Kualitas Fresh Feed. Fresh Feed Rate LHSV
3. Combined Feed Ratio CFR.
Feed yang tak terconversi keluar dari bottom fractionator, kemudian dikembalikan lagi ke reactor sebagai recycle feed. Fresh feed + Liq Recycle CFR = Fresh feed Tujuan material yang tak terkonversi kembali ke reactor adalah sebagai berikut : a. Recycle liquid merupakan reactan yang stabil, jika dikembalikan dan dicampur dengan fresh feed akan susah bereaksi karena biasanya recycle feed sudah menjadi desulphurisasi dan saturated. Jika bereaksi yang ditimbulkan hanyalah panas dan reaksi hydrocracking dengan dasar ini maka recycle reaktor hanya satu bed, dan tidak diperlukan quanching hydrogen. b. Recycle merupakan severity dari operasi dapat ditunjukkan oleh conversi per pass.4. Tekanan Partial Hydrogen.
Tekanan partial hydrogen pada operasi didasarkan atas feed stock yang digunakan dan konversi yang diinginkan. Fungsi dari hydrogen adalah untuk menjenuhkan olefin dan aromatic, juga hasil dari pemecahan hydrogen selain berfungsi sebagai reaktan juga berfungsi sebagai pencegah terbentuknya coke. Operasi unit pada tekanan partial lebih kecil dari desain dan pada waktu yang lama akan berakibat deaktivasi catalyst dipercepat. Variable yang berperan dalam hal mengontrol tekanan partial adalah purity dari recycle gas yang mana harus dijaga pada harga yang telah ditentukan. Kemurnian hydrogen dapat diperbaiki dengan jalan : a. Naikkan purity hydrogen dari gas make up. b. Venting recycle gas pada high pressure separator. c. Turunkan temperatur pada high pressure separator. 2065. Recycle Gas Rate H
2 HC ratio Kontrol antara H 2 , hydrocarbon dan catalyst perlu dijaga tetap sempurna, untuk itu perlu disirkulasikan recycle gas melalui circuit realtor kontinyu. Perhitungan H 2 HC ratio adalah perbandingan antara H 2 yang disrikulasikan terhadap fresh feed yang diumpankan ke calatyst. Recycle Gas Rate SCFday x purity H 2 H 2 HC = Fresh feed BFD Variable untuk mengaturmenjaga H 2 HC ratio : a. Recycle gas rate b. Recylce gas purity c. Fresh feed rate6. Temperatur.
Temperatur adalah variable yang sangat penting, temperatur lebih tinggi maka reaksi akan lebih cepat dan conversi akan naik, sebaliknya deaktivasi katalis makin cepat juga, norma temperatur antara 343 – 482 o C. Reaksi yang terjadi adalah Exotermis, karena itu temperatur akan naik begitu recycle gas feed mengalami reaksi di bed catalyst. Ada kemungkinan terjadinya pengambilan panas oleh reaktor, lambat dan panas yang timbul lebih banyak, sehingga temperatur naik dengan cepat peristiwa inilah yang disebut temperatur runway. Kalau temperatur run way tak terkontrol akan menyebabkan kerusakan pada equipment. Temperatur run way dapat dicegah dengan : a. T di bet catalyst tidak boleh lebih 56 o C. b. Naikkan rate feed dulu baru naikkan temperatur reaktor, kalau mau menaikkan feed, sebaiknya turunkan dulu temperatur dan kemudian turunkan temperatur jika mau menurunkan feed.Parts
» Kelas 11 SMK Proses Pengolahan Migas dan Petrokimia
» Teori Terjadinya Minyak Bumi.
» Berat Jenis Specific Gravity.
» Viscositas Viscosity. Sifat-Sifat Fisika Minyak Bumi.
» Belerang Sulphur. Nitrogen Sifat-Sifat Fisika Minyak Bumi.
» Klasifikasi dengan Dasar Basisny
» Klasifikasi Berdasarkan Kadar Sulphur.
» Sifat Gas Alam UMUM. Minyak Bumi atau Crude oil dan Gas Bumi adalah senyawa Hydrocarbon dari C
» Pemisahan Air. Pemisahan Gas-Gas.
» Proses Alir. UMUM Proses distilasi adalah proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih dari
» Seksi-Seksi. UMUM Proses distilasi adalah proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih dari
» Reflux. UMUM Proses distilasi adalah proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih dari
» Proses Alir. PROSES DISTILASI VAKUM.
» Produk-Produk dan Kualitasnya. PROSES DISTILASI VAKUM.
» Variabel Proses. PROSES DISTILASI VAKUM.
