Seksi-Seksi. UMUM Proses distilasi adalah proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih dari

56 Sedangkan didalam dapur terdapat 2 seksi pemanasan yaitu : - Seksi Radiasi - Seksi Konveksi Sedangkan fungsi dapur adalah untuk memanaskan crude oil tetapi disini belum terjadi penguapan. c. Kolom Fraksinasi. Kolom fraksinasi ini berfungsi untuk pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. Crude oil setelah melalui furnace dimasukkan dalam fraksinasi melalui seksi flash zone diharapkan temperatur di flash zone sama dengan temperatur waktu keluar dari dapur yaitu max 370 o C tergantung jenis crudenya. Didaerah flash zone akan terjadi pemisahan yakni cair turun kebawah sedangkan uapnya naik keatas. Didalam kolom dilengkapi dengan tray yang jumlahnya tergantung pada crude yang di olah dan ukuran tower. Adapun fungsi plate ini adalah bertujuan untuk pemisahan lebih tajam sempurna. Seksi fraksinasi ada 2 yaitu : 1. Seksi Rectifiying terdiri dari : - Overhead Product - Side Stream a Over Head Product. Fraksi ringan dari pada minyak bumi akan tetap bersifat sebagai uap dan keluar dari puncak kolom sebagai over head product. Uap-uap ini kemudian dapat dicairkan dengan pengembunan melalui condensor dan gas yang tidak mencair akan keluar dari tangki sebagai gas kilang, sedangkan uap yang mencair kemudian dipisahkan kandungan airnya. Sedangkan sebagian produk ini dikembalikan ke tower sebagai reflux. Fase uap yang mencair karena adanya plate-plate ini akan memberikan hasil dari hasil samping side stream. b. Side Stream. - Produk Naphtha. 57 Produk ini akan dihasilkan pada hasil samping yang mana karena banyak pengembunan pada plate-plate, pada tray-tray dibawah tray puncak. - Produk Kerosine. Produk Kerosine merupakan produk samping juga yang dihasilkan ditray-tray dibawah tray naphtha, hal ini disebabkan karena boilling ringnya lebih tinggi dari pada Naphtha. - Produk SolarGasoil. Produk solargasoil merupakan produk paling berat dari hasil kondensasi crude oil yang masuk ke flash zone. Sehingga mempunyai boilling range yang paling tinggi dari fraksi uap. 2. Seksi Stripping : Bottom product Bottom product merupakan produk cairan tak teruapkan dalam dapur sehingga jelas botom product ini mempunyai boilling range paling tinggi dari fraksi-fraksi minyak bumi. Kerap kali bottom product ini terkontaminasi oleh product yang ringan karena kondisi operasi. Maka untuk menghilangkan kontaminasi-kontaminas ini dapat dilakukan dengan penguapan kembali melalui reboiler. 3. Produk Samping. Pada umumnya produk-produk samping yang diinginkan untuk disempurnakan karena adanya kontaminan-kontaminan. Penyempurnaan produk samping ini dalam toping unit dilakukan dalam stripper. d. Seksi Stabilizer. Apabila produk-produk masih dalam keadaan tidak stabil karena perubahan kondisi misal suhu maka produk ini harus distabilkan melalui alat yang disebut stabilizer. Proses ini dilakukan dengan pemanasan sehingga terjadi penguapan 58 fraksi ringan, pemisahan uap dan cairan dilakukan didalam kolom stabilizer yang juga sering dilengkapi dengan tray. Fraksi ringan yang berupa uap akan keluar melalui puncak stabilizer yang selanjutnya akan diembunkan melalui kondensor. e. Seksi Splitter. Apabila produk-produk yang sudah stabil ingin kita pisahkan menjadi 2 dua yaitu fraksi ringan atau light dan fraksi berat atau heavy, maka hal ini harus dilakukan dalam alat disebut splitter.

3. Peralatan Utama.

Didalam proses distilasi atmopheric peralatan-peralatan yang digunakan cukup banyak, sehingga perlu dikenal peralatan-peralatan utamanya antara lain : a. Pompa. Pompa digunakan untuk memindahkan feed maupun produk dari tangki ke tangki maupun dari tangki ke peralatan proses lainnya atau sebaliknya. Pompa mempunyai bermacam-macam jenisnya misalkan pompa centrifugal, pompa piston dan lain-lainnya. b. Heat Exchanger. Heat Exchanger atau alat penukar panas yang berfungsi untuk berlangsungnya proses perpindahan panas antara fluida satu ke fluida lainnya atau dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin yang saling mempunyai berkepentingan. Atau sering juga dikatakan Heat Axchanger adalah perpindahan panas antara umpan dengan produk sebagai media pemanasnya. Sebagai contoh adalah crude oil dengan residu, dimana crude oil membutuhkan panas sedangkan residu perlu untuk melepaskan panas. Dengan demikian melalui pertukaran panas ini dapat dimanfaatkan panas yang seharusnya dibuang dan apabila ditinjau dari segi ekonomi hal tersebut ini akan memberikan penghematan biaya operasi dari segi pemanasan dan pendinginan. c. Furnace Dapur. 59 Furnace disini yang dimaksud adalah berfungsi sebagai tempat mentransfer panas yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar. Didalam dapur terdapat pipa-pipa yang dipanaskan dengan tersusun sedemikian rupa sehingga proses pemindahan panas dapat berlangsung sebaik mungkin. Minyak yang dialirkan melalui pipa-pipa tersebut akan menerima panas dari hasil pembakaran didalam dapur hingga suhunya mencapai 300 o C - 370 O C tergantung dari jenis crude oilnya, yang kemudian masuk kedalam kolom distilasi untuk dipisahkan komponen-komponennya. d. Kolom Distilasi. Kolom distilasi adalah bejana berbentuk silinder yang terbuat dari bahan baja dimana didalamnya dilengkapi dengan alat kontak tray yang berfungsi untuk memisahkan komponen-komponen campuran larutan. Didalam kolom tersebut dilengkapi dengan sambungan-sambungan untuk saluran umpan, hasil samping reflux, reboiler, produk puncak dan produk botom dan steam stripping. e. Kolom Stripper. Kolom Stripper bentuk dan konstruksinya seperti kolom distilasi, hanya pada umumnya ukurannya lebih kecil. Peralatan ini berfungsi untuk menajamkan pemisahan komponen-komponen dengan cara mengusir atau melucuti fraksi- fraksi yang lebih ringan didalam produk yang dikehendaki. Prosesnya adalah penguapan biasa, yang secara umum untuk membantu penguapan fraksi ringan tersebut dengan dibantu injeksi steam ada juga yang ditambah dengan reboiler. f. Condensor. Hasil puncak kolom yang berupa uap tidak dapat ditampung dalam bentuk demikian rupa, oleh karena perlu untuk diembunkan sehingga bentuknya berubah menjadi cairancondensat. Untuk mengubah uap menjadi cairancondensat tersebut dilewatkan condensor agar terjadi pengembunan dengan media pendinginnya biasanya adalah air. Panas yang diserap didalam condensor sebagaimana panas pengembunannya untuk merubah fase uap menjadi fase cair dalam hal ini setara dengan panas