170
berasal dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya yaitu analisis kesesuaian lahan, analisis daya dukung kawasan, valuasi ekonomi sumberdaya
terumbu karang dan mangrove, analisis manfaat-biaya, dan penelusuran pustaka. Beberapa nilai atribut yang digunakan diperoleh dari metode pendugaan yang
sifatnya ilmiah, namun disadari bahwa keakuratan pendugaan parameter tergantung dari ketersediaan data dari sumbernya dan metode analisis yang
digunakan. Perangkat lunak yang digunakan untuk merumuskan dan menganalisis model yang dibangun dalam penelitian ini adalah Stella version 9.0.2.
5.7.1 Diagram Simpal Model Pengelolaan
Langkah pertama dalam menyusun model sistem dinamis pengelolaan minawisata bahari di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir adalah dengan menentukan
struktur model. Struktur model akan memberikan bentuk kepada sistem dan sekaligus memberi ciri yang mempengaruhi perilaku sistem. Perilaku tersebut
dibentuk oleh kombinasi perilaku simpal umpan-balik yang menyusun struktur model, mekanisme tersebut akan bekerja menurut perubahan waktu atau bersifat
dinamis yang dapat diamati perilakunya dalam unjuk kerja level dari suatu model sistem dinamis. Diagram simpal umpan-balik causal loop dibuat dengan
cara menentukan variabel penyebab yang signifikan dalam sistem dan menghubungkannya dengan menggunakan garis panah ke variabel akibat seperti
yang ditunjukan pada Gambar 23, sedangkan model dinamik pengelolaan minawisata bahari berbasis konservasi seperti yang ditunjukan pada Gambar 24.
5.7.2 Basis Model
Basis model pengelolaan minawisata bahari merupakan gambaran kondisi ekosistem terumbu karang dan ekosistem mangrove, jumlah maksimum unit usaha
minawisata bahari, manfaat langsung, manfaat lingkungan, biaya langsung, biaya lingkungan, dan biaya proteksi lingkungan mitigasi yang dapat dicapai dari
masing-masing kategori aktivitas minawisata bahari berdasarkan kondisi riil saat ini. Nilai dugaan atribut pada basis model seperti yang ditunjukan pada Tabel 41.
171
172
Gambar 24 Model dinamik pengelolaan minawisata bahari berbasis konservasi. Tabel 40 Nilai dugaan atribut pada basis model pengelolaan minawisata bahari
berbasis konservasi
No. Dimensi dan Atribut
Nilai Dugaan Keterangan
Ekologi Terumbu Karang
1 Initial ekosistem terumbu
karang untuk minawisata bahari ha
62,78 Hasil interpretasi Citra Satelit
2 Laju pertumbuhan terumbu
karang 0,073
Data sekunder 3
Jumlah fee konservasi terumbu karang Rp
141.980.000 Hasil perhitungan ECBA
4 Fraksi fee konservasi terumbu
karang 0,003
Hasil olahan data lapangan
173
5 Upaya konservasi terumbu
karang 0,012
Hasil olahan data lapangan 6
Laju degradasi terumbu karang
0,052 Data sekunder
7 Jumlah penduduk Desa Taar
orang 2.412
Data lapangan 8
