208
Total Metal wt Conradson Carbon Residue wt
Range Distilasi
o
F
Produk : Light Naphtha
API Gravity Distillation
IBP
o
C 50
o
C EP
o
C -
-
690 – 1080
73
52 69
91
Heavy Naphtha - API Gravity
- Distillation - IBP
o
C - 50
o
C - EP
o
C Light Kerosine
- Specific Gravity - Boiling Range
o
C - Smoke point mm
Heavy Kerosine - Specific Gravity
- Boiling Range
o
C - Aromatic vol
- Sulfur wt ppm - Aniline point
- Flash Point
o
C - Pour point
o
C Diesel
59,5
95 107
134
0,75 149 – 177
27
0,813 177 – 310
10 5
72 63
57
209
- Specific Gravity - Boiling Range
o
C - Sulfur wt ppm
- Flash Point
o
C - Aniline point
- Pour point
o
C 0,824
310 – 371 5
121 210
-
Gambar : 10 – 1 Hydrocracking satu Tahap
210
Gambar : 10 – 2 Proses Hydrocracking Seksi Fraksinasi
Gambar : 10 – 3 Bentuk katalis
211
BAB. XI CATALYTIC CRACKING
A. UMUM Catalytic cracking adalah suatu proses perengkahan atas bantuan panas dan katalis.
Dikenal pada tahun 1923 oleh EWELPTLY dan pada saat teknologi dan mutu pada saat itu berkembang sangat pesat dari proses fixed bed sampai fluid bed demikian juga
pembentukan katalis. Pada mulanya adalah proses boundry dan unit ini merupakan fixed bed, reaktor yang
menggunakan pil-pil dari alam sebagai katalis. Uap minyak mengalir melalui bed tersebut sehingga terjadi perengkahan dipermukaan katalis selama terjadi penempelan
coke dipermukaan katalisator sehingga menurunkan keaktifan reaksi setelah kira-kira
212
10 menit, kemudian untuk mengaktifkan kembali katalis dengan jalan dibakar. Coke yang menempel tadi diregenerasi, ini memerlukan waktu + 20 menit, sehingga dalam 1
cyclus dan regenerasi serta reaksi dibutuhkan waktu 30 menit. Untuk mendapatkan proses secara kontinyu dibuat proses secara paralel.
B. PROSES.
Perusahaan minyak besar ESSD menyelidiki kemungkinan untuk mendapatkan proses benar-benar kontinyu dengan cara memisahkan tempat reaksi dan regenerasi. Untuk
memungkinkan hal ini harus dilakukan transfer bolak-balik dari katalis antara reaktor dan regenerator ini ternyata dapat dijalankan dengan memakai dasar-dasar aliran
benda pada fluidais solid dan fluidais bed ternyata juga merupakan media pemindah panas yang baik untuk menghilangkan over heating dari katalisator dan regenerator
setelah dilakukan penyelidikan yang mendalam. Lahir fluida unit yang pertama pada tahun 1942 dengan nama fluid catalitic cracking model No. 1 disebabkan oleh
kebutuhan bensin yang besar pada PD II, maka antara tahun 1941 sd 1945 telah dibangun 32 unit di beberapa negara meskipun belum diketahui akan keberhasilan
dengan baik unit tersebut. Perkembangan selanjutnya adalah perbaikan-perbaikan maka lahir beberapa model
yaitu : 2 dan 3 dan lahir terakhir model 4 dibangun pertama pada tahun 1949. Maskapai yang mempunyai patent sendiri didalam fluid unit adalah UOP dan MWLMO yang
dikenal dengan orto flow process tetapi fluid ini yang paling banyak dikilang seluruh dunia adalah patent dari ESSO. Pertamina memiliki catalitic cracking unit FCCU model
4 juga patent dari ESSO.
C. MEKANISME REAKSI.
Hydrocarbon yang berada dalam feed karena adanya catalysator yang bersifat asam akan memberikan H
ion
dan ini penting sekali pada pemecahan hydrocarbon yang mengikuti pemecahan carbonium ion.
Carbonium ion timbul karena energi yang hanya dihasilkan oleh proton H
+
yang ditimbulkan oleh katalisator.