Uji organoleptik Soekarto, 1985 Penelitian Tahap II

menggunakan score sheet. Pada tahap ini dilakukan uji subyektif untuk mengukur tingkat kesukaan panelis hedonik, yaitu berupa uji organoleptik yang dilakukan terhadap 30 orang panelis semi terlatih dari mahaisiswa Teknologi Hasil Perairan. Uji hedonik dilakukan berdasarkan parameter penampakan, tekstur, aroma, rasa dan warna. Parameter uji hedonik berupa angka skala 1-7, dimana 1 = sangat tidak suka, 2 = tidak suka, 3 = agak tidak suka, 4 = biasa, 5 = agak suka, 6 = suka, 7 = sangat suka. Pengolahan data untuk uji organoleptik dilakukan dengan menggunakan software perangkat lunak Stastical Package for Social Science SPSS dan menggunakan uji beda nyata jujur BNJ sebagai uji lanjutan. Gambar 4. Diagram alir proses pembuatan tepung ikan pepetek modifikasi Juwono, 1989. Pengeringan dengan oven suhu 50 o C-55 o C selama 8 jam Pengepresan pemerasan Penyiangan dibuang jeroan dan pencucian dengan air mengalir Pemotongan kecil-kecil dengan ukuran sekitar 2 x 2 cm Penghalusan penggilingan dengan Hammer mill Penyaringan 60 mesh Pengukusan dengan air mendidih selama 10 menit Ikan pepetek segar Tepung Ikan Pepetek Gambar 5. Diagram alir proses pembuatan tepung ubi jalar putih modifikasi Koswara et al., 2003. Penghalusan penggilingan dengan Hammer mill Pengeringan dengan oven suhu 50 o C selama 8 jam Pencucian sampai bersih Penyaringan 60 mesh Pemotongan tipis, dengan ketebalan sekitar 3-5 mm Pengupasan kulit Ubi jalar putih Tepung Ubi Jalar Putih Gambar 6. Diagram alir pembuatan biskuit modifikasi Sunaryo, 1985

3.3. Analisis Fisiko-Kimia

Analisis fisiko-kimia yang dilakukan meliputi analisis pada ikan pepetek, tepung ikan pepetek, tepung ubi jalar putih, tepung terigu dan biskuit. Analisis yang dilakukan pada ikan pepetek adalah analisis proksimat yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar karbohidrat Mixing II selama 10 menit Pemanggangan dalam oven suhu 120 o C selama 30 menit Adonan kalis Pencetakan pada loyang Biskuit Mixing I Pembentukan krim selama 15 menit Mixing III selama 10 menit Dalam 100 g: Kuning telur 0,6 g Gula halus 20,8 g Margarin 16,1 g Dalam 100 g: Susu full cream 2,4 g Garam 0,8 g Baking powder 1 g Vanili 1 g Tepung terigu Tepung ikan pepetek Tepung ubi jalar putih Formulasi B0 Formulasi B1 Formulasi B2 Formulasi B3 Formulasi B4 Air 17,8 ml by difference. Analisis pada tepung ikan pepetek dan tepung ubi jalar putih antara lain: analisis proksimat, kadar kalsium, derajat putih whiteness dan rendemen. Sedangkan analisis pada tepung terigu, yaitu analisis derajat putih, analisis proksimat dan analisis kalsium. Sedangkan analisis fisiko-kimia pada biskuit, yaitu analisis kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat by difference, pH, kadar kalsium, bioavailabilitas kalsium, daya cerna protein secara in vitro, kekerasan dan organoleptik berupa uji hedonik meliputi parameter penampakan, warna, tekstur, aroma dan rasa.

3.3.1. Analisis Fisik

Analisis fisik dilakukan pada tepung ikan pepetek, tepung ubi jalar putih dan tepung terigu serta terhadap biskuit. Analisis terhadap ketiga tepung tersebut adalah analisis derajat putih. Sedangkan analisis rendemen hanya dihitung pada tepung ikan pepetek dan tepung ubi jalar putih. Analisis fisik yang dilakukan terhadap biskuit adalah analisis kekerasan.

3.3.1.1. Derajat putih

Pengujian derajat putih dapat dilakukan dengan menggunakan alat Whitenessmeter. Alat Whitenessmeter menggunakan natrium karbonat Na 2 CO 3 sebagai standar putih. Standar putih ini bernilai seratus. Produk yang akan diukur derajat putihnya dicari warna dasarnya terlebih dahulu dengan cara mencocokkan warna sampel dengan atribut warna pada alat. Setelah diketahui, kemudian nilainya dibandingkan dengan warna standar putih. Semakin tinggi skala yang diperoleh maka warna yang diperoleh semakin mendekati standar.

3.3.1.2. Rendemen

Rendemen tepung ikan pepetek dan tepung ubi jalar putih dihitung dengan menggunakan timbangan analitik. Rendemen dihitung dengan membandingkan berat tepung yang dihasilkan dengan berat bahan baku masing-masing. Rendemen tepung ikan pepetek dan tepung ubi jalar dihitung dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :