46 Intepretasi  koefisien  variabel  independent  yang  bersifat  kontinu
dibutuhkan  penjelasan  mengenai  istilah  Endpoint  of  1001-α  persen  Continuous Independent Estimate of ORc atau endpoint dari variabel kontinu. Endpoint dari
variabel kontinu dituliskan melalui hubungan dengan koefisien regresinya sebagai berikut:
KI L exp :L
O
P Q R
S
LGH I E
dengan c adalah besarnya perubahan variabel satuan, puluhan dan seterusnya. Ilustrasi  berikut  ini  menunjukkan  cara  mengintepretasi  koefisien  variabel
yang  bersifat  kontinu.  Misalkan  y  menunjukkan  kualitas  karet  petani  yang  telah ditranformasi ke dalam dikotomi variabel yakni y = 1 jika kulitas di atas rata-rata
lebih tinggi dan y = 0 jika kualitas di bawah rata-rata lebih rendah. Sedangkan x menunjukkan besarnya pendapatan rumah tangga petani dengan nilai perubahan
c adalah Rp100.000,00 dan memiliki nilai OR = 3,03. Hal ini mengindikasikan bahwa  setiap  peningkatan  Rp100.000,00  pada  pendapatan  rumah  tangga  petani,
peluang lebih baiknya kualitas karet yang diproduksinya meningkat menjadi 3,03 kali  semula.  Hosmer  dan  Lemeshow  2000  menyatakan  bahwa  intepretasi
koefisien  dugaan  dari  variabel  kontinu  serupa  dengan  intepretasi  variabel  yang berskala nominal. Perbedan mendasarnya adalah makna besarnya skala perubahan
c  harus  didefinisikan  pada  variabel  kontinu.  Pada  output  Minitab  14,  nilai  OR baik variabel dikotomi maupun kontinu terletak pada kolom odds ratio di dalam
tampilan Logistic Regression Table.
4.7.5.  Analisis Keuntungan Parsial Upaya Peningkatan Kualitas Karet
Analisis  analisis  keuntungan  parsial  upaya  peningkatan  kualitas  karet dilakukan  dengan  menghitung  tambahan  biaya  atau  pengeluaran  baru,  tambahan
penerimaan,  pengeluaran  yang  dihemat,  dan  penerimaan  yang  hilang  dari  upaya peningkatan  kualitas  karet  untuk  masing-masing  kelompok  petani,  baik  petani
desa program maupun desa non program. Penerimaan merupakan hasil kali antara jumlah  produksi  dan  harga.  Penerimaan  usahatani  karet  diduga  berubah  dengan
berubahnya  kualitas  karet  yang  diproduksi  petani  akibat  adanya  upaya peningkatan  kualitas  karet.  Biaya  usahatani  merupakan  seluruh  nilai  barang  dan
tenaga  kerja  yang  dikeluarkan  dalam  penyelenggaraan  usahatani  karet  baik  yang
47 secara  nyata  dibayarkan  atau  yang  hanya  diperhitungkan  tidak  dibayarkan.
Biaya  usahatani  juga  diduga  berubah  akibat  adanya  perubahan  aktivitas  dalam rangka peningkatan kualitas karet.
Pendapatan  atau  keuntungan  akibat  adanya  upaya  peningkatan  kualitas karet diperoleh apabila tambahan penerimaan dan pengeluaran yang dihemat lebih
besar  daripada  penerimaan  yang  hilang  dan  tambahan  biaya  karena  upaya peningkatan kualitas karet.  Dan sebaliknya, kerugian diperoleh apabila tambahan
penerimaan dan pengeluaran yang dihemat lebih lebih kecil daripada penerimaan yang hilang dan tambahan biaya karena upaya peningkatan kualitas karet. Apabila
diperoleh pendapatan atau keuntungan yang diperoleh, berarti upaya peningkatan kualitas  karet  layak  untuk  dilakukan.  Namun,  apabila  kerugian  yang  diperoleh,
maka upaya peningkatan kualitas tidak layak dilakukan. Tahap-tahap dalam analisis keuntungan parsial upaya peningkatan kualitas
karet adalah sebagai berikut: a
Mengidentifikasi  jenis  dan  besarnya  tambahan  biaya  akibat  upaya peningkatan kualitas karet.
b Mengidentifikasi  jenis  dan  besarnya  pengurangan  pendapatan  akibat  upaya
peningkatan kualitas karet. c
Mengidentifikasi  jenis  dan  besarnya  tambahan  pendapatan  dengan  adanya upaya peningkatan kualitas karet.
d Mengidentifikasi  jenis  dan  besarnya  pengurangan  dengan  adanya  upaya
peningkatan kualitas karet. e
Menjumlahkan  besarnya  tambahan  biaya  dan  pengurangan  pendapatan sebagai kerugian akibat upaya peningkatan kualitas karet.
f Menjumlahkan  besarnya  tambahan  pendapatan  dan  pengurangan  biaya
sebagai keuntungan dengan adanya peningkatan kualitas karet. g
Menghitung  tambahan  keuntungan  denganadanya  peningkatan  kualitas  karet dengan mengurangkan keuntungan dengan kerugian.
h Menabulasikan  anggaran  keuntungan  parsial.  Bentuk  tabulasi  keuntungan
parsial dapat dilihat pada Tabel 7.
48
Tabel 7 . Bentuk Tabulasi Anggaran Parsial
Tambahan Biaya Rp Tambahan Pendapatan Rp
Biaya tetap          Rp xxxxx Biaya variabel     Rp xxxxx
Rp xxxx
Berkurangnya Pendapatan Rp Berkurangnya Pendapatan Rp
Rp xxxx Rp xxxxx
Total tambahan biaya dan berkurangnya pendapatan per tahun
Rp xxxx Total
tambahan biaya
dan berkurangnya pendapatan per tahun
Rp xxxx Perubahan Bersih = Rp xxxxx positif atau negatif per tahun
Menguntngkan atau tidak
Sumber: Suratiyah 2006, disesuaikan.
4.8.  Definisi Operasional
Dalam  penelitian  ini,  terdapat  variabel  dan  istilah  yang  dipakai  secara khusus.    Agar  terhindar  dari  perbedaan  atas  istilah-istilah  dan  variabel  yang
digunakan,  maka  berikut  ini  penjelasan  mengenai  definisi  dan  batasan  variabel dan istilah tersebut:
1 Desa  program  pengembangan  karet  adalah  desa  yang  pernah  mendapatkan
program berupa pengadaan bibit, bantuan teknis, dan pengelolaan perkebunan oleh  dinas  pertanian  meskipun  saat  ini  program  tersebut  telah  berhenti  dan
penyelenggaraan telah diserahkan sepenuhnya kepada petani pemilik lahan. 2
Desa  non  program  adalah  desa  yang  sejak  awal  tidak  pernah  mendapatkan bantuan  dari  pemerintah  terkait  dengan  penanaman  karet.  semula  desa  ini
dipersiapkan  sebagai  desa  penghasil  tanaman  pangan,  namun  karena pengairan  yang  kurang  memadai  laha  dialihfingsikan  menjadi  lahan
perkebuanan karet. 3
Lump  atau  koagulump  adalah  hasil  bekuan  lateks  getah  karet  yang  dibeku dengan  menggunakan  zat  pembeku  bukan  beku  alami  dan  dilakukan  di
kotak khusus maupun di mangkuk penampungan lateks yang berada di pohon karet.