Fraksi pencemaran 0,0000595
Data sekunder Ekologi Mangrove
9 Initial ekosistem mangrove
untuk minawisata bahari ha 153,58
Hasil interpretasi Citra Satelit 10
Laju pertumbuhan mangrove 0,073
Data sekunder 11
Jumlah fee konservasi mangrove Rp
3.230.000 Hasil perhitungan ECBA
12 Fraksi fee konservasi
mangrove 0,00001
Hasil olahan data lapangan 13
Upaya konservasi mangrove 0,033
Hasil olahan data lapangan 14
Luasan mangrove yang dikonversi ha
8,7 Hasil olahan data lapangan
15 Laju degradasi mangrove
0,00851 Data sekunder
Dimensi Ekonomi
16 Umur teknis unit usaha
tahun 5
Asumsi peneliti 17
Discount Rate 0,1
Asumsi peneliti
ECBA MB Pancing 377 Unit
18 B
d
2.563.600.000 1 Rp
Hasil perhitungan ECBA 19
B
e
28.817.880 1 Rp
Hasil perhitungan ECBA 20
C
d
1.134.770.000 1 Rp
Hasil perhitungan ECBA 21
C
e
149.857500 1 Rp
Hasil perhitungan ECBA 22
C
p
47.879.000 1 Rp
Hasil perhitungan ECBA 23
ECBA MB P. Kerang 194 Unit
24 B
d
155.200.000 2 Rp
Hasil perhitungan ECBA 25
B
e
271.600 2 Rp
Hasil perhitungan ECBA 26
C
d
87.300.000 2 Rp
Hasil perhitungan ECBA 27
C
e
1.416.200 2 Rp
Hasil perhitungan ECBA 28
C
p
7.178.000 2 Rp
Hasil perhitungan ECBA
ECBA MB Karamba 37 Unit
29 B
d
2.893.400.000 3 Rp
Hasil perhitungan ECBA 30
B
e
12.121.200 3 Rp
Hasil perhitungan ECBA 31
C
d
1.468.900.000 3 Rp
Hasil perhitungan ECBA 32
C
e
63.029.500 3 Rp
Hasil perhitungan ECBA 33
C
p
33.633.000 3 Rp
Hasil perhitungan ECBA
ECBA MB Selam 146 Unit
34 B
d
2.730.200.000 4 Rp
Hasil perhitungan ECBA 35
B
e
3.182.800 4 Rp
Hasil perhitungan ECBA 35
C
d
1.547.600.000 4 Rp
Hasil perhitungan ECBA 37
C
e
16.585.600 4 Rp
Hasil perhitungan ECBA 38
C
p
53.290.000 4 Rp
Hasil perhitungan ECBA
174
ECBA MB Mangrove 1 Unit
39 B
d
119.000.000 5 Rp
Hasil perhitungan ECBA 40
B
e
22.189.700 5 Rp
Hasil perhitungan ECBA 41
C
d
50.150.000 5 Rp
Hasil perhitungan ECBA 42
C
e
25.173.000 5 Rp
Hasil perhitungan ECBA 43
C
p
3.230.000 5 Rp
Hasil perhitungan ECBA
Nilai level stock, variabel driving, auxiliary dan konstanta yang tercantum pada Tabel 40 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Atribut pada Dimensi Ekologi
Atribut yang berfungsi sebagai stok dalam submodel terumbu karang pada dimensi ekologi adalah luasan terumbu karang yang ada di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir. Nilai
awal initial level diperoleh dari hasil interpretasi citra satelit yaitu seluas 62,78 ha, sementara yang berfungsi sebagai inflow adalah pertambahan luasan terumbu karang
dengan atributnya adalah laju pertumbuhan,upaya konservasi, alokasi dana untuk konservasi, dan fraksi fee konservasi, sedangkan yang berfungsi sebagai outflow adalah
pengurangan luasan terumbu karang dengan atributnya adalah laju degradasi, pencemaran, fraksi pencemaran, jumlah penduduk, dan fraksi kesadaran lingkungan.
