Definisi Nilai Nilai dalam Pembelajaran Sains
Spranger membagi nilai menjadi enam jenis, yaitu: nilai ekonomi, nilai ilmiah, niali sosial, nilai estetika, dan nilai religius. Sedangkan Einsten
menyebutkan bahwa nilai sains mencakup nilai religius, praktismanfaat, sosial, intelektual, sosial-politik-ekonomi dan pendidikan.
17
Dalam penelitian ini penulis mengambil pembagian nilai menurut Einsten, berikut penjelasan mengenai nilai-nilai menurut Einsten.
1. Nilai Religius Nilai religius berorientasi pada nilai keimanan sebagai dasar
segala pemikiran dan tindakan yang berhubungan dengan kesadaran akan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa dengan segala sifat asmaul
husna lainnya.
18
Dalam Garis Besar Program Pengajaran salah satu tujuan pembelajaran IPA adalah meningkatkan kesadaran serta
kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran haruslah ada integrasi nilai-nilai agama. Agama dapat
mengajari identitas pencipta kita yang keberadaannya dapat ditemukan, dan dengan agama yang diungkapkan, kita akan tahu
bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah. 2. Nilai Praktis
Nilai praktis suatu bahan ajar sains berhubungan dengan aspek-aspek manfaat sains bagi kehidupan manusia. Nilai kemnfaatan
dari suatu bahan ajar adalah dikaitkan dengan segi-segi praktis bagi kehidupan manusia. Bahan ajar Biologi adalah banyak berkaitan
dengan maslah kehidupan manusia, sehingga tidak disangsikan lahi memilki banyak nilai kemnfaatannya.
3. Nilai Pendidikan Nilai pendidikan adalah kandungan nilai yang dapat
memberikan inspirasi atau ide-ide yang dimunculkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia setelah belajar dari prinsip-prinsip
yang berlaku dalam suatu bahan ajar.
17
Suroso Adi Yudianto, Manajemen …, hal 47.
18
Suroso Adi Yudianto, Manajemen …, hal 48.
4. Nilai Sosial Nilai sosial suatu bahan ajar merupakan model menjalin
hubungan sesama manusia makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tetapi senantiasa memerlukan yang lain dalam melakukan
berbagai kegiatan. 5. Nilai Intelektual
Nilai intelektual merupakan nilai kecerdasan seseorang agar menggunakan akalnya untuk memehami sesuatu dan tidak percaya
akan tahayul, menyadari pentingnya pengetahuan dan pemahaman juga keterampilan untuk kehidupan.