Simulasi skenario pesimistik HASIL DAN PEMBAHASAN

178 discount factor maka semakin kecil tingkat keuntungan usaha, hal ini juga akan berpengaruh terhadap dimensi ekologi yang ditunjukan dengan semakin kecilnya jumlah alokasi biaya proteksi lingkungan. Sebaliknya, semakin rendah discount factor maka tingkat keuntungan usaha akan semakin besar, dan semakin besar pula jumlah alokasi biaya proteksi lingkungan. 2. Dalam dimensi ekologi, atribut penting yang berpengaruh terhadap keberlanjutan minawisata bahari ini adalah upaya konservasi terumbu karang dan mangrove. Upaya konservasi ini sangat bergantung dari besarnya alokasi dana untuk pembuatan artificial reef dan untuk penanaman anakan mangrove, sementara besarnya alokasi dana tersebut sangat bergantung dari kebijakan stakeholder dalam menentukan pembagian proporsi biaya proteksi lingkungan antara kepentingan untuk memperbaiki kualitas ekosistem terumbu karang dan ekosistem mangrove dengan kepentingan untuk pembiayaan pembangunan desa sebagai biaya pengganti adat sasi yang ditiadakan sebagai akibat dari pengembangan model minawisata bahari di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir. Selanjutnya, ada 2 skenario pengelolaan yang dibangun untuk keberlanjutan pengelolaan minawisata bahari di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir yaitu skenario pesimistik dan skenario konservatif.

5.7.4 Simulasi Skenario Model Pengelolaan

Simulasi skenario model pengelolaan minawisata bahari dilakukan untuk mencari bentuk pengelolaan terbaik yang berkelanjutan. Dalam simulasi, akan dicari atribut yang berpengaruh secara nyata dan didesain untuk mendapatkan bentuk pengelolaan yang terbaik. Disadari bahwa dalam model ini masih ada atribut yang belum terakomodir akan tetapi dengan model yang ada diharapkan minimal dapat dijadikan sebagai gambaran tentang model pengelolaan minawisata bahari yang berkelanjutan.

a. Simulasi skenario pesimistik

Skenario pesimistik yang dibangun dalam model ini adalah apabila discount factor bergerak naik dari 10 menjadi 15, dan kita merubah kebijakan pembagian proporsi biaya proteksi lingkungan antara alokasi dana untuk konservasi terumbu karang dan mangrove 30 dan alokasi dana untuk 179 pembangunan desa 70, menjadi 10 untuk kepentingan konservasi pembuatan artificial reef dan penanaman anakan mangrove dan 90 untuk kepentingan pembangunan desa sebagai biaya pengganti adat sasi. Perubahan nilai atribut pada skenario pesimistik seperti dintujukan pada Tabel 42. Tabel 42 Perubahan nilai atribut pada skenario pesimistik No Atribut Perubahan Nilai Basis Pesimistik 1. Discont Rate DR 10 15 2. Alokasi dana untuk konservasi 30 10 3. Alakosi dana untuk pembangunan desa 70 90 Hasil runing terhadap skenario pesimistik pengelolaan minawisata bahari di kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir dengan simulasi kondisi sampai 5 tahun ke depan sesuai umur teknis unit usaha disajikan pada Tabel 43 dan Gambar 26. Tabel 43 Hasil runing untuk skenario pesimistik pengelolaan minawisata bahari di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir Tahun NPV Tahunan Total Rp Alokasi Dana Konservasi TK Rp Luasan TK ha Alokasi Dana Konservasi Mangrove Rp Luasan Mangrove ha -5,013,400,000 14,198,000 62.78 323,000 153.58 1 3,355,475,752 12,352,260 64.00 281,010 154.79 2 2,943,359,753 10,790,480 65.24 245,480 156.07 3 2,565,659,435 9,370,680 66.51 213,180 157.44 4 2,223,246,058 8,092,860 67.81 184,110 158.89 5 1,955,298,190 7,099,000 69.13 161,500 160.44 Jumlah 8,029,639,188 61,903,280 - 1,408,280 - Tabel 43 dan Gambar 26 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil simulasi dengan 5 kategori aktivitas minawisata bahari tersebut diatas dengan jumlah unit usaha maksimum sesuai daya dukung kawasan, pada tahun kelima semua unit usaha minawisata bahari telah memberikan keuntungan dengan nilai NPV total tahunan adalah sebesar Rp.8.029.639.188 dimana secara kolektif akan 180 menyumbangkan Rp.61.903.280 untuk alokasi dana konservasi terumbu karang sehingga dengan dana tersebut akan menambah luasan terumbu karang sebesar 23,83 ha, namun demikian sejalan dengan pertambahan luasan tersebut, terumbu karang juga mengalami pengurangan luasan akibat laju degradasi dan pencemaran yaitu sebesar 17,47 ha sehingga secara keseluruhan ekosistem terumbu karang hanya mengalami penambahan luas sebesar 6,35 ha dari yang semula 62,78 ha kini menjadi 69,13 ha. Demikian pula dengan ekosistem mangrove, unit usaha minawisata bahari mangrove secara kolektif akan menyumbangkan Rp.1.408.280 untuk alokasi dana konservasi mangrove sehingga dengan dana tersebut akan menambah luasan mangrove sebesar 57,00 ha, namun demikian sejalan dengan pertambahan luasan tersebut, ekosistem mangrove juga mengalami pengurangan luasan akibat laju degradasi dan konversi untuk areal minawisata bahari yaitu sebesar 50,14 ha sehingga secara keseluruhan ekosistem mangrove hanya mengalami penambahan luas sebesar 6,86 ha dari yang semula 153,58 ha kini menjadi 160,44 ha. Gambar 26 Grafik skenario pesimistik pengelolaan minawisata bahari di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir. 22:05 Sun, Dec 18, 2011 Page 1 0.00 1.25 2.50 3.75 5.00 Y ears 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 5: 5: 5: -5.5e+009 -1e+009. 3.5e+009 35000000 50000000 65000000 63 66 70 900000 1200000 1500000 154 157 161 1: NPV …AN TOTAL 2: Aloka…erv asi TK 3: LUA…U KARANG 4: Aloka… Mangrov e 5: LUA…ANGROVE 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 181

b. Simulasi skenario konservatif