Karakteristik Ekosistem dan Lingkungan Pulau-Pulau Kecil

10

2.1.1 Karakteristik Ekosistem dan Lingkungan Pulau-Pulau Kecil

Menurut DKP-RI 2001 bahwa terdapat 4 karakteristik pulau-pulau kecil yaitu 1 secara ekologis terpisah dari pulau induknya mainland island, memiliki batas fisik yang jelas dan terisolasi dari habitat pulau induk sehingga bersifat insular; 2 memiliki proporsi spesies endemik lebih besar daripada yang terdapat di pulau induk; 3 daerah tangkapan air catchment area relatif kecil sehingga sebagian besar aliran air permukaan dan sedimen masuk ke laut, akibatnya pulau kecil selalu peka terhadap kekeringan dan kekurangan air; dan 4 dari segi sosial ekonomi budaya, masyarakat pulau-pulau kecil bersifat khas. Selanjutnya Adrianto 2004 mengemukakan bahwa dalam konteks faktor lingkungan, Hall 1999 membagi persoalan lingkungan di pulau-pulau kecil menjadi 2 kategori yaitu 1 persoalan lingkungan secara umum common environmental problems ; dan 2 persoalan lingkungan lokal local environmental problems . Persoalan lingkungan secara umum didefinisikan sebagai persoalan yang terjadi hampir di seluruh pulau-pulau kecil di dunia. Persoalan ini mencakup limbah lokal, persoalan perikanan, kehutanan, penggunaan lahan dan persoalan hak ulayat pulau. Persoalan limbah terutama dihasilkan dari kegiatan manusia yang menjadi penduduk pulau kecil, sementara untuk persoalan yang menyangkut kegiatan perikanan, penangkapan ikan berlebih dan merusak telah menjadi indikasi umum dari terjadinya kerusakan kualitas sumberdaya perikanan dan lingkungan laut di pulau-pulau kecil. Sumberdaya lahan daratan seperti hutan juga merupakan persoalan lingkungan yang secara luas terjadi pulau-pulau kecil. Penebangan pohon yang tidak terkendali, kebakaran hutan dan beberapa dampak turunan seperti erosi dan hilangnya keanekaragaman hayati hutan merupakan salah satu karakteristik persoalan ini. Selain itu, persoalan tata guna lahan dan hak ulayat juga tergolong dalam persoalan lingkungan yang secara luas terjadi di pulau-pulau kecil. Pengaturan penggunaan lahan secara komprehensif dan tepat sesuai dengan peruntukannya merupakan prasyarat utama bagi pengelolaan lahan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan. Kategori persoalan lingkungan yang kedua di pulau-pulau kecil adalah persoalan lokal, yang terdiri dari hilangnya tanah baik secara fisik maupun kualitas, kekurangan air, limbah padat dan bahan kimia beracun dan problem 11 spesies langka. Kehilangan tanah baik dalam arti fisik maupun kualitas kesuburan terjadi karena erosi lahan yang juga terjadi di berbagai wilayah lainnya. Demikian juga dengan persoalan air bersih, banyak pulau-pulau kecil yang tidak memiliki cadangan air bersih yang cukup sehingga dalam beberapa hal perlu dilakukan teknik desalinisasi dari air laut ke air tawar. Limbah padat khususnya yang terkait dengan konsumsi penduduk pulau juga menjadi salah satu persoalan umum di pulau-pulau kecil Hall 1999 in Adrianto 2004. Karakteristik lain adalah bahwa pulau-pulau kecil sangat rentan terhadap bencana alam natural disaster seperti angin topan, gempa bumi dan banjir Briguglio 1995; Adrianto and Matsuda 2002.

2.1.2 Potensi dan Kendala Pembangunan Pulau-Pulau Kecil