Dasar Reaksi. Uraian Proses.

107 Feed Kerosine ex Crude Distiller Caustic Makeup Caustic Pre Wash Sand Filte r Merox Reactor Vent line Caustic Setler Water Wash Clay Filter Salt Filter Treated Kerosine to Storage Merox by Pass RSSR to Deposal RSSR to Deposal Air Mixer Air Inj Spent Caustic to Spent Caustic Vessel Treated Water Gambar : 4 - 4 Merox Treating E. PROSES HYDRO TREATING Kenaikan pesat dalam proses catalitic reforming telah menimbulkan produk samping berupa gas hydrogen dalam jumlah dengan konsentrasi kemurnian serta tekanan tinggi. Kenyataan ini mendorong untuk proses desulphurisasi catalitic dan proses-proses lain yang memerlukan konsumsi gas H 2 . Kenaikan penggunaan proses desulphurisasi catalitic menggunakan gas H 2 dengan relatif murah karena tersedia dalam proses 108 catalitic reforming dan keperluan utama unit desulphurisasi feed stock. Proses desulphurisasi katalis dapat dibagi menjadi 2 golongan : 1. Menggunakan gas H 2 bebas dan akibat suatu kelebihan konsumsi gas H 2 . 2. Menggunakan hasil H 2 dalam prosesnya sendiri.

1. Naphtha Hydro Treating.

Fungsi dari hydro treater adalah : a. Menghilangkan kandungan sulphur dari un stabilizer naphtha sehingga 1 ppm. b. Untuk menghasilkan naphtha yang memenuhi syarat untuk feed stock dalam proses catalitic reforming unit. Metode yang dipakai adalah shell vapour fase hydro treating. Prinsip dari proses adalah reaksi hydrogenasi yang dibantu katalis. Katalis berupa Cobal dangan Alumina sebagai pembawa. Reaksi-rekasi yang penting pada proses hydro treating yang terjadi adalah : Menghilangkan sulphur yang berbentuk H 2 S. Mercapthan : RSH + H 2 RH + H 2 S Sulphida : R 1 SR 2 + H 2 R 1 H + R 2 H + H 2 S Disulphida : R 1 SSR 2 + H 2 R 1 H + R 2 H + H 2 S Theophene : R + H 2 S RCH CH 3 CH 2 CH 3 + H 2 S S Benso Theopene : R R -CH 2 CH 3 + H 2 S + 3 H 2 S 109 Kehilangan sulphur dapat mencapai 90 lebih sulphur dihilangkan sebagai H 2 dalam bentuk gas dan mudah dipisahkan dalam senyawa hydro carbon. Katalis dan kondisi proses umumnya dipilih dengan meminimize reaksi samping seperti hydrogenasi, hydro cracking, penjenuhan senyawa aromat pada kondisi operasi yang kuat, senyawa O 2 dapat diubah menjadi air senyawa N menjadiamonia dan dalam fraksi berat sampai crude oil dapat mereduksi kandungan logam. - OH + H 2 + H 2 O Phenol + H 2 + NH 3 N Flow Proses : Feed dibersihkan dulu dari kandungan airnya kemudian diinjeksi dengan gas H 2 dari plat former selanjutnya dipanaskan pada furnace pada suhu 300 o C. Feed masuk reaktor dari atas, hasil reaksi keluar dari bawah kemudian didinginkan dengan cooler kemudian masuk separator HPS, LPS untuk dipisahkan liquid hydro carbon, sour water dan gas. Gas dari separator untuk supply gas system sedang sour water di kirim ke sour water system. Liquid masuk stabilizer spliter untuk mendapatkan Naphtha untuk feed stock plate forming unit. Kondisi operasi umum catalyst Co, Mo dari alumina sebagai carrier : Temperatur : 260 – 370 o C Tekanan : 20 – 60 kgcm 2 Spes. Velocity : 2 – 10