3.6 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan dokumen dianalisis dengan teknik analisis dokumen atau analisis isi. Hal ini disebabkan penelitian ini merupakan
penyelidikan untuk mengumpulkan informasi melalui pengujian novel. Menurut Ratna 2004:49, metode analisis isi memberi perhatian pada isi pesan. Dengan kata
lain, sebagaimana diungkapkan oleh Sigit 2003:240, “Analisis dokumen ialah mempelajari apa yang tertulis dan dapat dilihat dari dokumen-dokumen. Dokumen-
dokumen itu dapat berwujud buku pelajaran textbook, karangan, surat-kabar, novel, iklan, gambar, dan sebagainya.” Di dalam penelitian ini, dokumen yang dijadikan
bahan penelitian berupa novel yang didukung oleh dokumen lain, yakni artikel jurnalsurat kabar, peta, gambar, dan hasil penelitian yang relevan.
Analisis dokumen dalam meneliti novel Hindia Belanda ini meliputi tujuh tahap sebagai berikut.
1 Mengklasifikasi, mendeskripsikan, dan menganalisis struktur naratif novel Hindia
Belanda menurut bentuk dan substansi struktur naratif. Artinya, keempat novel dideskripsi dan dianalisis realitas fiksinya menurut urutan jenis struktur naratif
dan urutan tahun penerbitan pertama novel tersebut. Dengan demikian, setiap novel dianalisis struktur plot, struktur fisik, ras, dan relasi gender, struktur ruang
dan waktu, serta struktur transmisi narasi. 2
Mengklasifikasi, mendeskripsikan, dan menganalisis realitas historis yang relevan dengan realitas fiksi novel Hindia Belanda. Realitas historis difokuskan pada
Universitas Sumatera Utara
kesaksian dan pengakuan pengarang terhadap materi cerita yang menjadi latar belakang kehidupan tokoh cerita dalam novel tersebut.
3 Merumuskan temuan penelitian sesuai dengan pemaparan realitas fiksi dan
realitas historis novel Hindia Belanda. Temuan dikelompokkan pada dua aspek, yaitu i struktur penceritaan dan ii wacana poskolonial. Struktur penceritaan
berhubungan dengan cara pengarang menceritakan kehidupan bangsa penjajah dan bangsa terjajah dalam novel Hindia Belanda. Sebaliknya, wacana poskolonial
berhubungan dengan mimikri, ambivalensi, hibriditas, dan sinkretisme yang terjadi dalam relasi bangsa penjajah dan bangsa terjajah pada realitas fiksi dan
realitas historis novel Hindia Belanda. 4
Menganalisis struktur penceritaan realitas fiksi dan realitas historis novel Hindia Belanda. Struktur tersebut dianalisis secara kronologis sesuai dengan tahun terbit
pertama novel yang dijadikan bahan penelitian, sehingga diperoleh sebuah simpulan yang komprehensif. Dengan demikian, analisis struktur penceritaan ini
didasarkan pada kronologi penerbitan novel Hindia Belanda. 5
Menganalisis masalah mimikri dan ambivalensi serta hibriditas dan sinkretisme dalam realitas fiksi dan realitas historis novel Hindia Belanda. Setiap masalah
dikonstruksikan dengan kekuatan local genius dan gaya hidup elite birokrasi, baik dalam bidang pemerintahan, perkebunan, dan pendidikan.
6 Menganalisis kontekstualitas hasil penelitian ini dengan penelitian-penelitian
yang relevan dengan sumber data dan masalah penelitian ini. Penelitian yang
Universitas Sumatera Utara
relevan merupakan hasil penelitian yang menjadi bahan penelitian pendahuluan
sebagaimana tercantum dalam subbab Penelitian Terdahulu.
7 Menyimpulkan hasil analisis penelitian ini. Penarikan simpulan didasarkan pada
rumusan masalah yang dideskripsikan dan dianalisis pada paparan data, temuan penelitian, dan pembahasan temuan penelitian. Penyimpulan hasil analisis
penelitian ini dilengkapi oleh saran yang relevan dengan penelitian poskolonial terhadap novel Hindia Belanda.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN