Uraian Proses : Hydro Desulphurisasi

112 drum vertical yang berisi katalis. Produk dari reaktor melalui dasar didinginkan melalui HE kemudian masuk HPS dengan tekanan 51 kgcm 2 gauge. Gas yang kelura dari separator melalui jaringan induk diinjeksi dengan wash oil biasanya dipaka kero untuk menghilangkan senyawa carbon serta impurities yang terikut gas H 2 . Kemudian melalui HE dan masuk kevesel sebagian dibuang ke flair sebagian masuk ke recycle gas drum untuk memisahkan cairan selanjutnya masuk ke gas compressor sebagai recycle gas. Cairan dari separator HPS masuk ke LPS. Bottom produknya dikirim ke seksi stripper sedang top produk mengalir ke vesel untuk memisahkan air, wash oil dan gas.

b. Seksi Stripper.

Cairan minyak dari LP dipanaskan dengan medium pressure stream mencapai suhu 171 o C kemudian masuk ke side stripper kolom. Didalam stripper fraksi hydrocarbon didinginkan dengan fin fan kemudian masuk ke vesel untuk dipisahkan fraksi hydro carbon air dan gas. Pada stripper dilengkapi dengan injeksi steam tujuannya adalah untuk mengatur flash point. Botom produk dari stripper kemudian didinginkan lalu dialirkan ke dryer. Temperatur disini mencapai 94 o C dengan tekanan vacum 68 mm Hg. Metode kevakuman dengan metode steam jet ejektor. Botom produk dari dryer dipisahkan ke strorage setelah didinginkan dengan udara.

c. Seksi Kompresor

Fungsinya menaikkan tekanan gas H 2 disamping mengempa press gas juga merecycle gas H 2 . Gas sebelum di kempa dilewatkan ke knock out drum untuk memisahkan liquidnya. Gas inlet compressor tekanan 48 kgcm 2 dan tekanan discharge mencapai 56 kgcm 2 dan selanjutnya diinjeksikan kedalam light gasoil. d. Proses Varibale : Proses variable antara lain : 1. Temperatur dan tekanan reaktor. 113 2. Kualitas feed stock. 3. Viscosity Disamping itu juga kualitas katalis ikut menyakseskan proses HDS. Kenaikan suhu reaktor pengaruhnya kebutuhan gas H 2 naik sampai maksimum dan diikuti dengan sebagian cairan yang menguap karena sampai suhu 350 o C akan terjadi hydro cracking, juga pembentukan coke pada katalis akan bertambah. Tekanan operasi yang dikehendaki sekitar 54 kgcm 2 dengan perkembangan kondisi peralatan dan pengaruh tekanan partial gas H 2 cukup tinggi. Tekanan gas tergantung dari tekanan gas dan recycle gas dan juga feed gas ratio. Pengaruh tekanan pembentukan coke dapat dicegah sehingga katalis life lebih lama. Penghilangan S dapat efektif konsumsi H 2 naik dengan demikian tekanan akan mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan. Kualitas produk, mutu dari feed berpengaruh pada katalis life. Demikian juga banyaknya belerang dalam feed stock akan mempengaruhi jalannya operasi lebih-lebih apabila reaksi pembentukan coke lebih cepat berarti keatipan katalis akan turun.

e. Space Velocity.

Kecepatan bahan melewati katalis sangat berpengaruh jalannya reaksi, makin rendah kecepatannya maka reaksi makin sempurna karena waktu kontak makin lama demikian pula sebaliknya. Dengan kita kemukakan perbandingan sengan shell trical hydrogenasi dengan shell vapor fase hydro treating. Jadi perbedaan vis velocity kg.ftlb katalis 1-5 shell trical, 3-6 shell vapor. Reaktor temperatur 320 – 380 o C vapor kira-kira gas recycle rate 75 – 200, 50 – 150 vapor operating pressure kgcm 2 untuk shell trical 40 – 50 hydro treating 20 – 40.