Visbreaking Untuk Produksi Gasoil. Visbreaking Plus Gasoil Untuk Maximum Diesel.

179 50 o C Feed Produk H 2 S C 4 - C 5 -C 6 C 7 -185 o C 185 o C + 100 0,3 2,2 1,3 4,6 91,6 100 6,9 82 51 7,7 100 2 6,1 91,8 4 0,8 1 4,0 3100 50 62 40.. 2974 225.000 6.000

3. Visbreaking Plus Gasoil Untuk Maximum Diesel.

Biasanya digunakan untuk feed stock residue atmospherik. Feed dipanaskan dan tercrack dalam suatu heater. Aliran keluar heater didinginkan cepat dan diflashkan dalam fraksionator. Hasil botom fraksionator dimasukkan ke vakum fraksionator dimana dipungut residue vakum visbreaker dan lagi HVGO di recycle dan di crack dalam suatu coil heater terpisah menjadi LGO dan fraksi-fraksi yang lebih ringan. Dalam operasi visbreaking ini, tujuan utama adalah untuk mekanisme LGO yang cocok untuk diesel oil. Suatu tujuan lain dapat untuk menghasilkan produk fuel, pour point rendah dari residue pour point tinggi. Ini dapat disesuaikan dengan blending dengan sedikit produk LGO ke dalam residue vakum visbreaker hingga ditemukan tujuan viscositas dan pour point fuel oil. Untuk menghemat cutter stock, digunakan sebanyak mungkin residue vakum visbreaker untuk bahan bakar boiler plant. 180 Tabel : 9 – 6 Hasil-hasil Visbreaking untuk Gasoil Recovery Light Arabian Reduced Crude Wt o API Vol S,W T N, ppm Bromin e on Pou r flas h o C Viscosi ty Cst at 50 o C Calcu l. cetan e index Charge Product : H 2 S C 4 – C 5 – C 6 C 7 – 185 o C 185-371 o C 371 o C + Gasoil Vakum residue 10 0,2 2,1 1,4 4,7 10, 7 57, 5 24, 4 10 16,9 82 51,9 33,2 20,5 1,3 10 2 5,8 11, 9 58, 9 20, 9 3 0,8 0,9 1,3 2,5 5,0 160 30 600 130 60 26 10 15.. - 168 480 2,6 70 30000 49 181 Tabel : 9 – 7 Hasil-hasil Visbreaking untuk Gasoil Recovery Light Arabian Vacuum Bottom Wt o API Vol S,W T N, ppm Bromin e on Pour flash o C Viscosi ty Cst at 50 o C Calcu l. cetan e index Charge Product : H 2 S C 4 – C 5 – C 6 C 7 – 185 o C 185-371 o C 371 o C + Gasoil Vakum residue 10 0,3 2,2 1,3 4,6 8,8 19, 4 63, 4 10 6,9 82 51 32,5 16,4 0,8 10 2 6,1 10, 5 20, 8 60, 5 4 0,8 1 1,6 3,1 4,6 310 50 100 200 62 28 8 40.. - 2967 - 29.. - 40.. - 22500 1,9 150 2,5 x 10 6 43

4. Unit Visbreaking dan Thermal Cracking

182 Visbreaking dan Thermal Cracking adalah proses dimana visbreaking viscosity breaking merupakan proses cracking inrtensitas rendah dari minyak berat residue menggunakan media pemanas. Pemanasan dari visbreaking ini dibatasi oleh stabilitas residue visbreaker yang akan digunakan sebagai fuel oil component. Gabungan visbreaking dan thermal cracking ini mempunyai tujuan antara lain : - Minimize produk fuel oil - Memperbaiki pour point fuel oil selama proses visbreaking mengolah waxy feed stock. - Maximize distillate 350 o C EP dan lighter distillate. - Mendapatkan fuel oil yang memenugi market specification. Feed properties adalah sebagai berikut : o API : 17,5 IBP, o C : 350 Sulphur content wt : 0,18 Nitrogen content wt : 0,08 Pour point o C : 52 Tabel : 9 – 8 Produk - Produk Unit Visbreaking dan Thermal Cracking Unit