40 penentu apabila faktor tersebut merupakan alasan petani untuk melakukan upaya
atau tindakan yang memengaruhi kualitas karet.
4.7.3. Teknik Analisis Taksonomik
Teknik analisis domain memberikan hasil analisis yang luas dan umum, tetapi belum terinci. Untuk mendapatkan hasil yang lebih fokus pada suatu
domain digunakan metode analisis taksonomik. Metode analisis taksonomik terfokus pada domain-domain tertentu, kemudian memilih dan memecah domain-
Gambar 4 . Pola Metode Taksonomik
Bahan Olah Karet Lateks segar
Koagulump Mutu 2
Tiga hari Mutu 1
Dua hari Harian
Satu minggu Analisis Domain
Analisis
Peralatan Sadap Mangkuk
Talang Tempurung
Daun Plastik
Plastik Seng
Domain Berikutnya Taksonomik Berikutnya
41 domain tersebut menjadi sub-sub domain yang lebih terinci. Metode ini akan
menghasilkan hasil analisis yang terbatas pada satu domain tertentu dan hanya berlaku pada satu domain tersebut pula.
Dalam penelitian domain, umumnya muncul domain superior dan interior. Domain superior adalah domain yang amat penting dan mendominasi deskripsi
tujuan penelitian. Dan sebaliknya bagi domain inferior. Dalam penelitian ini, kesuperioran suatu domain dilihat dari konsistensi pengaruhnya terhadap kualitas.
Jadi suatu domain dikatakan superior jika memiliki pengaruh yang sama arahnya di kedua kelompok desa penelitian. Analisis taksonomik akan dilakukan terhadap
domain yang superior karena dianggap memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas karet. Contoh pola metode taksonomik dapat dilihat pada Gambar 4.
Setelah domain superior di pecah menjadi sub-sub domain langkah selanjutnya adalah intepretasi bagan atau diagram taksonomik tersebut.
Secara berurutan tahapan analisis domain dan taksonomik adalah sebagai berikut:
a Tabulasi faktor dan kualitas. Kualitas dikelompokkan berdasarkan faktor-
faktor yang diduga mempengaruhinya untuk masing-masing kelompok desa strata.
b Pengelompokan faktor berdasarkan arah pergerakan atau hubungan antra
faktor dan kualitas. Jika faktor bertambah meningkat dan kualitas juga meningkat, serta hal tersebut terjadi di kedua strata maka faktor
dikelompokan pada kelompok faktor atau domain positif. Jika faktor berkurang menurun dan kualitas juga menurun, serta hal tersebut terjadi di
kedua strata maka faktor dikelompokan pada kelompok faktor atau domain negatif. Namun apabila suatu faktor bertambah namun kualitas menurun di
satu strata dan meningkat di strata yang lain, maka faktor tersebut dikompokan dalam faktor atau domain tidak konsisten. Setelah
dikelompokkan, ditentukan hubangan semantik antara faktor dan kualitas. Point a dan b merupakan tahap analisis domain.
c Dari tiga domain, dipilih domain superior untuk dianalisis dengan teknis
analisis taksonomik.
42 d
Setelah domain superior terpilih, masing-masing faktor di analisis sev=cara kualitatif berdasarkan pengamatan lapang.
4.7.4. Model Regresi Logistik Biner