Materi Konsep Kompetensi Dasar dan Indikator

164 kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. b. Prinsip dasar kopeasi 1 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 2 Pengelolaan dilakukan secara demokratis 3 Pembagian SHU dilakukan secara adil 4 Pembarian balas jasa yang terbatas pada modal 5 Kemandirian 6 Pendidikan perkoperasian 7 Kerjasama antarkoperasi c. Perangkat organisasi 1 Rapat anggota 2 Pengurus 3 Pengawas d. Permodalan Koperasi  Modal sendiri : modal yang menanggung resiko atau modal ekuiti, terdiri: 1 Simpanan pokok 2 Simpanan wajib 3 Dana cadangan 4 Hibah  Modal pinjaman dilakukan untuk lebih mengembangkan koperasi, berasal dari: 1 Anggota 2 Koperasi lainnya dan atau anggotanya 3 Bank dan lembaga keuangan lainnya 4 Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya 5 Modal penyertaan 6 Sumber lain yang sah e. Pengertian sisa hasil usaha Ditinjau dari aspek ekonomi manajerial SHU koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan dengan biaya-biaya dalam satu tahun buku. Dari aspek legalistif SHU menurut pasal 45 UU No. 25 tahun 1992 adalah: SHU koperasi adalah pendapatan koperasi dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kwajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. SHU setelah dikurangi dana cadangan dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dalam koperasi serta digunakan untuk keperluan pendidikan koperasi dan keperluan koperasi sesuai dengan keputusan rapat anggota. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota SHU harus dirinci menjadi SHU yang diperoleh dari transaksi dengan anggota dan SHU yang diperoleh bukan dari anggota. Sebagian dari 165 SHU anggota dapat dikembalikan kepada anggota lagi sebanding dengan jasa yang diberikan, sedangkan SHU dari bukan anggota tidak boleh dibagikan kepada anggota. SHU koperasi yang disediakan bagi anggotanya terdiri dua macam, yaitu : a. Jasa modal adalah bagian sisa hasil usaha yang disediakan untuk para anggota berdasarkan uang simpanan mereka yang dijadikan sebagai modal koperasi b. Jasa anggota adalah bagian sisa hasil usaha yang disediakan untuk anggota seimbang dengan jasanya dalam usaha koperasi.

3. Materi Prinsip

Peran koperasi dalam perekonomian nasional 1 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota khususnya dan masyarakat umumnya 2 Berperan secara aktif dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat 3 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya 4 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

4. Materi Prosedur

a. Cara mendirikan koperasi Sekolah 1. Tahap persiapan Guru, siswa, pengurus osis, serta kepala sekolah mengadakan pertemuan untuk membicarakan dan merumuskan maksud dan tujuan pendirian koperasi sekolah. Kemudian dibentuk panitia pembentukan koperasi sekolah yang diberi wewenang untuk melakukan persiapan- persiapan dan pelaksanaan rapat pembentukan. Tugas panitia: 1 Mengumpulkan informasi tentang pengertian dan pemahaman koperasi sekolah dengan konsultasi ke kantor koperasi setempat 2 Menetapkan waktu, tanggal, tempat dan acara pelaksanaan rapat pembentukan koperasi sekolah 3 Menyiapkan administrasi rapat pembentukan antara lain: daftar hadir peserta rapat, notulen, tata tertib rapat, akta pendirian koperasi 4 Membuat rancangan AD dan ART 5 Membuat proposal dan mencari sumber pendanaan rapat pembentukan 6 Mempersiapkan sistem pemilihan pengurus dan pelantikan pengurus terpilih 166 7 Hal-hal lain yang diperlukan dalam rapat pembentukan, seperti konsumsi rapat dan undangan Setelah persiapan selesai undangan disebarkan untuk pelaksanaan rapat pembentukan koperasi secara resmi. Undangan disampaikan sekurang - kurangnya kepada: 1 Kepala sekolah 2 Dewankomite sekolah 3 Utusanpejabat kantor koperasi setempat 4 Guru-guru 5 Pengurus osis 6 Siswa calon anggota koperasi b. Tahap pembentukan Rapat pembentukan terdiri dari: 1 Pembukaan 2 Laporan panitia pembentukan koperasi tentang maksud dan tujuan pendirian koperasi 3 Penjelasan dan pengarahan tentang pembentukan koperasi sekolah dari pejabat kantor koperasi 4 Pembacaan tata tertib rapat pembentukan dan pemilihan pengurus koperasi 5 Persetujuan rapat tentang pembentukan koperasi sekolah 6 Pembahasan dan penetapan AD dan ART sekolah 7 Rencana kerja dan rencana anggaran belanja koperasi sekolah 8 Pemilihan pengurus dan pengawas koperasi sekolah 9 Penetapan pihak-pihak yang akan menandatangani naskah akta pendirian koperasi 10 Pengajuan usul dari peserta 11 Pengucapan sumpahjanji pengurus dan pengawas koperasi sekolah yang terpilih c. Tahap pengajuan pengakuan koperasi sekolah pada kantor koperasi setempat Setelah ada pengurus dan pengawas dan ditetapkan wakil-wakil yang menandatangani akta pendirian, panitia mengakhiri tugasnya. Pengurus terpilih segera mendaftarkan koperasi ke kantor koperasi setempat atau dapat pula mengajukan surat permohonan mengesahkan badan hukum kepada penanggungjawab koperasi. Pengajuan pengakuan koperasi sekolah harus dilengkapi: 1 Akta pendirian koperasianggaran dasar yang telah disahkan sebanyak 2 eksemplar, satu ditempeli materai 2 Petikan berita acara pembentukan koperasi 3 Neraca permulaan yang menyatakan kekayaan dan permodalan koperasi

Dokumen yang terkait

SKRIPSIKEBUTUHAN SISWI SMA STELLA DUCE 1 KEBUTUHAN SISWI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA MEMBACA MEDIA MASSA CETAK TENTANG KOREAN POP (Studi Deskriptif Kuantitatif Kebutuhan Membaca Media Massa Cetak tentang Korean Pop pada Siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

0 2 16

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajara

0 2 15

Artikel Publikasi: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 12

Evaluasi implementasi pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Kutowinangun.

0 10 172

Peningkatan partisipasi, motivasi, dan prestasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran ekonomi : studi kasus siswa kelas XC SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 2 243

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 0 10

MINAT SISWI TERHADAP PEMBELAJARAN ANSAMBEL STRING DI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA.

0 0 78

dari sma stella duce bantul paket 1

0 0 1

dari sma stella duce 2 paket 1

0 0 5

PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH

0 0 20