50 kompleks; 2 Cepat tanggap terhadap perubahan situasi dan kondisi; 3 Mampu
secara cepat dan obyektif mencoba berbagai strategi dalam berbagai konfigurasi; 4 Membawa pandangan dan pembelajaran baru bagi pengguna; 5
Memfasilitasi komunikasi yang lebih baik diantara para manajer; 6 Memperbaiki kemampuan pengawasan dan kinerja para manajer; 7 Menghindarkan
pemborosan yang disebabkan keputusan yang salah; 8 Keputusan lebih obyektif dibandingkan pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi;
9 Menin gkatkan efektifitas manajemen.
Model konseptual SPK Eriyatno 1999 terdiri dari tiga komponen utama penunjang keputusan, yaitu : 1 Para pengambil keputusan atau pihak pengguna
user; 2 Model; dan 3 Data. Konfigurasi dasar SPK adalah sebagaimana terlihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Struktur Dasar SPK
2.5.1 Sistem Manajemen Basis Data
Manajemen Basis Data berfungsi mengelola data yang relevan yang mencakup data eksternal dan data internal. S istem tersebut terdiri dari: 1 Sistem
Manajemen Basis Data atau Data Base Management System DBMS, yang berfungsi melakukan: penyimpanan, pengambilan, pengontrolan,dan pen ambahan
data; 2 Fasilitas Query, yaitu elemen yang menyajikan dasar-dasar untuk akses data; 3 Data Directory, yang merupakan katalog semua data yang ada dalam
basis data. Kemampuan yang dibutuhkan dari manajemen basis data pada dasarnya adalah Suryadi dan Ramdhani 2000: 1 Kemampuan untuk
DATA MODEL
Sistem Manajemen Basis Data DBMS Sistem Manajemen Basis Model MBMS
Sistem Pengolahan Problematik Sistem Pengolahan DIalog
Pengguna
51 mengkombinasikan berbagai variasi data melalui pengambilan dan ekstraksi data;
2 Kemampuan untuk menambahkan sumber data secara cepat dan mudah; 3 Kemampuan untuk menggambarkan struktur data sesuai dengan pengertian
pemakai sehingga pemakai mengetahui apa yang tersedia dan dapat menentukan kebutuhan penambahan dan penguran gan data; 4 Kemampuan untuk mengolah
berbagai variasi data.
2.5.2 Sistem Manajemen Basis Model
Model adalah adalah suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah obyek atau situasi aktual. Model memperlihatkan hubungan -hubungan langsung maupun
tidak langsung serta kaitan timbal balik dalam pengertian sebab akibat Eriyatno 1999.
Sistem Manajemen Basis Model terdiri dari model-model kuantitatif yang memiliki kemampuan berbagai analis a mengenai statistik, keuangan dan aspek
manajemen lainnya. Basis model dapat dibagi dalam empat kategori: model strategis, taktis dan operasional. Model strategis digunakan untuk mendukung
manajemen puncak dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Model taktis digunakan oleh manajemen menengah untuk membantu mengalokasikan
dan mengendalikan sumber daya organisasi, sedang model operasional adalah untuk mendukung kegiatan operasi sehari-hari organisasi.
Fungsi atau kemampuan yang dimiliki sistem ini meliputi Turban 1993: 1 Menciptakan model-model baru dengan cepat dan mudah; 2 Memungkinkan
pemakai untuk memanipulasi model untuk melakukan eksperimen dan analis a sensitivitas; 3 Menyimpan dan mengelola berbagai model secara logis dan
terintegrasi; 4 Mengakses dan mengintegrasikan model-model keputusan; 5 Membuat katalog dan tampilan direktori model untuk digunakan oleh anggota
organisasi; 6 Mencatat pemakaian model, data dan aplikasi; 7 Saling menghubungkan model-model melalui basis data; 8 Mengelola dan memelihara
basis model dengan fungsi manajemen yang analo g dengan manajemen basis data seperti: mekanisme untuk menyimpan, membuat dialog, menghubungkan, dan
mengakses model.
52
2.5.3 Sistem Pengolahan Dialog