Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas X dan XI

89 lagi untuk membuat silabus. RPP disusun sesuai dengan komponen dan sistematika yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil RPP yang sudah dibuat oleh dua guru ekonomi di kelas X dan XI SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Guru kelas X membuat RPP secara individu pada setiap awal semester tahun ajaran. Guru kelas XI membuat RPP secara bersama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Kota Yogyakarta pada setiap awal tahun ajaran. Tetapi, RPP selalu diperbaharui oleh guru sebelum melakukan pembelajaran di kelas. Hal tersebut bertujuan agar pembelajaran menjadi terarah dan bisa mencapai kompetensi dasar yang sudah ada pada silabus. Tabel 5.1 menunjukkan bahwa RPP yang sudah dibuat oleh guru ekonomi kelas X memperoleh skor 28 dan RPP yang sudah dibuat oleh guru ekonomi kelas XI memperoleh skor 30. Hasil skor tersebut menyatakan RPP Ekonomi Kelas X dan XI yang sudah dibuat oleh guru sangat sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dasar dan Menengah. RPP yang sudah dibuat oleh guru kelas X dan XI dikatakan sesuai karena guru sudah membuat komponen dan sistematika yang ada pada RPP 2013. Komponen yang ada pada RPP 2013 adalah identitas mata 90 pelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, media, bahan, dan sumber belajar Permendikbud, 2014. Komponen pertama pada RPP 2013 adalah identitas mata pelajaran. Guru kelas X dan XI sudah membuat identitas mata pelajaran secara lengkap dalam RPP. Guru sudah mencantumkan nama sekolah, mata pelajaran, kelassemester, dan alokasi waktu. Komponen kedua pada RPP 2013 adalah kompetensi inti. Guru kelas X dan XI sudah mencantumkan kompetensi inti secara lengkap dalam RPP. Guru sudah menuliskan kompetensi inti satu, kompetensi inti dua, kompetensi inti tiga, dan kompetensi inti empat secara lengkap sesuai dengan silabus tanpa ada kata yang dihilangkan. Komponen ketiga adalah kompetensi dasar. Guru kelas X belum mencantumkan kompetensi dasar secara lengkap. Guru kelas X hanya mencantumkan kompetensi dasar satu pada kompetensi inti satu dan kompetensi dasar satu pada kompetensi inti dua. Guru tidak mencantumkan kompetensi dasar delapan pada kompetensi inti tiga dan empat karena guru keliru memasukkan kompetensi dasar. Guru menuliskan kompetensi dasar 3.7 tentang konsep manajemen dan kompetensi dasar 4.7 tentang menerapkan konsep manajemen dalam kegiatan sekolah. Guru kelas XI sudah mencantumkan kompetensi dasar dari setiap kompetensi inti secara lengkap seperti yang ada pada silabus. 91 Komponen keempat adalah indikator pencapaian kompetensi. Guru kelas X belum mencantumkan indikator pada setiap kompetensi dasar. Guru hanya mencantumkan indikator di kompetensi dasar delapan pada kompetensi inti tiga dan empat, tetapi tidak mencantumkan indikator di kompetensi dasar satu dan dua pada kompetensi inti satu dan dua. Guru perlu mencantumkan minimal dua indikator di kompetensi dasar satu pada kompetensi inti satu dan kompetensi dasar dua pada kompetensi inti dua. Guru kelas XI sudah mencantumkan indikator pada setiap kompetensi dasar inti satu, dua, tiga, dan empat. Guru sudah mencantumkan minimal dua indikator pada setiap kompetensi dasar. Komponen kelima adalah materi pembelajaran. Guru kelas X sudah mencantumkan materi pembelajaran secara lengkap sesuai sub materi pokok pengertian koperasi, landasan koperasi, asas koperasi, tujuan koperasi, nilai koperasi, prinsip koperasi, jenis koperasi, peran koperasi, organisasi koperasi, pengelolaan koperasi, prosedur pendirian koperasi, usaha pengembangan koperasi, koperasi sekolah, dan cara menghitung sisa hasil usaha yang akan dipelajari. Guru mencantumkan materi pembelajaran yang berasal dari empat sumber belajar. Guru kelas XI sudah mencantumkan mencantumkan materi belajar dari empat atau lebih sumber belajar tetapi tidak dijabarkan sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Guru hanya mencantumkan point-point materi yang akan dipelajari sehingga guru tidak menjabarkan secara lebih lengkap dan jelas dari setiap point-point materi yang akan dipelajari. 92 Komponen keenam adalah kegiatan pembelajaran. Guru kelas X dan XI sudah mencantumkan lengkap tiga kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tetapi tidak dijabarkan pada setiap pertemuan sesuai dengan alokasi waktu. Guru kelas X dan XI perlu menjabarkan kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan sehingga pembelajaran lebih mudah dilakukan dan sesuai dengan waktu pada setiap pertemuan. Komponen ketujuh adalah kegiatan inti. Guru kelas X dan XI sudah mencantumkan lima kegiatan inti pembelajaran yaitu kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Guru sudah mencantumkan kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada kegiatan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Komponen kedelapan adalah penilaian, remedial, dan pengayaan. Guru kelas X dan XI hanya mencantumkan teknik penilaian dan instrumen penilaian sehingga skor yang diperoleh adalah dua. Guru perlu membuat rencana untuk remedial dan pengayaan pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan dengan guru kelas X dan XI, remedial selalu dilakukan saat ada siswa yang belum mencapai kriteria tuntas. Bentuk remedial disesuaikan dengan waktu pembelajaran yang masih tersedia. Contoh remedial bisa dilakukan dengan mengadakan ulangan ulang jika peserta remedi banyak, tugas individu 93 yang dikerjakan di luar jam, atau memberikan soal ulangan yang dikerjakan di kelas. Untuk pengayaan, guru kelas X dan XI dilakukan dengan memberikan informasi lisan kepada siswa. Contoh pengayaan yang dilakukan oleh guru adalah siswa diminta untuk membaca kembali materi, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya di luar jam pelajaran, atau mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku paket. Komponen kesepuluh adalah media, bahan, dan sumber belajar. Guru kelas X sudah mencantumkan secara lengkap media, bahan, dan sumber belajar. Media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran adalah lembar kerja siswa dan powerpoint. Bahan yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran adalah laptop dan LCD. Sumber belajar yang digunakan oleh guru terdiri dari empat sumber belajar berupa buku paket ekonomi. Guru kelas XI sudah mencantumkan secara lengkap media, bahan, dan sumber belajar. Media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran adalah lembar kerja siswa, video, dan powerpoint. Bahan yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran adalah laptop, papan tulis, LCD, spidol, dan penghapus. Sumber belajar yang digunakan oleh guru terdiri dari tiga sumber belajar berupa buku paket ekonomi. Guru kelas X dan XI sudah membuat RPP sesuai dengan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dasar dan Menengah karena guru sudah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Lembaga Penjamin Mutu 94 Pendidikan dan guru setiap bulan mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP untuk pembahasan mengenai materi. Pelatihan yang sudah dilakukan membuat guru mempunyai keterampilan yang baik tentang pembuatan RPP. Selain itu, guru mempunyai kesadaran untuk selalu memperbaharui informasi yang berkaitan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Guru selalu memperbaharui informasi dengan menggunakan media internet sebagai cara untuk selalu up to date terhadap perencanaan pembelajaran yang dibuat. Guru berusaha untuk up to date terhadap hal-hal baru khususnya dalam perencanaan agar pelaksanaan pembelajaran di kelas lebih aktif dan bisa mencapai tujuan pelaksanaan Kurikulum 2013. Hal yang perlu dilakukan untuk terus meningkatkan profesionalisme guru adalah sosisalisasi dan pelatihan berlanjut tentang Kurikulum 2013. Berdasarkan wawancara yang sudah dilakukan, setiap bulan guru mengikuti kegiatan MGMP. Kegiatan tersebut merupakan musyawarah guru mata pelajaran dari sekolah lain. MGMP bertujuan untuk meningkatkan pengembangan program maupun dalam melaksanakan proses pembelajaran. Setiap guru diharapkan bisa mengembangkan program pembelajaran secara kreatif dan inovatif demi peningkatan kualitas pendidikan. Dengan pelatihan yang dilakukan oleh guru pada MGMP diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesionalisme keguruan yang dimiliki sehingga mampu mencapai tujuan Kurikulum 2013 yaitu mempersiapkan 95 insan Indonesia yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang produktif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan berperadaban dunia Depdiknas, 2014.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Ekonomi dengan Pendekatan Saintifik

