Kelembagaan Petani Karakteristik Sosial Ekonomi Petani 1. Usia

65

5.2.8. Kelembagaan Petani

Kelembagaan petani di wilayah penelitian terdiri dari kelompok tani, kelompok kegiatan sosial kelompok pengajian, dan kelompok adat. Sebelumnya, semua petani karet di desa program tergabung dalam KUD. Melalui KUD inilah program pengembangan karet dijalankan. KUD berfungsi sebagai pengelola perkebunan karet mulai dari pemupukan, penyadapan, dan pemasaran. Petani hanya memiliki lahan dan menerima pembagian keuntungan setiap bulannya. Setelah beberapa tahun penyadapan, pengelolaan perkebunan karet dilakukan oleh petani sendiri atas permintaan dari petani anggota KUD. Kelompok tani secara tertulis dan terdaftar di Kabupaten Tulang Bawang Tengah terdapat di semua desa di Kecamatan Tulang bawang tengah termasuk di desa-desa penelitian. Terdapat 16 kelompok tani di Desa Tirta Kencana terdapat, 15 kelompok tani di Desa Pulung Kencana, dan lima kelompok tani di Desa Bandar Dewa. Berdasarkan keterangan dari petani responden, kelompok-kelompok tani di Desa Tirta Kencana dan Bandar Dewa ternyata sudah tidak berjalan atau tidak terdapat kegiatan. Kelompok tani di kedua desa tersebut tidak pernah mengadakan pertemuan rutin. Penggerakan kelompok tani berjalan kembali ketika terdapat program atau bantuan pemerintah yang akan digulirkan dan mensyaratkan adanya kelompok tani untuk menerima program atau bantuan. Kelompok tani di Desa Pulung Kencana masih berjalan dengan baik. Kelompok tani di desa ini sebenarnya adalah kelompok tani padi sawah dan kelompok ternak. Sebagian petani anggota kelompok memiliki lahan tak terairi sehingga mengalihfungsikan lahannya menjadi perkebunan karet. Meski demikian, ketergabungan petani karet dalam kelompok tani masih berjalan dan menghadiri pertemuan rutin. Penggunaan kelompok tani sebagian besar hanya sebagai media ramah tamah dan pembicaraan program sawah Prima Tani bagi kelompok tani yang sebagian besarnya masih menanam padi. Pembicaraan khusus mengenai perkaretan di kelompok tani tersebut masih sangat jarang dilakukan. Pembicaraan mengenai perkaretan bukan merupakan pebahasan khusus namun hanya di sela-sela pertemuan. 66 Pembicaraan pun hanya berupa informasi harga, dan penjual mana yang membeli dengan harga lebih tinggi. Kelompok tani belum dimanfaatkan oleh petani sebagai sarana perbaikan dalam pengusahaan karet. 5.3. Penyelenggaraan Usahatani Karet 5.3.1. Penanaman