Treating. Moulding. PROSES WAX PLANT.

119 filter press. Wax yang keluar dari filter press kemudian siap untuk diproses di Moulding. Gambar : 5 – 1 Acid Dan Clay Treating 120

4. Moulding.

Moulding adalah proses pencetakan wax agar wax mudah untuk dikemas dan transportasinya. Wax dari treating yang masih panas kemudian dimasukkan kedalam pencetak loyang dengan ukuran tertentu, kemudian wax didinginkan sehingga membeku. Setelah membeku wax tersebut dikeluarkan dari pencetakan dan kemudian dikemas dan siap untuk dipasarkan. 121 Gambar : 5 - 2 Pembuatan Parafine Wax dengan Filter Press

C. MEK DEWAXING. MEK Dewaxing adalah proses pengurangan semaksimal mungkin waxy componen dari

bentuk type parafinis dalam lube oil stock agar mendapatkan suatu pour point serendah mungkin dengan cara pelarutan menggunakan pelarut solvent. Dari semua pelarut solvent, maka MEK yang merupakan pelarut yang paling banyak digunakan untuk proses dewaxing. Biasanya proses didalam MEK Dewaxing digunakan solvent campuran yaitu MEK dan solvent Aromat dengan perbandingan 52 dan 48 vol, sedangkan pelarut MEK dapat juga berupa Benzene, Toluene dan Xylene yang tidak melarutkan lilin pada temperatur rendah. Dari ketiga pelarut Aromatik ini, Toluen adalah pelarut yang paling baik.

1. Solvent.

Maksud dan tujuan dari solvent pelarut yang digunakan dalam proses MEK Dewaxing antara lain : a. Untuk memisahkan minyak dengan sempurna terhadap wax pada suhu wax itu. b. Memberikan peningkatan effisiensi pada waktu filtrasi terutama kepada wax-wax yang bercabang pendek dan rantai lurus.

2. Proses.

Seperti diketahui bahwa kristal-kristal wax dapat timbul mengendap pada penurunan suhu sampai mencapai suhu dibawah titik beku. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pendinginan seperti diatas yang telah dijelaskan. Dasar ini dapat dikembangkan dengan cara yang baru yaitu menambah zat pelarut yang akan dapat melarutkan minyak dan mengkristalkan sendiri wax 122 dengan penambahan solvent ini akan terjadi perbedaan suhu sekitar 20 o C yang tergantung pada jumlah solvent yang digunakan. Meskipun demikian masih ada beberapa akibat yang harus dihindarkan yakni melarutnya wax didalam solvent. Dapat memisahkan type-type wax untuk mempertinggi kecepatan filtrasi .

a. Komposisi dari pada Solvent.

Solvent yang digunakan campuran antara MEK dan Aromatic solvent. Aromatic solvent : benzene, zylene, toulene. MEK berfungsi sebagai pengendap wax dan Aromatic bertugas untuk meningkatkan melarutnya minyak dalam solvent akan tetapi pemakaian maximum MEK didalam solvent harus tertentu.

b. Pelarutan Solvent.

Mula-mula solvent ditambahkan kepada umpan kemudian baru dilakukan chilling dan suhu diatur sedemikian rupa sehingga viscositasnya baik untuk dilakukan filtrasi. Penggunaan solvent harus seminim mungkin disamping untuk mengurangi biaya operasi juga untuk mengurangi beban chilling dan recovery. Dengan menggunakan solvent yang tepat maka ukuran kristal bentuk kristal akan baik dan ini menentukan effisiensi filtrasi.

c. Sistim Filtrasi.

Mengingat bahwa proses dewaxing ini secara kontinyu maka sistim filtrasinyapun harus dapat dilakukan secara kontinyu yaitu menggunakan rotary drum filter apalagi sistim vakum.

d. Pelarutan dingin pencucian dingin.

Untuk menjaga tetap stabilnya campuran dan menambahnya daya larut minyak pada waktu filtrasi maka dilakukan pelarutan dingin atau pencucian dingin dan keadaan ini makin lama makin dikurangi untuk mencegah timbulnya buntuan pada filtrasi.