b. Data parameter fisika kimia perairan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir Stasiun Pengamatan
Ke …
1 2
3 4
5 6
7
Posisi Stasiun Pengamatan
05
O
38,271’ LS 132
O
05 45,685’ BT
O
38,672’ LS 132
O
05 45, 667’ BT
O
39,110’ LS 132
O
05 45,833’ BT
O
39,517’ LS 132
O
05 45,656’ BT
O
39,890’ LS 132
O
05 45,485’ BT
O
39,959’ LS 132
O
05 44,973’ BT
O
39,541’ LS 132
O
Waktu Pengukuran
45,209’ BT 09.30 WIT
10.12 WIT 10.55 WIT
11.22 WIT 12.02 WIT
12.23 WIT 12.47 WIT
No PARAMETER HASIL PENGUKURAN
1 Kedalaman
perairan m 0,5
1,0 8,0
2,5 1,5
2,5 16,0
2 Kecepatan arus
mdet 0,08
0,19 0,76
2,21 0,19
0,33 0,91
3 Salinitas ‰
22 30
33 33
33 33
33 4
Suhu
O
29 C
30 31
31 31
31,8 32
5 pH
8,2 6,5
7,0 7,0
6,5 6,5
7,0 6
DO 8,1
7,2 6,5
6,8 7,3
7,0 6,6
7 Nitrat NO
3
mgl –N
0.008 0.003
0.002 0.003
0.004 0.003
0.003 8
Phosphat PO
4
mgl 0.009
0.002 0.004
0.005 0.002
0.002 0.004
9 Tembaga Cu
mgl 0.017
0.007 0.008
0.008 0.007
0.007 0.009
10 AmmonNH
3
mgl –N
0.006 0.007
0.009 0.008
0.007 0.007
0.011 11 Sulfida H
2
mgl S
0.011 0.006
0.007 0.007
0.006 0.006
0.007 Sumber : data ground check
Lampiran 2 Kriteria umum untuk penentuan pemanfaatan pulau-pulau kecil
No Kriteria Uraian
1. Sosial
1. Diterimanya secara sosial, berarti: didukung oleh masyarakat lokal, adanya nilai-nilai lokal untuk
melakukan konservasi SDA, adanya kebijakan pemerintah setempat untuk menetapkan Daerah
Perlindungan Laut DPL.
2. Kesehatan masyarakat, berarti: mengurangi pencemaran dan berbagai penyakit, mencegah
terjadinya area kontaminasi. 3. Rekreasi, berarti: dapat digunakan untuk kegiatan
rekreasi, masyarakat lokal dapat merasakan manfaat dengan berkembangnya kegiatan rekreasi.
4. Budaya, berarti: adanya nilai-nilai agama, sejarah dan budaya lainnya yang mendukung adanya DPL.
5. Estetika, berarti: adanya bentang laut dan bentang alam yang indah, keindahan ekosistem dan
keanekaragaman jenis memberikan nilai tambah untuk rekreasi.
6. Konflik kepentingan, berarti: pengembangan DPL harus membawa efek positif pada masyarakat
lokal. 7. Keamanan, berarti: dapat melindungi masyarakat
dari berbagai kemungkinan bahaya badai, ombak, arus, dan bencana lainnya.
8. Aksesibilitas, berarti: memiliki akses dari daratan dan lautan.
9. Penelitian dan pendidikan, berarti: memiliki berbagai ekosistem yang dapat dijadikan objek
penelitian dan pendidikan. 10. Kepedulian masyarakat, berarti: masyarakat ikut
berperan aktif dalam melakukan kegiatan konservasi.
2. Ekonomi
1. Memiliki spesies penting, berarti: area yang dilindungi memiliki spesies yang bernilai
ekonomi, misalnya terumbu karang, mangrove, dan esturia.
2. Memiliki nilai penting untuk kegiatan perikanan, berarti: area perlindungan dapat dijadikan untuk
menggantungkan hidup para nelayan, area pemanfaatan merupakan daerah tangkapan.
Lanjutan lampiran 2 :
3. Ancaman terhadap alam, berarti: adanya ancaman dari aktifitas manusia, adanya ancaman dari
kegiatan merusak seperti pengeboman, penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan,
daerah tersebut perlu dikelola untuk menjaga kelestariannya.
4. Keuntungan ekonomi, berarti: adanya dampak positif bagi ekonomi masyarakat setempat.
5. Pariwisata, berarti: merupakan area yang potensial dikembangkan untuk pariwisata.
3. Ekologi
1. Keanekaragaman hayati, berarti: memiliki kekayaan keanekaragaman ekosistem dan spesies.
2. Kealamiahan, berarti: tidak mengalami kerusakan, masih dalam keadaan alami.
3. Ketergantungan, berarti: berbagai spesies sangat tergantung pada area ini, proses-proses ekologi
sangat bergantung pada daerah ini. 4. Keterwakilan, berarti: area yang akan ditentukan
mewakili berbagai tipe habitat, ekosistem, geologikal, dan berbagai karakteristik alam
lainnya.
5. Keunikan, berarti: memiliki spesies yang unik, memiliki spesies yang endemik, memiliki spesies
yang hampir punah. 6. Produktivitas, berarti: produktivitas area akan
memberikan kontribusi untuk berbagai spesies dan juga untuk manusia.
7. Vulnerabilitas, berarti: area ini memiliki fungsi perlindungan dari berbagai ancaman bencana.
4. Regional
1. Tingkat kepentingan regional, berarti: mewakili karakteristik regional setempat, baik itu alamnya,
proses ekologi, maupun budayanya, merupakan daerah migrasi beberapa spesies, memberikan
kontribusi untuk pemeliharaan berbagai spesies.
2. Tingkat kepentingan sub-regional, berarti: memiliki dampak positif terhadap sub-regional,
dapat dijadikan perbandingan dengan sub-regional yang tidak dijadikan DPL.
Sumber: Bengen 2002b.
Lampiran 3 Hasil analisis skala prioritas pemanfaatan ruang a. Hasil analisis SMART untuk ke-empat kriteria
KRITERIA SUBKRITERIA
BOBOT
Ekologi Kesesuaian Lahan
0.083 Daya Dukung Lahan
0.082 Daya Dukung Kawasan
0.105
0.270
Ekonomi Kemudahan Berinvestasi
0.074 Manfaat Ekonomi
0.073 Tingkat Pendapatan Masyarakat
0.135
0.282
Sosial Budaya Kebiasaan Masyarakat
0.124 Penyerapan Tenaga Kerja
0.130
0.254
Kelembagaan Aturan Pengelolaan
0.104 Tingkat Keamanan
0.090
0.194 TOTAL
1.000
b. Hasil analisis Smart untuk alternatif kategori aktivitas minawisata bahari