Sistim Filtrasi. Pelarutan dingin pencucian dingin.
e. Pelarutan panas.
Dengan pelarutan dingin yang terus menerus akan mengakibatkan pengendapan wax lebih banyak dan lebih kompak dan ini tentu saja akan mengakibatkan pengurangan-pengurangan kecepatan filtrasi oleh karena itu perlu diadakan pencucian larutan panas yang ini bertujuan untuk mempertinggi daya larut minyak sehingga mudah difiltrasi dan untuk menghindari terjadi buntuan.f. Proses Filtering Filtrasi.
Untuk mengambil minyaknya atau waxnya maka perlu dikenakan proses berikutnya adalah proses filtrasi. Proses filtrasi bila dikehendaki secara kontinyu maka diperlukan proses : Rotary Drum Vacuum Filter. Permukaan cairan campuran wax dalam bak drum filter harus dijaga konstant untuk menjaga permukaan cake yang konstan pula. Didalam filtrasi dilakukan 2 kali pelarutan pencucian yakni pencucian dingin dan pencucian panas, minyak yang larut dalam solvent dapat masuk didalam poros drum karena pengaruh kevacuman dan ini bisa dialirkan ke proses recovery.g. Proses Recovery.
Proses recovery ada 2 macam yaitu : a. Dewaxed Oil Recovery. b. Wax Recovery. 1 Dewaxed Oil Recovery. Cara mengambil minyak yang telah dihilangkan waxnya. Solvent yang telah melarutkan minyak sudah tidak aktif lagi untuk memperoleh solvent yang aktif maka cairan filtrat yang terdiri dari solvent dan minyak ini dapat dilakukan proses regenerasi atau yang disebut proses dewaxed oil recovery. Boilling range untuk minyak dan solvent 124 berbeda besar sehingga mereka dapat dipisahkan dengan cara fisis yakni cara distilasi. 2 Wax Recovery. Seperti dengan dilakukan pencucian panas maka sebagian wax larut pada solvent untuk memperoleh solvent ini perlu dilakukan wax recovery ini dapat dilakukan secara pada tekanan rendah dan tekanan tinggi pula dengan menaikkan temperatur. Dengan ini diharapkan kita memperoleh solvent yang siap untuk proses pelarutan kembali.h. Inert Gas.
Inert gas merupakan gas yang tidak dapat dibakar seperti gas N 2 , CO 2 dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk menghilangkan wax yang menempel pada lubang-lubang filtrasi sehingga wax mudah terlepas disamping itu untuk melindungi proses dewaxing ini terdapat lingkungan luarnya. Gas inert sebagai blanket selimut sehingga tak mudah terjadi kebakaran. Gas inert dapat diperoleh dari hasil pembakaran gas-gas propan, metan, etanc. Kondisi Operasi.
Seperti diketahui bahwa proses dewaxing proses yang tidak bolak-balik sekali jadi sehingga proses ini mahal sekali. Untuk memperkecil memperendah biaya operasi misalnya harus menentukan kondisi operasi yang paling baik seperti pada proses : 1. Pendinginan. 2. Pelarutan. 3. Filtrasi.d. Produk.
Dalam pasaran Internasional dikenal berbagai grade parafin wax sebagai berikut :Parts
» Kelas 11 SMK Proses Pengolahan Migas dan Petrokimia
» Teori Terjadinya Minyak Bumi.
» Berat Jenis Specific Gravity.
» Viscositas Viscosity. Sifat-Sifat Fisika Minyak Bumi.
» Belerang Sulphur. Nitrogen Sifat-Sifat Fisika Minyak Bumi.
» Klasifikasi dengan Dasar Basisny
» Klasifikasi Berdasarkan Kadar Sulphur.
» Sifat Gas Alam UMUM. Minyak Bumi atau Crude oil dan Gas Bumi adalah senyawa Hydrocarbon dari C
» Pemisahan Air. Pemisahan Gas-Gas.
» Proses Alir. UMUM Proses distilasi adalah proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih dari
» Seksi-Seksi. UMUM Proses distilasi adalah proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih dari
» Reflux. UMUM Proses distilasi adalah proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih dari
» Proses Alir. PROSES DISTILASI VAKUM.
» Produk-Produk dan Kualitasnya. PROSES DISTILASI VAKUM.
» Variabel Proses. PROSES DISTILASI VAKUM.
» Peralatan Proses PROSES DISTILASI VAKUM.
» Variabel Proses. Typical Data Light End Fractionating Unit.
