89 menunjukkan hubungan negatif dan konsisten antara pendapatan rumah tangga petani
dan kualitas di kedua kelompok desa.
6.1.5. Pengalaman
Tabulasi faktor pengalaman dan kualitas karet hanya memakai data dari 58 petani karena terjadi pemangkasan data petani yang berpengalaman lebih dari 25
tahun. Dengan alasan melebihi usia produktif tanaman karet yakni 25 tahun dan terlalu jauh dari nilai rata-rata 13,83 tahun pengalaman petani responden. Rentang
nilai pengalaman dibagi menjadi dua kelas yakni kelas petani berpengalaman lebih tinggi 15 hingga 23 tahun dan petani berpengalaman lebih rendah 6 sampai 14
tahun. Kemudian kualitas masing-masing kelas diperbandingkan. Tabulasi kualitas karet yang diproduksi petani responden berdasarkan pengalaman dalam
mengusahakan karet dapat dilihat pada Tabel 31.
Tabel 31. Perbandingan Kualitas Karet Berdasarkan Pengalaman Petani di
Kecamatan Tulang Bawang Tengah Tahun 2009
No Pengalaman tahun
Kualitas 1
Desa program
6 sampai 14 tahun 6,00
15 sampai 23 tahun 6,10
2 Desa non program
6 sampai 14 tahun 6,96
15 sampai 23 tahun 6,88
Tabel 31 memperlihatkan bahwa kelompok petani yang lebih berpengalaman di desa program memiliki kualitas karet yang lebih tinggi dibandingkan kelompok
petani yang lebih rendah pengalamannya. Sedangkan di desa non program, kelompok petani yang berpengalaman lebih tinggi memiliki kualitas karet yang lebih rendah
dibandingkan kelompok petani yang berpengalaman lebih rendah. Hal ini menunjukkan hubungan yang tidak konsisten antara pengalaman dan kualitas di
kedua kelompok desa.
90
6.1.6. Ketergabungan dengan Kelompok Tani
Dalam analisis faktor ketergabungan dengan kelompok tani, hanya digunakan responden dari kelompok desa non program pengembangan karet dengan alasan di
desa program pengembangan karet, hanya tiga orang responden yang bergabung dengan kelompok tani. Hal ini langsung memberi gambaran bahwa kelompok tani di
desa program tidak berjalan dengan baik bahkan tidak ada aktivitas. Tabulasi kualitas karet yang diproduksi petani responden berdasarkan ketergabungannya dengan
kelompok tani dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32 menunjukkan bahwa penai yang bergabung dengan kelompok tani memiliki kualitas karet yang lebih baik
dibandingkan petani yang tidak bergabung.
Tabel 32. Kualitas Karet yang Diproduksi Petani Responden di Kecamatan Tulang
Bawang Tengah Tahun 2009 Berdasarkan Ketergabungannya dengan Kelompok Tani
No Status Ketergabungan dengan Kelompok Tani
Kualitas 1
Bergabung 7,53
2 Tidak bergabung
6,37
6.1.7. Partisipasi Sosial Pengajian dan Pembicaraan tentang Karet di Dalamnya