Intermediate Aromatics Complex Aromatics Plant a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
339
Sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 4-3, yaitu berupa skema aliran sederhana sebuah Intermediate Aromatic Complex terdiri dari enam unit proses utama:
Catalytic Reforming Aromatic Extraction
p-Xylene Recovery Xylene Isomerization
Dealkylation Transalkylation
Sesuai dengan proses-proses tersebut, secara populer disebut UOP Platforming dengan continuous catalytic regeneration, Sulfolane, Parex, Isomar, Thermal
Hydrodealkylation THDA, dan Tatory.
Naphtha yang telah dibersihkan dari kandungan impurities-nya melalui proses hydrotreating kemudian diumpankan kedalam Platforming Unit dimana dengan kondisi
tekanan operasi rendah cukup efisien untuk menghasilkan aromatic dari Naphthene dan Paraffin.
Reformat yang dihasilkan dari Platforming Unit selanjutnya dipisahkan komponen- komponennya dengan cara fraksinasi di dalam Splitter. Toluene dan fraksi yang lebih
ringan selanjutnya menuju ke sebuah Sulfolane Extraction Unit untuk pemurnian toluene dan benzene yang selanjutnya kedua komponen ini dipisahkan dengan cara
distilasi. Sebagian dari toluene dikirim ke Hydrodealkylation Unit untuk menambah produk benzene. Sebagian toluene lainnya bersama-sama dengan C
4 +
aromatics masuk kedalam Tatory Unit dimana benzene dan Xylene akan diperoleh dari sini
dengan cara transalkylation dan dealkylation C
4 +
. benzene yang dihasilkan dari Dealkylation Unit dan Tatory Unit diambil melalui Primary Benzene Fractionator.
340
Gambar 16.21 Integrated Aromatic Complex
Keterangan gambar : BC = benzene column;
TC = toluene column; XS = xylene splitter;
o-X = ortho xylene rerun; A
9
C = A
9
column; D = deheptanizer.
Xylene yang diperoleh dari reformate maupun yang diperoleh dari Tatory Unit difraksinasikan untuk mengambil o-Xylene. Sedangkan p-Xylene dan C
8
aromatic ethylbenzene dari puncak kolom splitter dipisahkan melalui Parex Unit, dimana p-
341
Xylene dipisahkan dengan cara adsorpsi. Raffinat dari Parex Unit kemudian dikirim ke Isomar Unit dimana ethylbenzene dikonversi menjadi xylene hingga kesetimbangan
dicapai kembali. Demikian seterusnya loop ini bekerja berulang-ulang untuk mendapatkan xylene sebanyak-banyaknya.
Alternatif skema aliran termasuk penghapusan Hydrodealkylation danatau Tatory Unit sering diterapkan. Penghapusan THDA unit harus dilakukan jika dikehandaki untuk
memaksimalkan produkasi xylene. Sebaliknya, jika dikehendaki untuk memaksimalkan produksi benzene maka seluruh toluene dan aromat berat harus diumpankan memalalui
THDA Unit dan Tatory Unit dihapuskan.
Jika dikehendaki untuk memaksimalkan intermediate benzenexylene ratio, kedua unit tersebut harus diaktifkan. Jika kedua unit tersebut dinonaktifkan maka produk
toluene dan aromat berat akan bertambah banyak sedangkan jumlah benzene dan zylene menurun hingga 50 . Jika o-xylene tidak dikehendaki sebagai produk, maka
xylene splitter dapat diubah menjadi sebuah xylene rerun column, dan o-xylene column dapat ditiadakan. Dalam hal ini semua xylene akan di isomerisasikan menjadi p-xylene,
dan tidak ada o-xylene yang dihasilkan.
Dengan aromatic complex tersebut ada beberapa keuntungan dalam keterpaduan panas untuk menurunkan konsumsi utilities secara keseluruhan. Karena distilasi adalah
merupakan satuan proses yang banyak mengkonsumsi energi di dalam aromatic complex, khususnya dalam penggunaan cross-reboiling yang sangat mencolok. Teknik
ini mencakup peningkatan tekanan operasi sebuah kolom distilasi sampai mengkondensasikan distillate yang masih cukup mengandung panas dan dapat
digunakan sebagai sumber panas untuk reboiler pada kolom yang lain. Dengan demikian puncak kolom toluene dapat digunakan untuk memanaskan reboiler kolom
benzene, dan xylene splitter dapat memanaskan kolom-kolom yang ada di Parex dan Isomar unit.
Sebagai contoh feedstock untuk Aromatic Complex sebagaimana yang ditunjukkan dalam tabel 16.15 adalah straight run fraction yang rendah kandungan aromatnya. Agar
342
dapat meningkatkan kemampuan memproduksi xylene maka C
9
aromatic yang merupakan pelopornya harus disertakan. Dalam hal ini ditunjukkan dengan endpoint
150
o
C, dan hasil xylene sebagaimana yang ditunjukkan dalam tabel 2.16 merupakan gambaran neraca masa keseluruhan. Gambaran ini menunjukkan bahwa Aromatic
Complex yang dirancang untuk menghasilkan 10.800 BPSD aromat benzene, p-xylene dan o-xylene dari 25.000 BPSD naphtha yang diumpankan, atau sekitar 52 persen
berat dari feed, dan sisanya terdiri dari aromat berat, hidrokarbon jenuh, hydrogen dan fuel gas. Sebagian hydrogen yang dihasilkan dari Platforming Unit dikonsumsikan ke
dalam berbagai proses lainnya di dalam Aromatic Complex tersebut.
Tabel 16.15 Naphtha Properties SG
0,7389 Initial Boiling Point, oC
95 End Point, oC
150 Paraffins, vol
65 Naphthenes, vol
30 Aromatics, vol
5
Tabel 16.16 Neraca Bahan dalam Aromatic Complex
FEED AND PRODUCTS BPSD
Naphtha 25.000
343
FEED AND PRODUCTS BPSD
Products: Benzene
3.100 p-Xylene
3.900 o-Xylene
3.800 Aromatics
10.800 Lain-lain
12.000