Laju pertumbuhan terumbu karang sebesar 0,073, laju degradasi terumbu karang sebesar 0.052 dan fraksi pencemaran sebesar 0,0000595 in Laapo 2010. Biaya proteksi
lingkungan pemanfaatan terumbu karang didapat dari hasil perhitungan analisis manfaat-biaya lanjutan, sedangkan proporsi alokasi dana untuk konservasi terumbu
karang diperoleh pada saat melakukan FGD dengan stakeholder di lokasi penelitian dimana Pemerintah Desa Taar sebagai pemilik adat kawasan perairan Teluk Un dan
Teluk Vid Bangir menginginkan proporsi 70 dari biaya proteksi lingkungan diperuntukan untuk pembangunan desa sebagai biaya pengganti adat sasi, dan 30 dari
biaya proteksi lingkungan tersebut diperuntukan sebagai alokasi dana untuk konservasi terumbu karang dalam bentuk pembuatan artificial reef. Fraksi fee konservasi terumbu
karang sebesar 0,003 adalah perbandingan antara besarnya dana dari fee konservasi terumbu karang dengan luasan terumbu karang buatan yang dihasilkan dari dana
konservasi tersebut. Atribut yang berfungsi sebagai stok dalam submodel mangrove pada dimensi
ekologi adalah luasan mangrove yang ada di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir. Nilai awal initial level diperoleh dari hasil interpretasi citra satelit yaitu seluas 153,58 ha,
sementara yang berfungsi sebagai inflow adalah pertambahan luasan mangrove dengan atributnya adalah laju pertumbuhan,upaya konservasi, alokasi dana untuk konservasi, dan
175
fraksi fee konservasi, sedangkan yang berfungsi sebagai outflow adalah pengurangan luasan mangrove dengan atributnya adalah laju degradasi dan luasan mangrove yang
dikonversi. Laju pertumbuhan mangrove sebesar 0,073 dan laju degradasi terumbu karang sebesar 0.00851 in Laapo 2010. Biaya proteksi lingkungan pemanfaatan
mangrove didapat dari hasil perhitungan analisis manfaat-biaya lanjutan, sedangkan proporsi alokasi dana untuk konservasi mangrove diperoleh pada saat melakukan FGD
dengan stakeholder di lokasi penelitian dimana pemerintah Desa Taar sebagai pemilik adat kawasan perairan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir menginginkan proporsi 70 dari
biaya proteksi lingkungan diperuntukan untuk pembangunan desa sebagai biaya pengganti adat sasi, dan 30 dari biaya proteksi lingkungan tersebut diperuntukan
sebagai alokasi dana untuk konservasi mangrove dalam bentuk penanaman kembali anakan mangrove. Fraksi fee konservasi mangrove sebesar 0,00001 adalah perbandingan
antara besarnya dana dari fee konservasi mangrove dengan luasan mangrove yang dihasilkan dari dana konservasi tersebut.
Atribut pada Dimensi Ekonomi
Dalam dimensi ekonomi ada 5 kategori aktivitas minawisata bahari yang masing- masing berfungsi sebagai submodel yaitu: 1 minawisata bahari pancing, 2 minawisata
bahari pengumpulan kerang; 3 minawisata bahari karamba pembesaran ikan; 4 minawisata bahari selam; dan 5 minawisata bahari mangrove. Berdasarkan hasil
analisis daya dukung kawasan, perairan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir dapat menampung 377 unit usaha minawisata bahari pancing, 194 unit usaha minawisata
bahari pengumpulan kerang, 37 unit usaha minawisata bahari karamba pembesaran ikan, 146 unit usaha minawisata bahari selam, dan 1 unit usaha minawisata bahari mangrove.
Umur teknis masing-masing unit usaha yang digunakan sebagai waktu usaha adalah selama 5 tahun, dan discount rate yang digunakan untuk kegiatan usaha ini adalah
sebesar 10 per tahun. Selanjutnya, yang berfungsi sebagai stok dalam sub-submodel pada dimensi
ekonomi ini adalah nilai NPV tahunan dari masing-masing kategori aktivitas minawisata bahari. Nilai awal initial level diperoleh dari hasil perhitungan manfaat dikurangi
dengan biaya berdasarkan hasil analisis manfaat-biaya lanjutan atau extended cost-benefit analysis
ECBA, sementara yang berfungsi sebagai inflow adalah manfaat
1,2,3,4,5
dengan atributnya adalah manfaat langsungdirect benefit B
d
, manfaat lingkungan environmental benefit
B
e
, sedangkan yang berfungsi sebagai outflow adalah biaya
1,2,3,4,5
dengan atributnya adalah biaya langsungdirect cost C
d
, biaya lingkungan
176
environmental cost C
e
, dan biaya proteksi lingkunganprotection cost C
p
Tahun
. Semua nilai atribut ini juga diperoleh dari hasil analisis manfaat-biaya lanjutan.