» Peralatan Proses PROSES DISTILASI VAKUM.
» Variabel Proses. Typical Data Light End Fractionating Unit.
» UMUM. Proses Treating adalah suatu proses yang tujuannya untuk menurunkan impurities
» Dasar Reaksi. Uraian Proses.
» Uraian Proses : Hydro Desulphurisasi
» Space Velocity. Hydro Desulphurisasi
» Treating. Moulding. PROSES WAX PLANT.
» Sistim Filtrasi. Pelarutan dingin pencucian dingin.
» Kondisi Operasi. Produk. Proses.
» Aliran Proses. Aliran Proses.
» EKSTRAKSI PROPANE DEASPHALTING. DISTILASI EKSTRAKTI
» Kualitas Produk dan Data Penunjang. Proses Alir.
» Cara Penyulingan Langsung. Reaksi yang baik pada proses Alkylasi :
» Deluent. Mercaptan. Kadar Iso Butane dalam Reaktor Fluent.
» Treating. BAGIAN-BAGIAN UNIT ALKYLASI.
» UMUM. PROSES ALIR. Kelas 11 SMK Proses Pengolahan Migas dan Petrokimia
» Feed Stock. Waktu. Pengaruh Kondisi Cracking.
» Temperatur. Pengaruh Kondisi Cracking.
» Tekanan. Pengaruh Kondisi Cracking.
» Panas Reaksi. THERMAL CRACKING UNTUK PEMBUATAN BENSIN. 1. Reaksi Thermal Cracking.
» Variable Operasi. THERMAL CRACKING UNTUK PEMBUATAN BENSIN. 1. Reaksi Thermal Cracking.
» Feed, Product dan Sifat-sifatnya.
» Proses Alir. THERMAL CRACKING UNTUK PEMBUATAN BENSIN. 1. Reaksi Thermal Cracking.
» Visbreaking Untuk Produksi Gasoil. Visbreaking Plus Gasoil Untuk Maximum Diesel.
» Proses alir. Unit Visbreaking dan Thermal Cracking
» Kondisi Operasi. Unit Visbreaking dan Thermal Cracking
» Pemindahan Coke. Delayed Coking.
» Sifat –Sifat dan Pemakaian Coke.
» Operasi Coking. Delayed Coking.
» Fluid Coking. THERMAL CRACKING UNTUK PEMBUATAN BENSIN. 1. Reaksi Thermal Cracking.
» FUNGSI CATALYSATOR. 1. Memecah hydrocarbon BM tinggi
» REAKSI – REAKSI HYDROCRACKING. 1. Reaksi Utama.
» Kualitas Fresh Feed. Fresh Feed Rate LHSV
» Combined Feed Ratio CFR. Tekanan Partial Hydrogen.
» UMUM Catalytic cracking adalah suatu proses perengkahan atas bantuan panas dan katalis.
» Reaksi Terhadap Aromat. MEKANISME REAKSI.
» PROSES. KATALIS. Katalisator dalam proses cracking mempunyai peranan yang penting, oleh karena itu
» Crackbility. Suhu Reaktor. UMPAN DAN PRODUK.
» Reaktor Hold Up. Kecepatan Sirkulasi Katalisator. Catalyst to Oil Ratio CO ratio.
» Reactor Holding Time. Space Velocity.
» Seksi Cracking dan Regenerasi. Seksi Fraksinoasi. Seksi Light End dan Gas Compressor.
» Regenerasi pembakaran carbon Chlorinasi
» Pemindahan Katalis. Sitim Pemindahan Katalis Segar.
» Seksi Stabilizer : Seksi Reboiler :
» PENDAHULUAN. Hasil-hasil penyulingan minyak baik secara distilasi maupun conversi akan
» POLYMERISASI THERMIS. Polymerisasi thermis biasanya terdiri dari 2 fase yaitu :
» Suhu Reaksi. Tekanan. Proses Variable Operasi.
» Waktu Kontak. Komposisi Feed Stock.
» Tekanan. Racun Katalis. Catalyst Life Umur Katalis.
» Acidity Catalist. Catalyst Life Umur Katalis.
» Katalisator. Isomerisasi Thermis. PROSES POLYMERISASI CATALYST UOP.
» Isomerisasi Catalyst. PROSES POLYMERISASI CATALYST UOP.
» Penggunaan Produk Aromat Aromatics Plant a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
» Intermediate Aromatics Complex Aromatics Plant a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
» Uraian proses 1 Catalytic Reforming UOP Platforming
» Produk-produk dari aromatics complex
» Aromatic Hydrocarbon Aromatics Plant a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Show more