Transformasi Data Metode Analisis

37 alasan tengkulak yang datang kepada satu petani berbeda-beda, dan petani lebih mengetahui ada tidaknya kotoran di dalam koagulumpnya karena petani sendiri yang mengolahnya. d Tidak adanya lembaga penelitian atau ahli kualitas karet di sekitar wilayah penelitian.

4.7. Metode Analisis

Data yang diperoleh dari wawancara dengan petani ditranformasi ke dalam bentuk tabel. Hal ini perlu dilakukan agar data yang diperoleh lebih mudah dibaca dan dipahami. Data yang telah mengalami tranformasi, digunakan sebagai masukan untuk analisis selajutnya. Analisis yang dilakukan antara lain analisis faktor-faktor yang memengaruhi kualitas karet, dan analisis pendapatan usahatani karet.

4.7.1. Transformasi Data

Transformasi data dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan statistik deskriptif berupa mean dan persentase. Dalam tabel frekuensi, data mentah diatur dalam kelas yang besar interval kelasnya sama. Interval kelas dicari setelah jumlah kelas ditentukan. Nazir 2005 menyebutkan persamaan untuk mencari besar interval kelas yaitu: di mana: I = besar interval kelas R = range atau panjang kelas nilai maksimum dikurangi nilai minimum k = jumlah kelas Mean dicari dengan menggunakan rumus: Xi = data ke-i n = jumlah data Persentase ditentukan dengan menggunakan persamaan: x 100 38 Statistik dasar juga digunakan dalam transformasi data dalam peneliian ini. Statistik dasar yang digunakan adalah uji perbedaan dengan menggunakan uji T. Dalam penelitian ini, tingkat kepercayaan yang digunakan dalam uji satatistik dasar adalah 80 persen α = 20 persen atau lebih dari 80 persen α 20 persen. Setelah data ditransformasi, data diintepretasi dan digunakan sebagai input dalam analisis faktor-faktor yang memengaruhi kualitas karet perkebunan rakyat. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang memengarui kualitas dianalisis dengan menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif yng digunakan adalah analisis domain dan analisis taksonomik. Analisis domain digunakan untuk menganalisis faktor secara umum dan menyeluruh, sedangkan analisis taksonomik digunakan untuk menganalisis faktor secara lebih detail. Analisis kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kualitas adalah Model Regresi Logistik Biner yaitu model regresi dengan variabel dependen yang bersifat dikotomous hanya mememiliki dua kemungkinan nilai. Penggunaan dua metode dalam analisis faktor-faktor yang memengaruhi kualitas bertujuan agar kedua alat analisis dapat melengkapi jika terdapat kekurangan di dalah satu metode analisis misalkan adanya faktor yang tidak mampu dianalisis oleh satu metode namun mampu dianalisis oleh metode yang lain. Selain itu, penggunaan dua metode diharapkan mampu memberikan penguatan hasil antara satu metode dengan metode yang lain.

4.7.2. Teknik Analisis Domain