dan Langkah-langkah Pembelajaran Kelas X dan XI Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum 2013 adalah pendekatan saintifik. Pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013 adalah pembelajaran dengan memperkuat proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi spiritual, sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik yang memiliki lima proses pengalaman belajar yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik adalah cara atau mekanisme pembelajaran untuk memfasilitasi siswa agar mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah Kemdikbud, 2013. Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik diperlukan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan di kelas. Perencanaan yang baik akan menghasilkan pelaksanaan pembelajaran yang baik. Hal ini terlihat dari RPP yang dibuat oleh guru kelas X dan XI sudah sangat sesuai 96 dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dasar dan Menengah. Tabel 5.2 menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan pendekatan saintifik dan langkah-langkah pembelajaran kelas X memperoleh skor 157 dan kelas XI memperoleh skor 164. Hasil skor tersebut menyatakan bahwa guru kelas X dan XI sudah melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sangat sesuai dengan pendekatan saintifik dan langkah- langkah pembelajaran. a. Kegiatan Pendahuluan Dari hasil observasi yang sudah peneliti lakukan di kelas X IBB, X MIA 4, dan X IIS 3 kegiatan pendahuluan yang sudah dibuat oleh guru pada RPP terlaksana saat pembelajaran di kelas. Saat membuka pembelajaran, guru mengucapkan salam kepada siswa dan melakukan kegiatan presensi di setiap pertemuan. Guru selalu mengucapkan salam kepada siswa dan melakukan kegiatan presensi dengan cara memanggil satu per satu nama siswa berdasarkan nomor presensi siswa sebelum memulai pembelajaran. Pada awal pembelajaran kompetensi dasar yang baru tentang koperasi dan pengelolaan koperasi, guru selalu menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai selama proses pembelajaran. Guru menggunakan media powerpoint untuk

Dokumen yang terkait

SKRIPSIKEBUTUHAN SISWI SMA STELLA DUCE 1 KEBUTUHAN SISWI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA MEMBACA MEDIA MASSA CETAK TENTANG KOREAN POP (Studi Deskriptif Kuantitatif Kebutuhan Membaca Media Massa Cetak tentang Korean Pop pada Siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

0 2 16

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajara

0 2 15

Artikel Publikasi: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 12

Evaluasi implementasi pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Kutowinangun.

0 10 172

Peningkatan partisipasi, motivasi, dan prestasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran ekonomi : studi kasus siswa kelas XC SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 2 243

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 0 10

MINAT SISWI TERHADAP PEMBELAJARAN ANSAMBEL STRING DI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA.

0 0 78

dari sma stella duce bantul paket 1

0 0 1

dari sma stella duce 2 paket 1

0 0 5

PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH

0 0 20