novel Hindia Belanda didasarkan pada realitas fiksi dan realitas historis. Sebaliknya, secara poskolonial, novel Hindia Belanda dibangun oleh wacana
poskolonia yang difokuskan pada persoalan mimikri dan hibriditas. 5
Pembahasan hasil temuan penelitian menjadi target akhir penelitian yang menggabungkan rumusan temuan hasil penelitian dengan hasil proses penafsiran
realitas fiksi dan realitas historis novel. Pembahasan ini memerinci struktur penceritaan dan wacana poskolonial. Struktur penceritaan novel Hindia Belanda
yang didasarkan pada realitas fiksi dan realitas historis dikonstruksikan sesuai kronologi penerbitan novel. Sebaliknya, wacana poskolonial yang difokuskan
pada mimikri dan hibriditas yang diperluas sesuai dengan dampak yang ditimbulkannya pada persoalan ambivalensi dan sinkretisme. Dengan demikian,
temuan penelitian dapat dibuktikan dengan merekonstruksi tindakan dan kejadian bangsa penjajah dan bangsa terjajah, baik sesuai dengan realitas fiksi maupun
realitas historis novel Hindia Belanda.
3.3 Data dan Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdiri atas data primer dan data skunder. Data primer merupakan data yang berasal dari empat novel Hindia Belanda, sedangkan
data sekunder berupa informasi yang berkaitan dengan peradaban poskolonial Hindia Belanda yang relevan dengan isi teks novel Hindia Belanda. Keempat novel yang
menjadi data primer penelitian ini merupakan novel yang diterjemahkan dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia, baik oleh pengarangnya sendiri maupun oleh
Universitas Sumatera Utara
orang lain. Keempat novel yang berasal dari masa pemerintahan Hindia Belanda tersebut tertera di bawah ini.
1 MH karya Multatuli. Novel yang dijadikan Data I penelitian ini dialihbahasakan
oleh Andri Tentri W. dan diterbitkan oleh Penerbit Narasi, Yogyakarta, 2008 dengan ukuran 23 x 15 cm dan tebal 396 halaman. Novel ini diterbitkan pertama
kali pada 15 Mei 1860 oleh penerbit De Ruyter di Amsterdam, dengan judul Max Havelaar, of de Koffie-veilingen der Nederlandsche Handelsmaatschappij
2 BNdKK karya M.H. Székely-Lulofs. Novel yang dijadikan Data II penelitian ini
diterbitkan oleh PT Grafiti Pers yang sekaligus sebagai pemegang hak penerjemahannya. Novel ini berukuran 21,5 x 14,5 cm dengan tebal 272 halaman.
Novel ini terbit pertama kali dengan judul Rubber pada 1931 dan mendapat sambutan pembaca sehingga mengalami beberapa kali cetak ulang.
. Pada 1972, novel ini diterjemahkan oleh H.B. Jassin ke dalam bahasa Indonesia tanpa
mengubah judulnya. Pada 1975, novel ini dijadikan film warna dengan sutradara Fons Rademaker dan Mochtar Soemodimedjo oleh PT Mondial Mition Picture,
Fons Rademaker Production BV Fons Rademaker dan Hiswara Darmaputra.
3 MB karya Suwarsih Djojopuspito. Novel yang dijadikan Data III penelitian ini
diterbitkan oleh Penerbit Djambatan, Jakarta, atas kerjasama dengan Yayasan Adikarya Ikapi dan The Ford Foundation sebagai cetakan kedua 2000 dengan
ukuran 21 x 14 cm dan tebal 316 halam. Cetakan pertama novel ini terbit pada tahun 1975 atas kerjasama dengan Pemerintah Kerajaan Belanda. Novel ini
diterjemahkan sendiri oleh pengarangnya dari bahasa Belanda ke bahasa
Universitas Sumatera Utara
Indonesia. Novel ini ditulis pada 1939 dengan judul Buiten het Gareel dan pertama kali terbit di Negeri Belanda 1940.
4 Oe karya Hella S. Haasse. Novel yang dijadikan Data IV penelitian ini
dialihbahasakan oleh Indira Ismail dan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Oktober 2009 dengan seri “World Classic”. Novel ini berukuran
11 x 18 cm dengan tebal 144 halaman. Novel ini diterbitkan pertama kali tahun 1948 oleh Querido,s Uitgeverij B.V., Amsterdam. Novel Oe terpilih sebagai Buku
Hadiah 2009: dibagi-bagikan, didiskusikan, dan dirayakan di Belanda. Tahun 1993, novel ini difilmkan oleh sutradara Belanda, Hans Hylkema dengan judul
sama, yang dibintangi artis Indonesia dan Belanda, di antaranya Jeroen Krabbe, Martin Schwab, Ayu Azhari, Jose Rizal Manua, dan Adi Kurdi.
3.5 Prosedur Pengumpulan Data