12
2. Tujuan Evaluasi Program
Evaluasi program dilakukan untuk menilai atau mengukur sejauh mana program yang telah dirancang dapat berjalan sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Jika program tidak di evaluasi maka yang akan terjadi adalah tidak dapat diketahui bagaimana dan seberapa tinggi
kebijakan yang sudah terlaksana dapat terlaksana. Informasi yang diperoleh dari kegiatan evaluasi dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan dan kebijakan lanjutan program yang akan menentukan tindak lanjut dari program yang sedang terlaksana Arikunto Jabar, 2014. Ada
empat tujuan evaluasi program yaitu. a.
Menghentikan program. Hal disebabkan karena program tidak mempunyai manfaat atau tidak sesuai dengan yang diharapkan.
b. Merevisi program. Hal yang dilakukan adalah memperbaiki
ketidaksesuaian agar program yang dilakukan sesuai dengan harapan. c.
Melanjutkan program. Program yang telah dijalankan sudah sesuai dengan harapan dan bisa memberikan manfaat sehingga program bisa
dilanjutkan untuk dilaksanakan. d.
Menyebarluaskan program. Program yang telah dijalankan sesuai dengan harapan dan berhasil baik maka menyebarluaskan program
adalah hal yang perlu dilakukan agar program bisa dilakukan di tempat dan waktu yang lain.
13
3. Ruang Lingkup Evaluasi Program
Evaluasi pendidikan mencakup dua sasaran pokok, yakni evaluasi makro program dan evaluasi mikro kelas Sarbini Neneng, 2011.
Evaluasi yang bersifat makro sasarannya adalah program pendidikan, yaitu program
yang direncanakan
untuk memperbaiki
bidang pendidikan. Evaluasi mikro sering digunakan di tingkat kelas khususnya
untuk mengetahui pencapaian belajar peserta didik. Pencapaian belajar ini bukan hanya yang bersifat kognitif, tetapi mencakup semua potensi yang
ada pada peserta didik. Jadi, sasaran evaluasi mikro adalah program pembelajaran di kelas dan yang menjadi penanggungjawabnya adalah guru
untuk sekolah atau dosen untuk perguruan tinggi. Dalam kontek program pembelajaran di perguruan tinggi keberhasilan program pembelajaran
selalu selalu dilihat dari hasil belajar yang dicapai mahasiswa. Secara umum, evaluasi program terbagi dalam tiga tahapan sesuai
dengan proses belajar mengajar, yakni dimulai dari evaluasi input, proses, dan output. Evaluasi input adalah segala sesuatu yang harus ada dan
tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu proses. Dalam pendidikan berskala mikro di tingkat sekolah, proses yang dimaksud
adalah proses dalam pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar,
proses monitoring, dan evaluasi. Dengan catatan bahwa proses belajar mengajar memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibanding dengan proses-
proses lainnya. Proses akan dikatakan memiliki mutu yang tinggi apabila