» UMUM. Proses Treating adalah suatu proses yang tujuannya untuk menurunkan impurities
» Dasar Reaksi. Uraian Proses.
» Uraian Proses : Hydro Desulphurisasi
» Space Velocity. Hydro Desulphurisasi
» Treating. Moulding. PROSES WAX PLANT.
» Sistim Filtrasi. Pelarutan dingin pencucian dingin.
» Kondisi Operasi. Produk. Proses.
» Aliran Proses. Aliran Proses.
» EKSTRAKSI PROPANE DEASPHALTING. DISTILASI EKSTRAKTI
» Kualitas Produk dan Data Penunjang. Proses Alir.
» Cara Penyulingan Langsung. Reaksi yang baik pada proses Alkylasi :
» Deluent. Mercaptan. Kadar Iso Butane dalam Reaktor Fluent.
» Treating. BAGIAN-BAGIAN UNIT ALKYLASI.
» UMUM. PROSES ALIR. Kelas 11 SMK Proses Pengolahan Migas dan Petrokimia
» Feed Stock. Waktu. Pengaruh Kondisi Cracking.
» Temperatur. Pengaruh Kondisi Cracking.
» Tekanan. Pengaruh Kondisi Cracking.
» Panas Reaksi. THERMAL CRACKING UNTUK PEMBUATAN BENSIN. 1. Reaksi Thermal Cracking.
» Variable Operasi. THERMAL CRACKING UNTUK PEMBUATAN BENSIN. 1. Reaksi Thermal Cracking.
» Feed, Product dan Sifat-sifatnya.
» Proses Alir. THERMAL CRACKING UNTUK PEMBUATAN BENSIN. 1. Reaksi Thermal Cracking.
» Visbreaking Untuk Produksi Gasoil. Visbreaking Plus Gasoil Untuk Maximum Diesel.
» Proses alir. Unit Visbreaking dan Thermal Cracking
» Kondisi Operasi. Unit Visbreaking dan Thermal Cracking
» Pemindahan Coke. Delayed Coking.
» Sifat –Sifat dan Pemakaian Coke.
» Operasi Coking. Delayed Coking.
» Fluid Coking. THERMAL CRACKING UNTUK PEMBUATAN BENSIN. 1. Reaksi Thermal Cracking.
» FUNGSI CATALYSATOR. 1. Memecah hydrocarbon BM tinggi
» REAKSI – REAKSI HYDROCRACKING. 1. Reaksi Utama.
» Kualitas Fresh Feed. Fresh Feed Rate LHSV
» Combined Feed Ratio CFR. Tekanan Partial Hydrogen.
» UMUM Catalytic cracking adalah suatu proses perengkahan atas bantuan panas dan katalis.
» Reaksi Terhadap Aromat. MEKANISME REAKSI.
» PROSES. KATALIS. Katalisator dalam proses cracking mempunyai peranan yang penting, oleh karena itu
» Crackbility. Suhu Reaktor. UMPAN DAN PRODUK.
» Reaktor Hold Up. Kecepatan Sirkulasi Katalisator. Catalyst to Oil Ratio CO ratio.
» Reactor Holding Time. Space Velocity.
» Seksi Cracking dan Regenerasi. Seksi Fraksinoasi. Seksi Light End dan Gas Compressor.
» Regenerasi pembakaran carbon Chlorinasi
» Pemindahan Katalis. Sitim Pemindahan Katalis Segar.
» Seksi Stabilizer : Seksi Reboiler :
» PENDAHULUAN. Hasil-hasil penyulingan minyak baik secara distilasi maupun conversi akan
» POLYMERISASI THERMIS. Polymerisasi thermis biasanya terdiri dari 2 fase yaitu :
» Suhu Reaksi. Tekanan. Proses Variable Operasi.
» Waktu Kontak. Komposisi Feed Stock.
» Tekanan. Racun Katalis. Catalyst Life Umur Katalis.
» Acidity Catalist. Catalyst Life Umur Katalis.
» Katalisator. Isomerisasi Thermis. PROSES POLYMERISASI CATALYST UOP.
» Isomerisasi Catalyst. PROSES POLYMERISASI CATALYST UOP.
» Penggunaan Produk Aromat Aromatics Plant a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
» Intermediate Aromatics Complex Aromatics Plant a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
» Uraian proses 1 Catalytic Reforming UOP Platforming
» Produk-produk dari aromatics complex
» Aromatic Hydrocarbon Aromatics Plant a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Show more