Fluid Coking. THERMAL CRACKING UNTUK PEMBUATAN BENSIN. 1. Reaksi Thermal Cracking.

195 Gambar : 9 – 3 Skema Coker 196 Gambar : 9 - 4 Coker Skematic 197 BAB. X HYDRO CRACKING

A. UMUM. Proses Hydrocarcking adalah suatu proses perengkahan hidrocarbon secara catalytic

dengan injeksi H 2 pada temperatur dan tekanan tinggi untuk mendapatkan hasil reaksi yang mempunyai berat molekul rendah, jadi pada dasarnya adalah hydrogenasi menunjang peranannya. Hydrocracking merupakan unit proses kilang minyak bumi yang termasuk kelompok secondary processing, yaitu proses downstream kilang minyak bumi yang menggunakan reaksi kimia untuk menghasilkan produk-produknya. Walaupun menggunakan katalis dan prosesnya meng-cracking umpan, namun seringkali Hydrocracking tidak dikelompokkan ke dalam catalytic cracking. Seringkali istilah catalytic cracking hanya diperuntukkan kepada unit-unit proses Fluid Catalytic Cracking atau Residual Catalytic Cracking atau Residual Fluid Catalytic Cracking perbedaan ketiganya terutama hanya pada jenis umpannya. Sedangkan hydrocracking dikelompokkan terpisah, berdiri sendiri sebagai Hydrocracking. Hydrocracking merupakan proses mengubah umpan berupa minyak berat menjadi produk-produk minyak yang lebih ringan dengan kehadiran hydrogen dengan bantuan katalis dan menggunakan tekanan tinggi hingga 100 sd 200 kgcm2; umumnya 175 kgcm2 dan temperatur medium 290 sd 454 o C. Catalyst yang digunakan berbasis silica alumina dengan kombinasi nikel, molybdenum, tungsten. Feed hydrocracking yang umum adalah heavy atmospheric gas oil, heavy vacuum gas oil, catalytically gas oil, atau thermally cracked gas oil. Feedstock ini diubah menjadi produk-produk dengan berat molekul yang lebih ringan dan biasanya dengan memaksimalkan produk naphtha atau distillates kerosene atau diesel. Proses hydrocracking ini sangan flexible, pada umumnya proses hydrocracking dipakai untuk mengkonversi distillate sedang dan berat menghasilkan produk-produk seperti : 198 - Bensin - Kerosine - Minyak diesel. B. UMPAN HYDROCRACKING DAN PRODUK-PRODUKNYA. Hubungan antara umpan dengan produknya adalah sebagai berikut : Feed : Naphtha Produk : LPG Feed : Gasoil Produk : Gasoline Feed : Heavy Gasoil Produk : Gasoline dan midle distillate Feed : Vacum Gasoil Produk : Midle dsitilate.

C. KONDISI OPERASI HYDRO CRACKING. Kondisi operasi Hydro Cracking adalah sebagai berikut :

Tekanan kgcm 2 = 120 – 150 Temperatur o C = 350 – 450 Kecepatan feed M 3 M 3 catalyst = 0,3 – 1,2 Gas H 2 hydrocarbon ratio MolMol = 20 ltlt = 1000 Space velocity VVhr = 0,3 – 1,3 Konversi umpan wt

D. FUNGSI CATALYSATOR. 1. Memecah hydrocarbon BM tinggi

2. Hydrogenasi hasil pemecahan tersebut.