BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching
a. Pengertian Model Pembelajaran Reciprocal Teaching
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat- perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,
kurikulum, dan lain-lain
1
. Setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian
rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan materi tertentu harus
dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus
memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya materi pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, dan sarana atau fasilitas yang tersedia
sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Pembelajaran reciprocal teaching awalnya dirancang untuk
mengatasi kesulitan
belajar dalam membaca
teks. Pendekatan
pembelajaran ini dimunculkan oleh Palinscar tahun 1982 ketika dia menemukan beberapa muridnya yang mengalami kesulitan dalam
memahami sebuah teks bacaan. Seorang siswa dapat saja membaca sekumpulan huruf yang membentuk kata namun ternyata untuk memahami
makna dari teks yang dibacanya tidak semudah melafalkan bacaan tersebut. Inilah masalah yang melatarbelakangi kemunculan model
pembelajaran resiprocal. Sedangkan pengajaran reciprocal bertujuan
1
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, Cet.1, hal 5.
untuk memberikan teknik atau strategi pada para siswa agar dapat mencegah terjadinya kegagalan kognitif dalam kegiatan membaca
2
. Pada dasarnya pembelajaran resiprokal menekakan pada siswa
untuk bekerja dalam suatu kelompok yang dibentuk sedemikian hingga agar setiap anggotanya dapat berkomunikasi dengan nyaman dalam
menyampaikan pendapat ataupun bertanya dalam rangka bertukar pengalaman keberhasilan belajar satu dengan lainnya. Salah satu dasar dari
pembelajaran resiprokal ini adalah teori Vygotsky yaitu dialog dalam suatu interaksi social sebagai dasar pokok dalam proses pembentukan
pengetahuan. Menurut beliau berpikir keras dan mendiskusikan hasil pemikirannya dapat membantu proses klarifikasi dan revisi dalam berpikir
pada saat belajar
3
. Dalam pelaksanaan awalnya guru menjadi leader atau contoh
dalam mempraktekan keempat startegi yang diuraikan di atas. Kemudian siswa diminta untuk melakukannya bersama teman-teman dalam suatu
kelompok yang tidak kurang dari 4 orang dan tidak lebih dari 6 siswa. Sehingga jelas dalam pelaksanaannya model ini tidak lepas dari
pendekatan pembelajaran kooperatif. Selain itu, yang perlu ditekankan adalah pendekatan dialogis dalam pembelajaran baik antara guru dengan
siswa ataupun siswa dengan siswa. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan dialog yang baik serta teliti dan peka dalam mengamati. Pada
prosesnya, mungkin saja siswa-siswa yang memiliki kecenderungan diam, guru harus melakukan teknik scaffolding untuk membangkitkan keaktifan
siswa. Scaffolding adalah bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang atau belum tahu misalnya guru kepada
siswa atau siswa yang pandai dengan siswa lain yang kurang pandai. Reciprocal teaching adalah strategi belajar melalui kegiatan
mengajarkan teman. Pada strategi ini siswa berperan sebagai “guru” menggantikan peran guru untuk mengajarkan teman-temannya. Sementara
2
Farida Nurhasanah, Reciprocal Teaching dari http:hasanahworld.wordpress.com
, 17 Juni 2009.
3
Farida Nurhasanah, Reciprocal ….