42 d
Setelah  domain  superior  terpilih,  masing-masing  faktor  di  analisis  sev=cara kualitatif berdasarkan pengamatan lapang.
4.7.4. Model Regresi Logistik Biner
Regresi  logistik  biner  merupakan  suatu  bentuk  regresi  yang  digunakan ketika  variabel  dipendennya  bersifat  dikotomi  dan  variabel  independennya  tediri
dari berbagai tipe Garson, 2009. Penggunaan model regresi logistik biner dalam penelitian ini dilakukan melalui enam tahap yaitu:
1. Transformasi  kualitas  dari  skala  1  hingga  10  menjadi  skala  biner  1  dan  0
dengan titik potong adalah rata-rata kualitas seluruh responden. Kualitas karet yang  dibawah  rata-rata  kualitas  responden  dimasukan  kedalam  kelompok
“kualitas lebih rendah” dan diberi simbol 0, sedangkan petani dengan kualitas diatas  rata-rata  dimasukan  kedalam  kelompok  “kualitas  lebih  tinggi’  dengan
simbol  1.  Hasil  tranformasi  ini  akan  menjadi  variabel  dependen  pada  model regresi logistik biner.
2. Menduga faktor-faktor yang memengaruhi yang memengaruhi kualitas karet.
3. Membuat  model  hubungan  kualitas  dan  faktor-faktor  yang  memengaruhinya
dengn model regresi logistik biner. 4.
Menduga  parameter  koefisien  variabel-variabel  independen  yang  terdapat pada model.
5. Menentukan  variabel  independen  yang  signifikan  dalam  model  uji  parsial
atau individual dan menentukan signifikansi model uji kelayakan model. 6.
Melakukan  intepretasi  dan  pembahasan  terhadap  faktor-faktor  yang memengaruhi kualitas karet perkebunan rakyat.
Dalam  penelitian  ini,  tahap  pendugaan  koefisien  tahap  4  dan  uji signifikansi tahap 5 dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer
Minitab 14.
4.7.4.1.  Pendugaan Model
Hosmer dan Lemeshow 2000 menuliskan bentuk model persamaan logit dari multiple logistic regression adalah sebagai berikut:
dimana
43 1
dengan bentuk model regresi logistiknya adalah 1
+
,
-+
. .
-+ --+
1
+
,
-+
. .
-+ --+
Dimana 1 2 1|  merupakan peluang bersyarat kejadian Y=1.
Dalam  penelitian  ini,  varibel  dependen  Y  adalah  kualitas  yang ditransformasi dalam dua variabel nominal yakni 1 untuk kelompok kualitas lebih
tinggi,  dan  0  untuk  kelompok  kualitas  lebih  rendah.  Variabel  independent  x adalah  faktor  sosial  ekonomi  petani  dan  faktor  teknis  usahatani  karet.  Variabel
independen terdiri dari variabel-variabel dengan skala nominal atau rasio.
4.7.4.2.  Pendugaan Koefisien
Koefisien  variabel  atau  parameter  model  β ,
β
1
, β
2
,..... β
p
dalam  model regresi  logistik  biner  diduga  dengan  menggunakan  maximum  likelihood  ML
estimation.  Menurut  Klienbaum  dan  Klein  2002  maximum  likelihood  ML estimation  merupakan  salah  satu  dari  beberapa  alternatif  pendekatan  yang
dikembangkan  oleh  para  ahli  statistik  untuk  menduga  parameter  di  dalam  model matematis.  Fungsi  likelihood  L  atau  Lθ
1
menggambarkan  joint  probability  atau likelihood  dari  data  amatan  yang  telah  dikumpulkan.  Istilah  joint  probability
bermakna  sebuah  kemungkinan  yang  mengombinasikan  pengaruh-pengaruh semua faktor pengamatan.
Hosmer dan Lemeshow 2000 menuliskan fungsi likelihood: 4   5
6
7
8 9
:1     ;
6
7
Pada  prinsip  maximum  likelihood  ML  estimation  nilai  β  yang  digunakan  di dalam model regresi logistik dalah nilai β yang memaksimalkan nilai Lβ.
Output Minitab 14 menunjukkan koefisien variabel atau parameter model β
, β
1
, β
2
,..... β
p
di  dalam  tampilan  Logistic  Regression  Table  pada  kolom  Coef.
1
Hosmer  dan  Lameshow  2000  menotasikannya  dengan  Lβ,  dan  notasi  ini  yang  digunakan dalam penulisan selanjutnya.
44 Di  dalam  tampilan  tersebut,  ditunjukkan  besarnya  koefisien  berdasarkan  prinsip
maximum likelihood ML estimation dan tanda koefisien positif atau negatif.
4.7.4.3.  Uji Signifikansi