Operasi Coking. Delayed Coking.

193 Berikut ini typical schedule waktu operasi : Operasi Jam Pengisian drum dengan coke 24 Pemindahan dan steam out 2 Pendinginan 3 Drain 2 Pengambilan coke 5 Test 2 Memanaskan 7 Waktu cadangan 2 Total 48 Variable bebas operasi delayed coking adalah sebagai berikut : - Suhu keluar heater - Tekanan fraksionator - Suhu dari kenaikan uap untuk gasoil draw off tray - Carbon content bebas dari feed stock jika ditentukan dengan conradson test. Diharapkan suhu keluar heater tinggi menaikkan reaksi-reaksi cracking dan coking, sehingga meningkatkan hasil : gas, naphtha, coke dan menurunkan hasil gasoil. Kenaikan tekanan fraksinasi pengaruhnya sama dengan kenaikan suhu keluar heater, ini karena lebih banyak recycle terkondensasi dalam fraksionator dan kembali ke fraksionator dan coke drum. Kenaikan suhu uap untuk gas oil draw off tray dikontrol untuk memproduksi gasoil dengan end point yang diperlukan, bila temperatur dinaikkan, banyak fraksi berat masuk ke gasoil dan mengurangi bahan harus direcylcle sehingga hasil gasoil meningkat dan hasil gas, naphtha dan coke turun. Kenaikan 194 conradson carbon content dari feed menghasilkan kenaikan : gas, naphtha, coke dan hasil gasoil turun. Bahan boilling point tinggi dalam coke drum uap terkondensasi didasar fraksinator dinyatakan recycle. Ini kadang-kadang dinyatakan bahwa kenaikan recycle menaikkan reaksi cracking, dengan demikian didalam produk lebih banyak gas, naphtha, coke dan gasoil berkurang. Ini suatu pernyataan yang benar, namun demikian, hal ini agak menyesatkan karena jumlah recycle ditentukan oleh tekanan fraksinator adalah bukan variable bebas. Untuk feed yang diberikan jumlah recycle ditentukan oleh tekanan fraksinator dan suhu kenaikan uap gasoil draw off tray.

2. Fluid Coking.

Proses ini menggunakan teknis fluida solid untuk mengubah residu menjadi produk- produk yang berharga. Dengan fluida bad memungkinkan reaksi Coking terjadi pada suhu tinggi dan waktu kontak yang singkat kemudian dilaksanakan dalam delayed Coking. Kondisi ini menghasilkan peningkatan produk cair yang lebih berharga dan penurunan produk coke. Fluid coking menggunakan 2 vesel reaktor dan burner, partikel coke disirkulasikan antara 2 alat tersebut untuk memindahkan panas ke reaktor, panas yang timbul karena pembakaran coke. Feed dari dasar vakum tower pada suhu 260 - 270 o C diinjeksikan langsung kedalam reaktor karena suhu didalam coking vesel antara 480 - 565 o C tekanan 1 atm. Sebagian feed akan menguap dan sebagian terdeposit pada fluidais coke partical tidak diperlukan furnace untuk pre heater karena circulasi dari partikel- partikel coke memberikan panas untuk reaksi coking sehingga perlu kontrol terhadap suhu reaktor. Residue panas pada permukaan partikel kemudian tercrack dan menguap meninggalkan residue yang mengering membentuk coke uapnya masuk kedasar scraber didinginkan untuk mengembunkan tar yang mengandung abu coke yang tertinggal. Hasil sluri disirkulasikan ke coking reaktor bagian atas dari scrubber adalah zone fraksinasi gasoil. 195 Gambar : 9 – 3 Skema Coker