di kelas, beberapa kali proses ini tertunda karena waktunya sudah habis. Sehingga siswa yang masih ingin bertanya ataupun berpendapat menjadi harus
terhenti ataupun tidak jadi. Karena keterbatasan waktu pula, guru belum bisa memaksimalkan siswa yang belum aktif di kelas. Saran untuk mengatasi
permasalahan ini adalah beberapa tahapan dari proses pembelajaran dengan model reciprocal teaching dapat dijadikan tugas atau pekerjaan rumah
sehingga dapat dikerjakan di luar proses KBM dikelas, yaitu tahapan merangkum.
Menurut JD.Bernal bahwa sains sebagai suatu faktor utama yang mempengaruhi kepercayaan dan sikap manusia terhadap alam semesta.
10
Pada pembelajaran di kelas siswa dapat memahami pendidikan nilai yang terdapat
pada materi struktur dan fungsi organ pada tumbuhan, yaitu nilai religius, nilai praktis, dan nilai pendidikan. Hal ini terlihat dari hasil kuesioner pendidikan
nilai yang memuat tiga pertanyaan terbuka terkait pendapat mengenai pendidikan nilai yang terkandung dalam materi struktur dan fungsi organ pada
tumbuhan. Sebagian besar pendapat mereka mendekati jawaban yang peneliti harapkan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dapat memahami
keterkaitan pendidikan nilai yang terkandung dalam materi struktur dan fungsi organ pada tumbuhan.
D. Keterbatasan dalam Penelitian
Dalam penelitian ini ditemukan beberapa kekurangan diantaranya adalah:
1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching membutuhkan waktu yang banyak agar lebih maksimal.
2.
Keterbatasan peneliti dan para mitra penelitian dalam upaya mencari cara yang tepat dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi
struktur dan fungsi organ pada tumbuhan.
10
Suroso Adi Yudianto, Manajemen Alam Sumber Pendidikan Nilai, Bandung,: Mughni Sejahtera, 2005, h.53.
58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran reciprocal teaching pada materi struktur dan fungsi organ pada tumbuhan, terjadi
peningkatan penguasaan konsep siswa. Hal ini dapat di lihat dari hasil perhitungan n-gain diperoleh rata-rata 0.45 dan termasuk kriteria cukup.
Ini menunjukkan adanya peningkatan penguasaan konsep siswa melalui model pembelajaran reciprocal teaching.
2. Rata-rata pencapaian indikator aktivitas siswa adalah 48,2 termasuk dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran melalui model pembelajaran reciprocal teaching cukup memenuhi indikator yang telah disusun berdasarkan prinsip model
pembelajaran reciprocal teaching.
B. Saran
Adapun saran-saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching sebaiknya
guru mempertimbangkan terlebih dahulu alokasi waktu yang diperlukan agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
2. Untuk mengefektifkan waktu dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model reciprocal teaching disarankan untuk melaksanakan
beberapa tahapan proses reciprocal teaching di luar jam pelajaran. 3. Meningkatkan pengukuran jenjang kognitif pada penguasaan konsep
biologi siswa C1-C5.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2006 Farida Nurhasanah, Reciprocal Teaching, dari
http:hasanahworld.wordpress.com 17 Juni 2009.
Farkhan, Muhammad., Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Cella, 2008 Ibrahim, Muslimin, Prof. Dr., Reciprocal Teaching Sebagai Strategi. 24 Juli 2007
Indriani, Vina, Penguasaan Konsep dan Aktivitas Siswa pada Sistem Indera
Manusia Melalui Model Reciprocal Teaching. Skripsi. Bandung: UPI, 2007. td
Juanengsih, Nengsih, Penerapan Model Pembelajaran Kontruktivisme Melalui Pendekatan Induktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Biologi
Siswa. Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA 2007. Kadaryanto dkk, Biologi: Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan SMP Kelas 2A.
Jakarta: Yudisthira, 2005.
Meltzer, David E, , “Addendum to: The Relationship Between Mathematics Preparation And Conceptual Learning Gains In Physics: A Possible “Hidden Variable” In
DiagnosticPretestScores”,darihttp:Physics.Ia.state.Eduperdocsaddendum_on_ normalized_gain.pdf, 21 Agustus 2008.
Mulyana Rohmat, Mengartikulasi Pendidikan Nilai, Alfabeta: Bandung. 2004.
Pa, Nik Azis Nik , “ Pengembangan nilai dalam Pendidikan Matematik: Cabaran
dan Keperluan ”, dalam Nilai-Nilai Science Jurusan Pendidikan IPA
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
Palincsar, A. Brown, A. Reciprocal Teaching of Comprehension-Fostering and Comprehension Monotoring Activities. Cognition and Instruction. 12,
117-175. Posted April 19, 2001 Prayekti,
”Pendidikan Sains Teknologi Masyarakat tentang Konsep Pesawat Sederhana dalam Pembelajaran IPA di kelas 5 SD”, Editorial Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, Edisi 39, 2001. hlm. 3. Rustaman, Nuryani Y.,dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi, Malang:
Universitas Negeri Malang, Cet.1, 2005.