Telur Bahan-bahan dalam Pembuatan Biskuit
tekstur biskuit dengan daya emulsi dari lesitin yang terdapat dalam kuning telur. Pembentukan adonan yang kompak terjadi karena daya ikat dari putih telur
Matz dan Matz , 1978. Tabel 8. Komposisi kimia telur segar
Komposisi Persentase Air 74,8
Lemak 10,9 Lesitin 1,5
Protein 12,3
Sumber : Manley 1998
Lesitin dalam adonan biskuit dapat menambah shortening effect dari lemak dan akan meningkatkan kecenderungan lemak menutupi atau menyebar diantara
sejumlah kecil partikel gula yang basah, tepung dan sebagainya yang tidak akan menolak adanya lemak. Adanya emulsifikasi lesitin, membuat adonan yang manis
terlihat lebih kering. Selain itu, lesitin juga akan mempercepat dispersi lemak dan meratakan komponen-komponen dalam adonan, sehingga waktu yang dibutuhkan
untuk pengadonan dapat diperpendek Matz dan Matz, 1978. 2.3.3.6. Garam
Garam digunakan untuk membangkitkan rasa lezat bahan-bahan lain yang digunakan dalam pembuatan biskuit. Sebagian besar formulasi biskuit
menggunakan satu persen garam atau kurang dalam bentuk kristal-kristal kecil halus untuk mempermudah kelarutannya Matz dan Matz, 1978.
Jumlah garam yang ditambahkan tergantung dari beberapa faktor, terutama jenis tepung yang dipakai. Tepung dengan kadar protein yang lebih rendah akan
membutuhkan lebih banyak garam karena garam akan memperkuat protein. Faktor lain yang menentukan adalah formula yang dipakai. Formula yang lebih
lengkap akan membutuhkan garam yang lebih banyak.