah mempunyai peran sebagai pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan, pendukung di bidang keuangan dan tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan, pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntanbilitas penyelenggaraan, serta mediator antara pemerintah dengan masyarakat.

Dokumen yang terkait

SKRIPSIKEBUTUHAN SISWI SMA STELLA DUCE 1 KEBUTUHAN SISWI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA MEMBACA MEDIA MASSA CETAK TENTANG KOREAN POP (Studi Deskriptif Kuantitatif Kebutuhan Membaca Media Massa Cetak tentang Korean Pop pada Siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

0 2 16

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajara

0 2 15

Artikel Publikasi: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 12

Evaluasi implementasi pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Kutowinangun.

0 10 172

Peningkatan partisipasi, motivasi, dan prestasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran ekonomi : studi kasus siswa kelas XC SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 2 243

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 0 10

MINAT SISWI TERHADAP PEMBELAJARAN ANSAMBEL STRING DI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA.

0 0 78

dari sma stella duce bantul paket 1

0 0 1

dari sma stella duce 2 paket 1

0 0 5

PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH

0 0 20