Hasil runing basis model pengelolaan minawisata bahari di kawasan Teluk Un dan Teluk Vid Bangir dengan simulasi kondisi sampai 5 tahun ke depan sesuai umur
teknis unit usaha disajikan pada Tabel 41 dan Gambar 25.
Tabel 41 Hasil runing untuk basis model pengelolaan minawisata bahari di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir
NPV Tahunan Total Rp
Alokasi Dana Konservasi TK Rp
Luasan TK ha
Alokasi Dana Konservasi Mangrove Rp
Luasan Mangrove ha
-5,013,400,000 42,594,000
62.78 969,000
153.58 1
3,504,464,855 38,760,540
64.00 881,790
154.79 2
3,206,021,976 35,353,020
65.25 804,270
156.08 3
2,905,720,410 31,945,500
66.52 726,750
157.45 4
2,641,431,834 28,963,920
67.82 658,920
158.91 5
2,413,766,132 26,408,280
69.14 600,780
160.46 Jumlah
9,658,005,207 204,025,260
- 4,641,510
-
Gambar 25 Grafik basis model pengelolaan minawisata bahari di Teluk Un dan Teluk Vid Bangir.
22:05 Sun, Dec 18, 2011 Page 1
0.00 1.25
2.50 3.75
5.00 Y ears
1: 1:
1:
2: 2:
2:
3: 3:
3:
4: 4:
4:
5: 5:
5:
-5.5e+009 -1e+009.
3.5e+009
35000000 50000000
65000000
63 66
70
900000 1200000
1500000
154 157
161 1: NPV …AN TOTAL
2: Aloka…erv asi TK 3: LUA…U KARANG
4: Aloka… Mangrov e 5: LUA…ANGROVE
1 1
1 1
2 2
2 2
3 3
3 3
4
4 4
4 5
5 5
5
177
Tabel 41 dan Gambar 25 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil simulasi dengan 5 kategori aktivitas minawisata bahari tersebut diatas dengan jumlah unit
usaha maksimum sesuai daya dukung kawasan, pada tahun kelima semua unit usaha minawisata bahari memberikan keuntungan dengan nilai NPV total tahunan
adalah sebesar Rp.9.658.005.207 dimana secara kolektif akan menyumbangkan Rp.204.025.260 untuk alokasi dana konservasi terumbu karang sehingga dengan
dana tersebut akan menambah luasan terumbu karang sebesar 23,84 ha, namun demikian sejalan dengan pertambahan luasan tersebut, terumbu karang juga
mengalami pengurangan luasan akibat laju degradasi dan pencemaran yaitu sebesar 17,47 ha sehingga secara keseluruhan ekosistem terumbu karang hanya
mengalami penambahan luas sebesar 6,36 ha dari yang semula 62,78 ha kini menjadi 69,14 ha.
Demikian pula dengan ekosistem mangrove, unit usaha minawisata bahari mangrove secara kolektif akan menyumbangkan Rp.4.641.510 untuk alokasi dana
konservasi mangrove sehingga dengan dana tersebut akan menambah luasan mangrove sebesar 57,03 ha, namun demikian sejalan dengan pertambahan luasan
tersebut, ekosistem mangrove juga mengalami pengurangan luasan akibat laju degradasi dan konversi untuk areal minawisata bahari yaitu sebesar 50,14 ha
sehingga secara keseluruhan ekosistem mangrove hanya mengalami penambahan luas sebesar 6,88 ha dari yang semula 153,58 ha kini menjadi 160,46 ha.
5.7.3 Skenario Model Pengelolaan