yang diajarkan oleh gurunya. Jadi guru mengajarkan siswa untuk bertanya pada dirinya sendiri. Contoh pertanyaannya sebagai beikut:
“Apakah saya sudah memahami definisi akar?” “Dari semua definisi yang diberikan, adakah definisi yang belum saya
fahami?” “Apakah saya sudah bisa melukis sebuah penampang melintang sebuah
akar?”
3. Predicting Memprediksi
Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaktifkan pengetahuan sebelumnya yang bersangkutan dengan teks
tersebut. Strategi ini juga membantu siswa mengembangkan pemahaman siswa dengan menggunakan petunjuk bacaan, pengetahuan awal, petunjuk
gambar atau teks terstruktur untuk membangun makna dari teks yang bersangkutan.
Pada tahap ini pembaca diajak untuk melibatkan pengetahuan yang sudah diperolehnya dahulu untuk digabungkan dengan informasi
yang diperoleh dari teks yang dibaca untuk kemudian digunakan dalam mengimajinasikan kemungkinan yang akan terjadi berdasar atas gabungan
informasi yang sudah dimilikinya. Setidaknya siswa diharapkan dapat membuat dugaan tentang topik dari paragraf selanjutnya. Pertanyaan-
pertanyaan yang dapat diajukan secara teknis adalah sebagai berikut: “Dari judul dan ilustrasi gambar yang ada dapatkah kau menerka apa topik
tulisan ini?” “Coba pikirkan dari apa yang sudah kita baca dan diskusikan kira-kira apa
yang akan terjadi nanti?”
Dari uraian tersebut, jelas diketahui bahwa pada tahap ini diharapkan terjadi koneksi antara konsep yang baru dipelajarinya dengan
yang sudah dimilikinya.
4. Clarifying Mengklarifikasi
Dalam suatu aktifitas membaca mungkin saja seorang siswa menganggap pengucapan kata yang benar adalah hal yang terpenting
walaupun mereka tidak memahami makna dari kata-kata yang diucapkan tersebut. Siswa diminta untuk mencerna makna dari kata-kata atau
kalimat-kalimat yang tidak familiar, apakah meraka dapat memaknai maksud dari suatu paragraph. Secara teknis hal ini dapat dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti; “Apa maksud dari kalimat tersebut?”
“Kata apa yang dapat menggantikan kata tersebut?” “Kata atau konsep apa yang perlu diklarifikasi dari paragraf ini?”
Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuliskan hal-hal yang tidak jelas dalam teks yang telah dibaca. Strategi
ini dapat dilakukan selama siswa membaca teks dengan membuat catatan mengenai kata-kata, ungkapan atau konsep yang belum mereka pahami.
Bahan teks bacaan yang diberikan dapat berupa teks mengenai konsep yang ingin diajarkan sekaligus berisi soal yang harus diselesaikan. Pada
contoh ini, misalnya teks mengenai akar. Sesuai dengan teorinya pada tahap ini, Siswa diminta untuk mencerna makna dari kata-kata atau
kalimat-kalimat yang tidak familiar. Maka dibuat pertanyaan apakah mereka mengerti arti kata atau konsep baru dalam teks tersebut. Perlu
diingat bahwa pembelajaran ini berbasis dialog dan keempat proses tersebut berlangsung dalam kelompok-kelompok kecil.
Sebagai salah satu pengetahuan prosedural yang diajarkan setahap demi setahap, reciprocal teaching, diajarkan dengan menerapkan
pembelajaran langsung direct instruction. Adapun tahapan pembelajaran langsung dalam mengajarkan reciprocal teaching adalah sebagai berikut:
1. Guru menyiapkan teks bacaan materi pelajaran yang akan dibahas pada hari ini. Memberitahu tujuan bahwa siswa akan diajak belajar
materi pelajaran tertentu hari ini dengan memberdayakan kemampuan mereka sendiri. Strategi yang akan dilatihkan itu bernama reciprocal
teaching. 2. Guru memodelkan strategi reciprocal teaching tahap demi tahap
menggunakan alinea pertama di dalam bahan bacaan yang disediakan.