13
3. Ruang Lingkup Evaluasi Program
Evaluasi pendidikan mencakup dua sasaran pokok, yakni evaluasi makro program dan evaluasi mikro kelas Sarbini Neneng, 2011.
Evaluasi yang bersifat makro sasarannya adalah program pendidikan, yaitu program
yang direncanakan
untuk memperbaiki
bidang pendidikan. Evaluasi mikro sering digunakan di tingkat kelas khususnya
untuk mengetahui pencapaian belajar peserta didik. Pencapaian belajar ini bukan hanya yang bersifat kognitif, tetapi mencakup semua potensi yang
ada pada peserta didik. Jadi, sasaran evaluasi mikro adalah program pembelajaran di kelas dan yang menjadi penanggungjawabnya adalah guru
untuk sekolah atau dosen untuk perguruan tinggi. Dalam kontek program pembelajaran di perguruan tinggi keberhasilan program pembelajaran
selalu selalu dilihat dari hasil belajar yang dicapai mahasiswa. Secara umum, evaluasi program terbagi dalam tiga tahapan sesuai
dengan proses belajar mengajar, yakni dimulai dari evaluasi input, proses, dan output. Evaluasi input adalah segala sesuatu yang harus ada dan
tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu proses. Dalam pendidikan berskala mikro di tingkat sekolah, proses yang dimaksud
adalah proses dalam pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar,
proses monitoring, dan evaluasi. Dengan catatan bahwa proses belajar mengajar memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibanding dengan proses-
proses lainnya. Proses akan dikatakan memiliki mutu yang tinggi apabila
14
pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input guru, siswa, kurikulum, dan peralatan dilakukan secara harmonis, sehingga mampu
menciptakan situasi
pembelajaran yang
menyenangkan, mampu
mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Output pendidikan adalah kinerja sekolah.
Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses atau perilaku sekolah.
Setiap jenis evaluasi memiliki fungsi yang berbeda. Evaluasi input meliputi fungsi kesiapan penempatan dan seleksi. Evaluasi proses meliputi
formatif, diagnostik dan monitoring, sedangkan evaluasi output meliputi sumatif. Fungsi kesiapan penempatan dan seleksi adalah mengetahui
keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan
belajar untuk program tersebut. Fungsi seleksi, yaitu penilaian bertujuan keperluan seksi, seperti ujian saringan masuk perguruan tinggi tertentu
berdasarkan kriteria tertentu. Fungsi formatif, yaitu penialain yang dilaksanakan pada akhir program mengajar untuk melihat tingkat
keberhasilan proses belajar mengajar. Fungsi diagnostik dan monitoring adalah mengidentifikasi kelemahan-kelemahan siswa dan faktor
penyebabnya serta menetapkan cara untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut. Fungsi sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan ada akhir unit
program dengan tujuan melihat hasil yang dicapai oleh siswa.