154
pengelolaan yang berbasis konservasi karena masih menyisakan sebagian besar lahan untuk menjamin ketersediaan dan kelestarian sumberdaya yang ada.
Selanjutnya peta alokasi ruang kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir untuk minawisata bahari berbasis konservasi seperti ditunjukan pada Gambar 22.
Tabel 31 Luas area peruntukan lahan di kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir
Peruntukan Lahan Luas Area m
2
Persentase Minawisata Bahari Pancing
339.360 11,74
Minawisata Bahari Pengumpulan Kerang 243.000
8,40 Minawisata Bahari Karamba Pembesaran Ikan
134.910 4,67
Minawisata Bahari Selam 36.660
1,27 Minawisata Bahari Mangrove
87.870 21,72
5.4 Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi untuk mendukung model pengelolaan minawisata bahari di kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir ini menggunakan pendekatan valuasi
ekonomi dan analisis manfaat-biaya dengan menambahkan komponen lingkungan didalam perhitungannya extended cost-benefit analysis dengan tujuan untuk
mendapatkan penilaian ekonomi secara utuh yang menggambarkan willingness to pay
yang benar dari masyarakat terhadap manfaat yang dihasilkan dari ekosistem pesisir dan laut.
5.4.1 Valuasi Ekonomi Sumberdaya Teluk Un dan Teluk Vid Bangir
Kawasan pesisir dan laut yang termasuk kategori teluk seperti halnya Teluk Un dan Teluk Vid Bangir memerlukan sebuah rencana pengelolaan sehingga
kajian komprehensif terhadap dinamika kegiatan ekonomi maupun dampak lingkungan menjadi sebuah kebutuhan. Hal ini karena Teluk Un dan Teluk Vid
Bangir memiliki potensi sumberdaya alam yang dapat memberikan manfaat, baik manfaat langsung seperti perikanan dan wisata bahari maupun tidak langsung
seperti peran ekosistem terumbu karang dan mangrove bagi lingkungan yang ada disekitarnya. Manfaat ini harus dinilai secara ekonomi agar input kebijakan
pengelolaan wilayah pesisir dan laut dilakukan secara komprehensif dalam konteks manfaat dan biayanya.
155
Gambar 22 Peta alokasi ruang kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir untuk model pengelolaan minawisata bahari berbasis konservasi.
156
Masyarakat adat yang ada di kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir tentu saja menginginkan adanya pembangunan ekonomi di wilayahnya, namun pada
saat yang sama mereka juga memahami arti penting kelestarian sumberdaya pesisir dan laut yang ada diwilayah tersebut, dengan kata lain mereka ingin
mengetahui manfaat dan biaya dari ekosistem yang ada yang nantinya dapat dimanfaatkan secara bijaksana untuk kesejahteraan mereka. Dalam konteks inilah
maka valuasi ekonomi sumberdaya digunakan. Peran valuasi ekonomi terhadap ekosistem dan sumberdaya yang ada disuatu wilayah penting dalam perumusan
kebijakan pembangunan termasuk dalam hal ini pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan. Hilangnya ekosistem atau sumberdaya yang ada merupakan masalah
ekonomi karena akan menghilangkan kemampuan ekosistem tersebut untuk menyediakan barang dan jasa. Pilihan kebijakan pembangunan yang akan
mempertahankan ekosistem tersebut seperti apa adanya atau akan dikonversi menjadi pemanfaatan lain merupakan persoalan pembangunan yang dapat
dipecahkan dengan menggunakan pendekatan valuasi ekonomi, dalam hal ini kuantifikasi manfaat benefit dan kerugian cost harus dilakukan agar
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara bijaksana.
a. Ekosistem Hutan Mangrove