130
dibutuhkan pemandu jejak. Pemandu jejak yang dipersyaratkan adalah yang telah mengenal kondisi fisik lokasi minawisata bahari mangrove, dan memiliki
pengetahuan tentang ekosistem mangrove seperti deskripsi jenis-jenis mangrove, zonasi, struktur vegetasi, daur hidup, jenis-jenis adaptasi pohon mangrove,
fauna hutan mangrove, fungsi ekologis, pemanfaatan, dan juga dampak kegiatan manusia terhadap ekosistem mangrove. Dengan bekal pengetahuan tersebut
pemandu jejak diharapkan dapat menuntun wisatawan untuk mengeksplorasi ekosistem mangrove dan semua proses alami yang terjadi didalamnya sebagai
manfaat yang bisa dipetik selama melakukan aktivitas minawisata bahari mangrove.
5.1.2 Tumpang Susun Kesesuaian Pemanfaatan Ruang
Tumpang susun overlay kesesuaian pemanfaatan ruang dilakukan untuk mendapatkan luasan lahan untuk kelas sesuai S dan sesuai bersyarat SB.
Proses overlay dilakukan dengan cara menggabungkan kelima peta kesesuaian lahan minawisata bahari. Hasil overlay kelima peta kesesuaian lahan untuk kelas
sesuai S seperti ditunjukan pada Tabel 23 sedangkan peta kesesuaian lahannya seperti yang ditunjukan pada Gambar 15.
Tabel 23 Hasil tumpang susun semua kategori minawisata bahari untuk kelas sesuai S
No Kategori
Luasan ha 1.
Minawisata bahari karamba pembesaran ikan 1.09
2. Minawisata bahari pancing
86.89 3.
Minawisata bahari pengumpulan kerang moluska 81.00
4. Minawisata bahari pancing dan selam
12.22 5.
Minawisata bahari pancing dan pengumpulan kerang moluska
26.24 6.
Minawisata bahari pancing dan karamba pembesaran ikan
31.98 7.
Minawisata bahari pancing, karamba pembesaran ikan, dan selam
11.89
131
Gambar 15 Peta kesesuaian lahan semua kategori minawisata bahari untuk kelas sesuai.
132
Hasil overlay kelima peta kesesuaian lahan minawisata bahari untuk kelas sesuai bersyarat SB seperti ditunjukan pada Tabel 24 sedangkan peta kesesuaian
lahannya seperti yang ditunjukan pada Gambar 16. Tabel 24 Hasil tumpang susun semua kategori minawisata bahari untuk kelas
sesuai bersyarat SB
No Kategori
Luasan ha 1.
Minawisata bahari karamba pembesaran ikan dan pengumpulan kerang moluska
1.00 2.
Minawisata bahari karamba pembesaran ikan dan selam
42.51 3.
Minawisata bahari pancing dan selam 1.09
4. Minawisata bahari pancing, karamba pembesaran ikan,
dan selam 14.09
5. Minawisata bahari karamba pembesaran ikan, selam,
dan pengumpulan kerang moluska 44.38
6. Minawisata bahari pancing, karamba pembesaran ikan,
selam, dan pengumpulan kerang moluska 23.76
7. Minawisata bahari mangrove
29.29 8.
Minawisata bahari karamba pembesaran ikan 11.22
9. Minawisata bahari pancing
81.00 10.
Minawisata bahari selam 31.98
Berdasarkan kedua peta kesesuaian lahan yang ditunjukan pada Gambar 15 dan 16, secara biofisik ternyata masih terdapat tumpang tindih pemanfaatan ruang
kawasan Teluk Un dan Vid Bangir diantara berbagai kategori aktivitas minawisata bahari sehingga dibutuhkan analisis lebih lanjut untuk menentukan skala prioritas
pemanfaatan ruang tersebut yaitu dengan menggunakan pertimbangan ekologi, ekonomi, sosial budaya, dan kelembagaan. Metoda yang digunakan adalah dengan
multi criteria decision making MCDM dimana untuk analisis data menggunakan
simple multi atribute rating technique SMART.
133
Gambar 16 Peta kesesuaian lahan semua kategori minawisata bahari untuk kelas sesuai bersyarat.
134
5.1.3 Penentuan Skala Prioritas Pemanfaatan Ruang